Si Cakep Leo

1.5K 53 0
                                    


"Maah. Rania pergi ke perpustakaan dulu ya" ucap Rania.

"Sama siapa, sayang?" tanya Mama.

"Sama Vivi, Luna, Reyhan, sama satu lagi monyet sinting." Ucap Rania

"Loh. Kok temenan sama Monyet sih, sayang?" Goda mama.

"Aah mama. Yaudah ya, udah di tungguin Vivi. Bay mah." ucap Rania dan berlari keluar rumah.

Vivi dan kawan - kawan telah menunggu Rania di depan rumah nya.

"Haloo Rita" sapa Ares.

"Tuh kan ngaco lagi" kata Luna sebal.

"Siapa sih namanya? Padahal udah kenalan 2 kali. Masih aja lupa." Gerutu Ares.

"Ran... " Ucap Reyhan.

"Ranti?" Tebak Ares.

"Bukan." jawab Reyhan

"Rana? Ransa? Randi? Rani?"

"iyak hampir bener!" Ucap Vivi senang. Rania hanya menarik nafas dan menghembuskannya lagi.

"Ranita? Ranila? Ranisa?" tebak Ares lagi.

"Rania! Bego!" Rania mulai kesal.

"oh iyaaa. Rania. Rania. Rania. Rania." di jalan, Ares terus menyebut nama Rania.

"Diem bisa nggak sih?" Luna mulai kesal dengan kata Rania-nya Ares.

"Ntar kalo gue lupa lagi gimana?" Tanya Ares.

"Kamu ga serius lupa kan?"

"Enggak sih. Hehehe. Suka aja nyebut namanya. Rania. Rania. Rania."

Rania cantik siapa yang punya? Kalau tak ada yang punya biarkan Ares yang punya Rania.

"Stress lu!" ucap Luna

***

Setelah di dalam perpustakaan, Reyhan dan Ares mengeluarkan kamera nya. Vivi dan Luna mulai mengambil posisi di dekat rak buku.

"Loh. Kalian ke perpus mau cari buku atau cari spot sih?" Tanya Rania Heran.

"Cari Spot hehehe" ucap Reyhan.

"Anjir. Gue kira kalian nyari buku. Terserah lah. Gue mau baca buku." Ucap Rania jutek dan pergi mencari novel.

"Ngga ikut foto aja Ran?" Tanya Luna.

"Ngga ah. Males." ucap Rania

Rania mencari novel di bagian utara. Ares terus mengikuti Rania dan suka meng-candid Rania.

"Ngapain sih lo ikut gue? Katanya nyari spot?" Ucap Rania. Ares tidak memperhatikan kata - kata Rania dan terus menjepret Rania.

"Rania.  Coba deh lu ngedep sini" ucap Ares
Jepret. Satu jepretan tepat saat Rania menoleh. Ares melihat hasilnya dan sangat senang.

"Apa apaan sih" ucap Rania Kesal.

"Lihat deh hasilnya keren" Ucap Ares sambil menunjukan hasilnya kepada Rania.

Rania mendekatkan tubuhnya ke kamera Ares. Kini tubuh mereka sangat dekat. Kepala Rania pun hampir menyentuh dada Ares.

"Selama kenal lo, gue belum pernah liat lo senyum." ucap Ares pelan.

Rania menolehkan kepala untuk melihat wajah Ares.

Deg

Kenapa setiap liat elo jantung gue selalu berhenti?
Semejik itukah elo?
Nggak. Gue nggak jatuh cinta sama monyet sialan ini. Sadar Rania. Sadar.

Once Again (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang