Aku tidak ingin melihatmu bersamanya.
Aku tidak ingin melihatmu tertawa bersamanya.
Aku tidak ingin melihatmu berjalan bersamanya, menggandeng tangannya, mencium keningnya, mengusap lembut pucuk kepalanya, merangkul bahunya, meletakkan dagumu di pundaknya, ataupun merengkuhnya seerat mungkin.
Aku tidak suka, ketika aku menyadari bahwa kini ialah yang menjadi alasanmu bersyukur telah berada di dunia ini setelah keluargamu.
Aku tidak suka, ketika kamu telah membawanya kerumahmu, mengenalkannya pada ibumu, lalu membuatnya dianggap sebagai anggota baru dikeluargamu.
Aku tidak suka, ketika kamu yang benci hujan rela menerobosnya ketika tahu dia-mu sedang menunggu sendirian di halte bus.
Aku tidak suka, ketika kamu yang alergi makanan laut harus memakannya hanya untuk menghargai ia yang membuatkanmu bekal.
Aku tidak suka--demi Tuhan dan seluruh semesta, aku tidak suka dengannya!
Ia mengambilmu dariku!
Aku tidak suka--bahkan sangat tidak suka, ketika aku menyadari, segala hal yang kau lakukan kepadaku, yang menjadi milikku, yang aku rasakan dahulu, kini telah kau lakukan padanya, menjadi miliknya, dan telah dirasakan olehnya.
Jauh dari semua itu, aku lebih tidak ingin kau bersamanya.
***
-svannieann.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Break
Poesia#104 in Poetry [17-04-17] ••• Teruntuk, para pengunjung hati yang datang silih berganti. Terima kasih, karena telah pernah singgah di hidup saya, sekedar untuk membuat saya paham pahit manisnya realita percintaan. Dan sajak ini tercipta ketika say...
