Prolog

412 20 1
                                    

"Ibu adalah cahaya kehidupan yang tak akan pernah padam, kasih sayang yang diberikan olehnya tak akan pernah sirna di kekang oleh waktu. Percayalah."


Pagi yang basah oleh air hujan, akankah sebentar lagi ia akan basah oleh air mata.

Pagi itu juga seorang remaja pria yang bernama Rangga tengah merenungi nasibnya. Rangga tak peduli lagi atas apa pun yang terjadi, baginya menolak permintaan ibunya adalah hal yang begitu berat, dia tak sanggup melakukanya. Semuanya terlalu berat dan begitu rumit.

Pikiranya menerawang ke alam khayalan yang hanya dia seorang yang tahu itu, Dia membayangkan impianya selama ini, yang kini harus pupus untuk sementara waktu entah sampai kapan?

Ibunya begitu bersikeras terhadap apa yang hanya ia inginkan, tanpa memikirkan perasaan anaknya. Jika ibunya tahu betapa sakit hatinya saat ini, betapa frustasinya dia, betapa begitu beratnya perjuangan dia menjadi seorang anak tunggal yang selalu terkekang oleh segala keinginan ibunya yang tak pernah sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Seandainya ibunya bisa memahami apa yang dia inginkan selama ini. Namun sayang, ibunya tak pernah berubah sedikitpun selalu tetap mengekangnya dengan sejuta keinginan pribadi yang begitu menyengsarakan.

Ibunya berubah semenjak perceraiannya dengan suaminya yang tak lain adalah ayah Rangga sendiri, semenjak saat itulah semuanya berubah.

Ibunya mulai mendidik Rangga dengan cara yang dia inginkan tanpa memikirkan apakah itu juga yang diinginkan oleh anaknya.

Termasuk saat ini, ibunya telah memaksa Rangga untuk mengulang kembali masa - masa Sekolah Menengah Atasnya yang seharusnya sudah usai itu. Kali ini Ibunya bertekad untuk memasukan Rangga ke sebuah Pondok Pesantren. Rangga tak bisa berbuat apa pun, dia hanya bisa menerima kenyataan bahwa hidupnya tak berjalan sesuai dengan rencananya.

Harapan untuk berkuliah di salah satu Universitas bergengsi harus pupus untuk sementara waktu dan dia harus bertahan di sebuah Pondok Pesantren yang pada akhirnya akan mengkhianatinya dengan cara yang sangat kejam.

Seperti apakah hidup ini akan berjalan bagi Rangga setelah berada di dalam Pondok Pesantren itu?


CATATAN AKHIR PESANTREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang