Ran, Would you like to be my Girlfriend?

933 46 0
                                    


Ku tak bisa mendapatkanmu
Tak kan pernah bisa
Walau seribu jalan kucoba
Hatimu masih bukan untukku
Mungkin harus kucoba satu jalan lagi
Hingga tercipta 1001 jalan menuju hati kamu
-Ares 2017-

***

"Kak coba deh lihat, ganteng nggak?" Tanya Rania sambil menyodorkan hp nya kepada Vicky.

"Ganteng tuh. Tapi kalo gue ramal, tuh cowok playboy" ucap Vicky.

"Sok tau lu, dia itu asisten dosen. Udah cakep, pinter lagi" Kata Rania sambil memandangi foto Leo di hp nya.

"Hati hati aja sama tu cowok. Kalo dia nyakitin lo. Bilang Ares." ucap Kak Vicky.

"Loh. Kok Ares? Apa hubunganya?"

"Dia ngaku sama kakak kalo dia bodyguard lo. Trus bilang sama gue kalo ada yang berani matahin hati lo, dia bakal matahin leher yang nyakitin lo"

"Ada ada aja sih si Ares" Rania menggeleng geleng kepalanya.

"Dia sering kok nelfon kakak. Kalo yang ngangkat Mama, pasti minta bicara sama Kakak"

"Ngomong apa, kak?"

"Banyak. Awalnya dia bilang kalo dia Go - Ride yang bakal nganter kamu kemanapun gratis. Kecuali ke neraka"

Rania tertawa kecil.

"Terus hari berikutnya dia telfon gini. Halo. Ini kediaman Rania? Selamat untuk Rania telah mendapat layanan Go - Food gratis dengan masa berlaku selama - lamanya. Untuk memesan makanan, silahkan hubungi Ares Lesmana. Terimakasih. Terus dimatiin"

"Hahahaha emang kurang waras tuh bocah" Rania tertawa lepas mendengar cerita tentang Ares.

"Nggak waras nggak papa, niatnya dia cuma pengen lo ketawa. Pertama dia liat elo, dia tertarik untuk bikin lo tertawa terus."

"Emang baik sih, kak dia itu." kini Rania tidak tertawa.

"Kenapa kamu ngga jadian aja sama Ares? Masih nyari cowo yang ganteng?" tanya Vicky.

"Hehe. Gue ngga cinta sama Ares, kak. Gue sayang sama dia sebagai sahabat." ucap Rania.

"Sahabat jadi cinta nggak salah juga kok. Inget ya. Don't judge the books by its cover" Ucap kak Vicky mengakhiri perbincangannya sore itu.

Lo bener kak. Sebenernya gue juga bingung sama perasaan gue. Tapi dia juga begitu sama orang lain.

Gue lebih milih yang sudah pasti aja.

Lo perhatian, tapi ke semua orang. Ya baik sih. Tapi itu buat gue cemburu. Sedikit cemburu.

***

From Leo :
Let's meet in swimming pool at 3 p.m

From Rania : Oke

Sesampainya di kolam renang, Rania terkejut karena disana ada Ares bukan Leo. Ares sedang asik memotret Rania saat Rania berjalan ke arahnya.

"Lo mau ngapain kesini?" Tanya Ares

"Mau boker" Jawab Rania ngasal.

"Perlu dibantuin nggak bokernya? Apa dicebokin sekalian?" tanya Ares tambah ngawur.

"Gue diajak ketemuan Leo disini." ucap Rania dan mengambil posisi duduk di samping Ares.

"Oh. Tuh si Asdos uda dateng. Gue cabut ya. Bay" ucap Ares lemas. Tak seperti biasanya. Ia pun melangkahkan kakinya menjauhi Rania.

Ares menangkap gambar Leo saat memberikan bunga kepada Rania. Hati Ares hancur.

Ran, would you like to be my girlfriend?

Ares pulang dengan keadaan berantakan. Dia telah kehilangan cintanya.

Apa aku masih boleh merindukanmu?

Ares hanya menatap kosong langit - langit kamarnya. Kemudian ia berjalan ke balkon dan menghisap sebatang rokoknya.

"Ka.. Kak.." Ucap Bobby, Ares menoleh, membuang rokoknya dan berjalan menuju adek kesayangannya.

"Ada apa jagoan?" Tanya Ares.

"Ka... Kak..  Ga.. Pa.. Pa.? " tanya Bobby.

"Gapapa Jagoan" ucap Ares dengan senyum dan mengacak acak rambut Bobby. "Tidur gih. Udah malem. Nanti kalau Jagoannya beluk tidur, penjahatnya dateng lagi." ucap Ares lembut.

"Iyaa.. Deh... Kakak..  Ja-ngan.. Sedih. Nantii.. Bob.. By...  Juga.. Sedih.. Bobby... Tidur.. Du.. Lu.. Ya.. Kak.. " ucap Bobby kemudian meninggalkan Kamar Ares.

Cuma lo yang bikin hati gue adem, dek.

***

Leo sudah menunggu di depan rumah Rania. Pasangan baru itu berangkat kuliah bersama.

"Ngga ada yang ketinggalan kan, yang?" Ucap Leo.

"Enggak ada, kok. Yuk berangkat." jawab Rania.

Mobil Leo melesat cepat menuju kampus.

Sesampainya di kampus, Rania tidak membeberkan kalau dia sudah berpacaran dengan Leo. Rania bukan tipe yang suka membeberkan masalah percintaannya. Kecuali dengan kak Vicky-nya.

"Selamat pagii Ares!" ucap Rania ceria kepada Ares yang duduk di mejanya.

Ares hanya menoleh tanpa senyum dan berpindah tempat duduk.

Res, lo kenapa?

Rania bingung. Kemudian memandang vivi. Vivi hanya mengangkat bahunya.

Berkali kali Rania menoleh pada Ares. Tapi Ares sama sekali tak melihatnya kembali.

Jangan cuekin gue.

Yah, Aresnya galau tuh di mulmed kasian banget, Rania mah sukanya ninggalin si Ares

Happy Reading :))

Once Again (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang