maaf.maaf karena pernah mengabaikan.
maaf karena selalu meninggalkan.
maaf karena tak pernah menyadari.
maaf karena berfikir kita tak akan bisa menghadapi jarak.
sekali lagi, maaf, karena pernah mengabaikan kamu yang selalu berusaha untuk ada, selalu meninggalkan kamu demi orang yang baru, tak pernah menyadari kamu yang selalu menanti, dan selalu berfikir bahwa kita tak mampu bersatu karena jarak.
tapi bertahannya kamu cukup sebagai tamparan keras untuk saya, membuat saya menyadari bahwa jauh sebelum mereka ada--kamu lebih dahulu disitu, yang selalu siap menerima saya kapanpun saya membutuhkan tempat bersandar.
dan ketika saya memutuskan untuk kembali--tanpa niat untuk pergi lagi, kamu sudah habis harapan.
ketika saya sudah siap untuk membuka hati, kamu telah siap menggantikan saya didalam hatimu.
ketika saya menatapmu lebih dari sekedar teman, kamu telah kembali menganggap saya tak lebihnya dari seorang teman.
ketika saya mencoba untuk meraih, kamu telah mencoba untuk berlari.
dan semua itu cukup sebagai tamparan keras untuk kedua kalinya;
disini, saya seperti menjadi dirimu yang dulu;
diri yang selalu mengikuti kata hati untuk menanti tak perduli ia yang dikejar selalu mengabai.sampai akhirnya, di titik ini saya mengetahui satu hal,
sesakit ini ketika kamu tak berarti apa-apa di mata seseorang yang kamu anggap begitu berarti di hidupmu.
***
-svannieann.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Break
Poetry#104 in Poetry [17-04-17] ••• Teruntuk, para pengunjung hati yang datang silih berganti. Terima kasih, karena telah pernah singgah di hidup saya, sekedar untuk membuat saya paham pahit manisnya realita percintaan. Dan sajak ini tercipta ketika say...