[ 9 ] Kakak

85 14 0
                                    

AL - FURQON MALE DORM
8.00 AM

"Don, katamu kamu punya kakak perempuan?" Rangga tiba - tiba bertanya kepadaku setelah waktu belajar malam.

"Iya ngga, kenapa?" balasku biasa saja.

"Nggak apa - apa kok. Cuma pengen tahu aja"

"Kamu gak naksir ama kakakku kan ngga?" balasku bercanda.

Wajah tampan Rangga seketika memerah bak kepiting rebus. Kena dia.

"ya gak lah..., sudah ya aku ngantuk mau tidur" ujar Rangga dengan masih malunya sembari berlalu pergi.

***

Doni POV

Aku punya seorang kakak perempuan, dia adalah pahlawan keduaku setelah ibuku. Setelah Ayahku meninggal, keluargaku yang tersisa hanyalah ibuku dan kakak perempuanku. Setelah Ayahku meninggal, ibuku menikah lagi dengan seorang konglomerat mualaf yang berasal dari Amerika. Walaupun dia hanya Ayah tiriku tapi dia sangat baik, dia juga sangat menyayangiku dan kakak perempuanku.

Sebenarnya aku diminta untuk melajutkan SMA ku di Amerika, tapi aku menolak karena aku sangat ingim sekali masuk ke Pondok Pesantren yang pastinya hanya terdapat di Indonesia. Begitu mengetahui keinginanku, kakak perempuanku memutuskan untuk melanjutkan kuliah juga di Indonesia supaya tidak begitu jauh dariku. Ayah dan Ibu mengizinkannya karena mereka juga tidak mau aku tinggal sendirian di Indonesia. Begitulah ceritanya aku bisa sampai ke sini dan bertemu dengan Rangga.

***

2 TAHUN YANG LALU

Pemakaman Ayahku telah selesai dilaksanakan, ibuku sedang menangis di kamarnya sedangkan kakakku sedang membereskan ruang kerja Ayah. Semua dokumen penting Ayah dia masukan ke dalam map dan yang sudah tidak diperlukan di masukannya ke dalam kardus lain. Kakakku tampak sangat bersemangat sekali, namun aku tahu dengan sangat jelas bahwa hatinya sedang menjerit dan dia berusaha untuk mencari kesibukan agar lupa pada peristiwa duka yang baru saja kami lalui.

Begitulah Kak Azizah di mataku. Sangat pintar menyembunyikan segala duka di hatinya. Sementara diriku hanya masih terduduk lesu di salah satu sofa di ruang tamu. Aku teringat masa - masa saat Ayah selalu duduk di sofa ini sambil membaca koran atau buku sembari menyeruput kopi yang diseduhkan dengan penuh cinta oleh ibuku.

Aku ingat masa - masa itu. Saat malam begitu sukar membuat mataku tertutup aku akan keluar dari kamar dan melihat Ayah masih sibuk bekerja di ruang kerjanya. Ketika Ayah melihatku dia akan tersenyum dan menghentikan pekerjaannya lalu mengajaku berbincang atau dia akan bercerita hingga aku tertidur di pundaknya yang kokoh. Lalu setelah itu keesokan paginya aku akan terbangun di atas tempat tidurku dan Ayah sudah berangkat ke kantor.

Mengenang masa - masa itu membuatku bahagia dan bersyukur memiliki sesosok Ayah yang sangat luar biasa.

Namun, setelah Ayah tiada semuanya berubah. Ibuku menjadi sangat sibuk bekerja di kantor. Aku hanya bertemu ibu di pagi hari dan malam hari itupun jika aku tidak bisa tidur. Pagi harinya biasanya ibuku akan membersihkan rumah kemudian menyediakan sarapan setelah itu ibuku akan langsung pergi ke kantor. Seringkali ibuku pulang terlalu larut. Hanya kakak perempuan ku lah yang saat itu selalu menemani hari - hariku. Pada saat itu kakakku lah yang memasak makan malam untukku setiap malamnya, membantuku belajar dan berusaha untuk tidak terlalu merepotkan ibuku yang harus berjuang untuk menjadi seorang Single Parent.

"Don, kamu gak boleh sedih ya. Sekali pun Ayah udah gak sama kita lagi, tapi kita harus tetap hidup untuk Ayah. Udah waktunya Ayah buat istirahat. Ayah sekarang sedang menunggu kita semua di Surga. Jadi kamu gak boleh sedih ya. Karena kakak selalu ada buat kamu. Kakak janji InsyaAllah akan selalu ada buat kamu don" itulah kata - kata Kak Azizah yang selalu tergiang di kepalaku. Saat aku letih, saat aku lelah dengan semua ini. Kata - kata itu akan menjadi penyemangat bagiku. Untuk meneruskan hidup ini. Hidup yang?

***

AUTHOR NOTES :

Assallamualaikum teman - teman, aku sebagai Author mau mengucapkan Jazzakallah Khairan dan Terima Kasih buat kalian semua yang sudah setia dengan Catatan Akhir Pesantren.

Terima kasih atas semua dukungan kalian, jika kalian punya kritik dan saran untuk Catatan Akhir Pesantren silahkan tinggalkan di kolom komentar ya. Jika kalian suka dengan ceritaku di Part ini jangan lupa untuk Vote ya. Semoga kalian selalu bahagia and Happy Reading :)

CATATAN AKHIR PESANTREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang