[ 34 ] Aku Ingin Hidup

6 3 0
                                    

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

(Q. S. Ali Imran 3 : 200)

***

Wanita yang menuduh Rangga memperkosa dirinya ditemukan tewas di saluran pembuangan air Al – Furqon Boarding School. Seluruh penduduk Al – Furqon terguncang dan tanpa sedikit pun rasa kemanusiaan menuduh Rangga sengaja membunuh Wanita itu untuk menyembunyikan kebejatannya.

Sekali lagi, Ujian datang ke hidup Rangga. Rangga pada akhirnya harus masuk ke dalam bui untuk proses pemeriksaan. Media masaa menyoroti peristiwa itu dan membongkar latar belakang Rangga sebagai seorang pewaris tunggal perusahaan besar di Amerika. Harga saham di perusahaan keluarganya itu turun drastis.

Ayahnya benar – benar kecewa dengan Rangga. "Kau telah membuatku kecewa nak!" itulah seuntai kalimat yang keluar dari mulut sang Ayah sebelum Rangga di tahan.

Tidak sampai di situ. Segerombolan massa datang untuk menghardik dan melemparkan telur busuk ke arah Rangga setiap dia akan menjalani pemeriksaan di pengadilan.

"Mati kau bedebah!"

"Kau tidak pantas hidup!"

"Pergilah kau ke nereka!"

"Sampah laknat!"

"Manusia hina!"

Kata – kata tajam dan menusuk itu telah menjadi santapan Rangga sehari – hari. Bahkan di dalam penahanan pun dia kerap mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh tahanan lain kepadanya. Kejadian paling parah adalah Rangga harus pasrah melihat perutnya sobek tertikam. Darah mengucur dengan deras. Rangga kritis.

Di tengah kondisi kritis itu, Rangga malah dibiarkan menunggu lebih lama untuk mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Beberapa oknum sengaja melakukannya untuk menyiksa Rangga.

"Biarkan saja bedebah itu tersiksa, dia adalah yang terburuk!" Hardik seorang polisi di dalam tahanan.

Rangga yang tengah kritis mendengar hal itu dan mencoba untuk pasrah, kesabarannya telah mencapai puncaknya. Rangga sudah tidak peduli dengan apa pun lagi. Jika ini ujian baginya, dia hanya berharap mendapatkan kekuatan untuk menghadapi semuanya.

"Tuhan, tolong izinkan aku untuk hidup..." pinta Rangga dalam istana kehancurannya.

***

Assallamualaikum Wr. Wb.

Terima kasih telah membaca cerita ini. Jika kalian suka dengan cerita ini, kalian dapat memberikan Vote sebagai bentuk dukungan kalian kepada cerita ini. Kritik dan Saran dari pembaca sekalian akan sangat berharga bagi Author.

See you on the next chapter ^__^

CATATAN AKHIR PESANTREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang