[ 30 ] Kicauan Tikus Yang Bersembunyi

24 4 0
                                    

"Awalnya aku berharap kapalku dapat bertahan lebih lama di sini. Namun, setelah badai ganas datang menerpa dan membawa hanyut segela harapan. Aku hanya punya pilihan, selain untuk ikut hanyut bersama harapan - harapan itu."

- Rangga Daylight -


1 Bulan Kemudian

Kondisi Rangga telah sepenuhnya membaik, kini remaja itu telah diperbolehkan untuk keluar dari Rumah Sakit dan beraktivitas seperti biasa. Sebelumnya karena kondisinya yang masih belum begitu baik, Rangga diperbolehkan oleh pihak Pondok Pesantren untuk dapat tetap ikut melaksanakan Ujian Akhir Semester di rumah sakit. Salah satu panitia akan datang setiap hari untuk membawakan paket soal beserta lembar jawaban dan mengawasi Ujian Rangga hingga selesai. 

Sesuai dengan janjinya kepada Ayahnya, Rangga akan tetap berusaha untuk bertahan selama 1 tahun di Al - Furqon Islamic Boarding School. Kini dia telah menyelesaikan 7 bulan masa pendidikannya di sana dan tinggal 5 bulan lagi waktu yang tersisa bagi Rangga sebelum berangkat ke Amerika.

Ujian Akhir Semester telah berakhir. Rangga berhasil membuktikan bahwa meskipun kondisinya sedang tidak begitu dalam kondisi yang baik seperti kebanyakan siswa Al - Furqon Islamic Boarding School yang lain, tetapi dia tetap mendapatkan nilai - nilai yang bagus bahkan Rangga berhasil masuk ke dalam 3 besar di angkatannya. Albert Daylight, selaku Ayahnya sangat puas melihat itu. Dia tahu bahwa putranya memang tidak akan pernah mengecewakan dirinya. 

Setelah libur semester selama 2 minggu. Rangga segera kembali ke Al - Furqon Islamic Boarding School Islamic Boarding School untuk memulai semester keduanya. Sebenarnya Rangga membutuhkan waktu yang lama untuk meyakinkan Ayahnya agar memperbolehkannya untuk kembali ke Pondok Pesantren. Setelah peristiwa tragis yang menimpa Rangga terjadi, Albert Daylight benar - benar sangat marah kepada pihak Pondok Pesantren. Terlebih hingga detik ini pelaku yang telah menganiaya putra tunggalnya itu belum juga di temukan.

Namun, Rangga berhasil meyakinkan Ayahnya bahwa semuanya akan baik - baik saja dan dia berjanji untuk semetara waktu hingga pelakunya di temukan dia tidak akan belajar di ruang kelas yang sepi lagi, terlebih di malam hari. Rangga sedikit kecewa sebenarnya dikarenakan di ruang kelas itulah dia bisa benar - benar fokus dan berkonsentrasi selama belajar. Tapi bagaimana pun juga keselamatannya jauh lebih penting. Dia tidak ingin membuat Ayahnya dan orang - orang yang selama ini selalu ada untuknya bersedih.

Rangga tidak akan membiarkan tikus - tikus busuk yang telah menganiaya dirinya dengan sangat keji itu bisa mendapatkan kesempatan untuk menyerangnya kembali. Dia sudah tidak takut lagi kepada para tikus busuk itu. Jika Rangga diberikan kesempatan untuk bertemu dengan mereka lagi, dia akan memastikan bahwa tikus - tikus itu tidak akan bisa lari lagi dari dirinya. Dia akan menyerang tikus - tikus itu duluan, hingga titik darah penghabisan. Berani sekali mereka macam - macam dengannya.

"Mas Rangga yakin akan kembali lagi ke Al - Furqon?" tanya Renata untuk memastikan kembali keputusan tuan mudanya itu.

"Aku sangat yakin mbak, mbak tidak perlu khawatir. Aku akan baik - baik saja" jawab Rangga dengan tenang sembari mengguratkan sebuah senyuman yang sangat manis kepada Sekretaris Pribadinya itu. Rangga sudah menganggap mbak Renata dan mbak Dila sebagai kakaknya sendiri. Mereka adalah keluarga yang dipertemukan tanpa adanya ikatan darah.

Jauh di dalam lubuk hatinya sebenarnya Renata menginginkan tuan mudanya itu agar membatalkan niatnya. Dia benar - benar khawatir dengan keselamatan tuan mudanya. Bagaimana jika peristiwa tragis ini kembali terulang. Terlebih pelakunya benar - benar sangat pintar untuk bersembunyi.

"Apa pun yang terjadi mas Rangga harus ingat satu hal. Selalu berhati - hati di mana pun dan kapan pun. Kita tidak tahu kapan pelaku yang telah menganiaya mas Rangga akan kembali beraksi. Jadi mas Rangga harus selalu berhati - hati ya" Renata mencoba untuk menasehati tuan muda yang sangat di sayanginya itu. Rangga sudah seperti adiknya sendiri.

CATATAN AKHIR PESANTREN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang