Tak ada kata maupun kalimat yang mampu mendefinisikan bagaimana sakitnya saya ketika mengetahui kamu telah memutuskan untuk menyerah ketika saya telah berhasil jatuh hati.
Kamu telah menyerah dengan saya.
Menyerah dengan sikap saya,
Menyerah dengan saya yang selalu mengabaikan,
Menyerah dengan saya yang selalu acuh,
Menyerah dengan saya yang tak pernah menyadarimu,
Menyerah dengan saya yang tak pernah perduli denganmu.Menyesal? Jelas.
Ketika kamu memutuskan untuk menyerah dan perlahan mundur, pada detik itu saya menyadari bahwa saya kehilangan sosokmu.
Kehilangan sosok yang tak pernah saya sadari keberadaannya.
Dan kamu tahu?
Saya tidak menyesal dengan menyerahnya kamu, sebab saya memutuskan untuk menarikmu kembali--setidaknya sebelum kamu melangkah pergi terlalu jauh.
Percayalah, saya akan melakukan segala hal yang sering kau lakukan dulu; hal-hal yang sampai kini saya sesali karena telah saya abaikan.
Dan kamupun akan menjadi saya yang dulu; saya yang selalu acuh dan tak pernah perduli.
***
-svannieann.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Break
Poetry#104 in Poetry [17-04-17] ••• Teruntuk, para pengunjung hati yang datang silih berganti. Terima kasih, karena telah pernah singgah di hidup saya, sekedar untuk membuat saya paham pahit manisnya realita percintaan. Dan sajak ini tercipta ketika say...