PART 30

8.5K 266 3
                                    

Jangan diputar dulu ya guys mulmednya..
Nanti ku beri tanda tuk bagian mana baru boleh diputar selamat membaca

______________________________________________

Trinnngg.. Triinggg...

Bunyi telepon yang terus bergiang-giang membuat Corrine terpaksa untuk membuka matanya. Ia meraih ponselnya yang tak jauh dari jangkauannya.

Dengan malas Corrine melihat siapa pelaku sang penelpon. Juna? Kenapa dia menelpon ku? Batinnya.

"Hallo, Jun ada apa ya?"

"..."

"Oh, iya aku butuh pertolongan mu, bisa kan?"

"..."

"Kumohon"

"..."

"Terimakasih, aku tidak akan lupa meminumnya, iya"

Ia langsung beranjak dari tempat tidurnya, dan segera pergi ke kamar mandi. Tepat didepan kamar mandi, kepala nya berdenyut keras, membuat nya harus berpegangan pada dinding.

"Ah, tidak jangan sekarang"ucapnya merintih kesakitan, dia terus menahannya berusaha meraih obat yang terletak disamping meja yang lumayan jauh.

Ia terus berjalan pelan sambil menekan pelipisnya, pandangan nya pun mulai kabur, akhirnya ia terjatuh, tapi ia masih terus berusaha mendekati meja itu.

Setelah mendapatkan obat itu, segera ia meminum nya. Rasa sakit yang menyerangnya perlahan meredah seketika. Ia terus memerjap-merjapkan matanya, menyesuaikan pandangannya kembali.

Mengatur nafasnya yang kini tersenggal-senggal. Setelah merasa baikan ia pun mencoba untuk bangkit, Corrine memandang dirinya di kaca rias nya, ia melihat darah kental yang mengalir dari hidungnya. Corrine langsung lari kekamar mandi. Bukan hanya mimisan, ia pun muntah bersamaan darah yang keluar.

"Kumohon.... Beri aku waktu tuk bersamanya" ucap pada dirinya sendiri tanggisnya pecah seketika.

***
Hari ini Raynald bersiap-siap menuju rumah Corrine. Karna apa? Karna ia akan mempersiapkan pernikahannya, Raynald sangat bahagia tapi entah kenapa disisi lain ia juga merasa sedih.

Corrine, tenang saja kau akan kujaga sampai akhir nafasku - batinya menyakinkan diri sendiri dan bergegas turun ke bawah.

Tiba-tiba handphone nya berdering.

"Oh, hallo Jun... Ada apa?"

"..."

"Untuk apa aku menjemputnya?"

"..."

"Hmm... Baiklah aku akan menjemputnya"

Aneh, kenapa aku harus menjemput Karin? Akhhs... Bodo la. Tanpa mikir panjang lagi Raynald langsung pergi ke rumah Karin.

***
"Corrine!! kau baik-baik saja?! Apa kita perku kerumah sakit?" Ucap Debbie panik... Langsung menghampiri Corrine yang terduduk lemah di sofa kamarnya. Dia baru saja muntah darah untuk yang ke dua kalinya.

"Tak apa, aku baik-baik saja, tolong ambilkan obatku"

"Aishh, kau ini sungguh membuat ku khawatir, sudah kita akhiri saja ini. Sekarang kita fokus tuk kesembuhan mu" balas Debbie sambil menyerahkan obatnya.

"Tidak Deb, aku tak ingin mati seperti ini"

Ia pun langsung meminum obat itu dan pergi meninggalkan Debbie. Debbie pun mengikuti Corrine, membujuknya tuk kembali kerumah sakit.

MY BOYFRIEND IS MY CEO || COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang