PART 27

7.5K 326 7
                                    

Dibalik pintu ICU yang dingin aku melihat sosok yang sangat ku sayangi terbaring lemah di sana, perlahan aku mendekatinya, rasanya seperti hatiku di tusuk-tusuk, raut muka nya terukir jelas dia sedang menahan sakit.

Namun dibalik wajah nya yang dibanjiri keringat dingin, aku masih bisa melihat senyum manis nya yang menghiasi bibir manisnya.

Bahkan kaki ku seperti membeku ditempat, tanpa sadar air mataku mengalir, menatapnya dari kejauhan membuatku sesak, aku bahkan tak berani mendekatinya lebih dekat lagi.

"Aku yakin dia punya alasan, kenapa dia tidak mengatakan penyakitnya ini padamu" ucap Dokter Jay pelan.

"Apakah tuan tidak akan memberitahu orangtuanya?"

"Tidak, sampai dia siuman... Aku tidak ingin membuat keluarganya khawatir" balasku berlalu meninggalkannya.

Raynald pergi menyelusuri lorong rumah sakit yang terasa sangat sunyi dan dingin. Karin yang melihat nya pun langsung menghampiri Raynald yang kini terduduk dibawah lantai.

"Tak apa, dia akan baik-baik saja" ucap Karin menyemangati dengan memeluknya.

"Aku akan menelepon Juna untuk mengantarmu pulang Ray.."

"Tidak, aku tidak mau pulang Karin.. aku ingin disini menunggu Corrine hingga siuman" potongnya menahan tangan ku yang baru saja ingin menelpon Juna.

"Tidak Ray, kau sangat terlihat frustasi seperti ini, aku tidak ingin Corrine melihat mu dalam keadaan seperti ini, aku akan menjaga nya" balas Karin yang langsung menghubungi Juna. Raynald pun hanya bisa terdiam, dalam kesedihannya.

Tak lama kemudian Juna pun tiba, langsung menghampiri Karin dan Raynald.

"Jun, tolong bawa Raynald pulang, pastikan dia untuk makan sesuatu" ucap Karin yang dibalas anggukan oleh Juna.

Setelah kepergian Juna dan Raynald, Karin kembali ke ruang Dokter Jay. "Aku harus menanyakannya, ini sungguh aneh" batinya yang kini tergesa-gesa berjalan keruangan Dokter Jay.

Sesampai didepan pintu ruangan Dokter Jay, segera ia membuka pintu nya tanpa mengetuk. Terlihat Dokter Jay yang terkejut akan kehadiran Karin tiba-tiba seperti itu. Ia pun segera menghampiri Karin.

"Ada perlu apa kamu kesini? Bukan kah aku bilang tidak perlu berterima kasih?" Ucap Jay pada Karin

"Aku kesini bukan ingin berterima kasih, aku hanya ingin tau kenapa kau membebaskanku dari penjara? Apa kita saling kenal? Kenapa kau membebaskanku? Bahkan kita tak saling kenal?" Tanya Karin bertubi-tubi dengan rasa ingin tahu nya yang berkobar-kobar.

Jay hanya menatapnya senduh dan tersenyum seakan waktu terulang kembali, sehari sebelum dia pergi menemui Karin di penjara.

FLASBACK ON

Ditegah malam yang dingin, ditambah suasana apartment yang sunyi menambah kesakitan yang kini Corrine rasakan. Ia terus menahan rasa sakit yang disebabkan oleh penyakitnya sendiri. Badan nya bergetar hebat, keringat dingin terus membanjiri tubuhnya.

Ia memiliki penyakit turunan dari keluarganya sendiri. Tumor, penyakit mematikan ini, yang selalu menikam keluarganya satu persatu. Mungkin kini gilirannya.

5 tahun yang lalu Corrine sudah sempat melakukan pengangkatan, tanpa disangka Tumor itu kembali tumbuh.

Corrine meraih ponselnya saat keadaan nya mereda.

"Hallo? Apa ini nomor Dokter Jay?"

"...."

"Ah, besok apa ada waktu? Aku ingin cek up"

"..."

"Baiklah terima kasih"

***
Pagi-pagi sekali Corrine sudah bangun tuk bersiap pergi ke rumah sakit Dokter Jay, tak lupa ia menghubungi Raynald tuk tidak menjemputnya hari ini.

Sesampainya ia langsung menemui Dokter Jay diruangannya.

"Oh, Corrine kau sudah datang... Lama tak jumpa, bagaimana keadaan kakimu?" Tanya Dokter Jay dengan senyum khasnya yang sangat menyejukkan hatinya.

"Ah, baik.. bahkan sangat baik dok"

"Jadi, kamu ingin cek up kesehatan sekarang? Dan dimana tuan Raynald?"

"Raynald tidak ikut dengan ku, hm.. baiklah" jawab Corrine pada nya sambil berjalan menuju ruang Cek Up.

Setelah urusan nya selesai diruangan yang sangat ia benci itu pun, ia keluar bersama dokter Jay.

"Kau tunggu diruangan ku Corrine, aku akan membawa hasilnya padamu nanti, ini tidak akan lama" ucap Dokter Jay pada Corrine yang dibalas dengan anggukan.

Ia sangat takut dengan hasilnya, ia tak tau apa yang harus ia katakan pada Raynald dan kedua orang tua nya nanti jika penyakitnya itu kembali muncul lagi.

20 menit berlalu, dokter Jay kembali keruangannya sambil berjalan cepat, Akhss... Tatapan itu, ia bisa melihat dengan jelas apa hasilnya. Dokter Jay mendekati Corrine yang hanya menatapnya pasrah.

Jay memegang kedua bahunya sambil menatapnya khawatir. Tapi Corrine membalas nya dengan senyuman, sambil melepas pengangannya.

"Aku tak menyangka, kau memiliki penyakit ini Corrine, sudah berapa lama kau menyembunyikannya? Bahkan ini sudah memasuki stadium akhir?" Tanya Dokter Jay dengan nada khawatirnya yang sangat jelas itu.

"Aku hanya tak ingin membuat orang lain khawatir, ini penyakit keturunan dok... Aku juga tak ingin hal ini" balas Corrine terisak dalam tangis nya yang pecah seketika.

"Ma-maafkan aku Corrine, aku sungguh tak bermaksud tuk-"

"Tak apa dok, aku tau ini pasti akan terjadi padaku, dok apa boleh saya meminta tolong padamu?"

"Ow... Apapun akan kulakukan"

"Terimakasih dok, aku mohon jangan memberitahu Raynald soal penyakit ku ini, dan juga_" ucap Corrine menggantung kata-katanya, ia merogoh tasnya mengeluarkan sebuah foto. Yah itu foto Karin.

"Tolong bebaskan wanita ini dari penjara"

"Bukankah wanita ini yang mencelakai mu? Kenapa kau ingin aku membebaskan nya?"

"Aku tau ini aneh, aku cuman ingin mempersatukan nya dengan Raynald, dia sangat mencintai Raynald dok, jika aku mati.."

"Tidak! Kau tidak akan mati" potong Jay

"Aku tau, ini tidak akan bertahan lama lagi, aku mohon bantuan mu dokter Jay, terima kasih" ucap Corrine berjalan pergi meninggalkan ruangan Dokter Jay.

Jay hanya menatap foto itu dengan hasil scan nya Corrine. Tak tau kenapa hati nya tergerak tuk menuruti apa yang diinginkan Corrine. Ia langsung menghubungi pengacara nya tuk mengurus kebebasan Karin, dan langsung menuju penjara hari itu juga.

FLASBACK OFF

Karin masih terus menatapnya bingung, siapa orang ini? Kenapa dia membebaskannya secara cuma-cuma? Jay hanya membalasnya dengan senyuman dan berkata.

"Kau beruntung memiliki teman yang sangat baik padamu" jawab Jay sambil meninggalkan Karin.




******************************************

Jangan lupa Vote n Comment ya guys...

Mohon Respond nya ya guys...

Love u all

MY BOYFRIEND IS MY CEO || COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang