Baru dua hari Bitha sekolah di SMA cendikia 1, tapi ia sudah akrab dengan sebagian teman-teman satu kelasnya, terutama Qila ,Nurul dan Vava. Hal itu disebabkan karena Bitha adalah orang yang supel. Banyak juga teman satu angkatan bahkan kakak kelas yang mengenalnya. Ah tidak, lebih tepatnya mengetahui namanya. Bitha tidak tahu bagaimana mereka bisa mengenal dirinya. Dua hari dia di sekolah barunya, Bitha merasa banyak pasang mata yang menatapnya dengan aneh. Sejenis tatapan penasaran atau apalah. Entah apa yang salah dari diri Bitha hingga mereka menatap Bitha seperti itu.
Seperti sekarang ini, banyak pasang mata yang melirik lirik ke arah meja mereka. Bitha dan ketiga teman barunya itu cuek-cuek saja. malahan Bitha melahap siomaynya dengan penuh semangat.
"Elo siomay addict ya?" Nurul yang duduk di sebelah Bitha bertanya.
"Banwget," jawab Bitha dengan mulut penuh siomay.
"Eh, lo pindah ke sini karena apa?"
Bitha, menelan siomaynya. Meminum jus jambunya. Baru dia menjawab "Oh itu, abang gue tuh kuliah di di sini. Kata bonyok (bokap nyokap) gue, biar ngawasin abangnya gampan, sekalian aja tinggal di sini."
Di tengah-tengah Bitha sedang bercerita muncul seorang cewek bermata sipit, putih, dan agak pendek, tapi imut. Kayaknya keturunan cina gitu deh. "Haii teman-teman."
"Kemana aja lo baru nongol?"
Cewek itu menarik kursi di sebelah Vava, meletakkan semangkuk mie ayam beserta es jeruknya
"tadi habis ulhar kimia, resek banget tuh gurunya, kalo belum selesai gak boleh istirahat."
"Eh tha, kenalin, ini temen kita, Ara kelas X MIIA 1."
"Eh hai, gue Ara,"
"Gue Bitha,"
"Lo punya abang tha?" Vava yang baru saja menelan baksonya itu langsung heboh sendiri.
"Punya, emang kenapa?" Kening Bitha berkerut menatap Vava.
"Waaahhh, pasti cogan nih abangnya Bitha, adeknya aja cantik gini, pastilah abangnya cogan."
"Bisa aja lo." Bitha terkekeh pelan.
"Boleh dong kita main ke rumah lo, ketemu cogan" Qila menyenggol bahu Bitha pelan.
"bolehh, mau lo bawa pulang juga boleh" jawab Bitha santai
"yang bener tha!?" lagi. Vava heboh. Kali ini mukanya mupeng (muka pengen)
"bener, tapi kalo abang gue mau"
"nyebelin" Qila cemberut
"dasar! Tante tante girang" semprot nurul
"biarin, wlekk!! Awas aja lo nanti kalo liat abangnya Bitha mupeng"
"gak bakalan! "
"elah, gak usah ngarep deh, abangnya Bitha nanti cuma bakalan klepek klepek sama gue, abangnya kan cogan gue cecan, kan cocok tuh ya?" Ara memuji dirinya sendiri
"jijik deh ra"
"tha?"
"hm?"
"lo kerasa gak sih, sejak kita masuk kantin semua orang ngeliatin elo?" Nurul angkat bicara.
"hmmm, kerasa sih, malahan semenjak gue masuk sekolah kemaren."
"kok lo biasa aja?"
"soalnya gue gak tau kenapa mereka kaya gitu, kayak mereka tuh penasan banget gitu sama gue"
"nah ini nih! Gue baru inget, gue tau penyebabnya" Ara heboh. Seperti seorang ilmuan yang menemukan ramuan baru.
"apaan?" Bitha mengerutkan keningnya samar
Meskipun baru kenal tadi Bitha langsung akrab dengan Ara. Karena Ara juga supel.
"lo anak yang kemaren berangkat telat bareng cowok, terus di omelin bu Rina di lapangan upacara kan?"
Bitha memutar kembali ingatannya. Memang benar dia telat bareng cowok. Tapi tepatnya bukan bareng, cuma kebetulan aja ketemu terus bareng.
"iya, terus apa hubungannya sama gue jadi pusat perhatian kaya gini?"
"yaampun lo gak tau!?" Ara heboh
"enggak lah" Bitha menjawab dengan muka polosnya
"cowok yang bareng elo itu adalah most wanted sekolah ini tha!pentolan SMA cendikia 1! Badboy banget"
Bitha ber oh ria,
"terus kenapa kalo gue bareng sama dia?"
"yaampun Bitha, lo tau most wanted gak sih!?" Qila gemas sendiri dengan kepolosan Bitha
"tau lah, buronan kan?" Bitha menjawab dengan tampang watados (wajah tanpa dosa)
Ara meneplak jidatnya sendiri
"aduh, cantik cantik bego"
"gini lo tha, maksud most wanted di sini adalah orang yang paling di cari, paling di kagumi satu sekolahan"
"oh gitu" Bitha mangut mangut
"oh doang?"
"lha terus apa?"
"lo nyadar gak sih? Dengan kehadiran pertama lo di sekolah bareng dia, itu membuat gempar satu sekolahan, terutama fans nya tuh anak. Mereka pada ngira kalo lo ada hubungan sama tuh cowok. Dan satu lagi, karena dia dateng bareng cewek, jadi satu sekolahan tambah heboh. Karena selama dia sekolah di sini gak pernah liat tuh anak bareng sama cewek, ah jangankan bareng, deket aja gak pernah. Dia itu jail banget. " jelas Nurul
"sebenernya lo kok bisa bareng dia sih?"
"ya cuma kebetulan aja, kemaren kan gue telat, pintu gerbang di kunci, terus tiba-tiba dari belakang ada dia, dia nawarin diri buat nolong gue Akhirnya gue mau. Gue sama dia manjat gerbang, tapi ketahuan sama bu Rina, ya udah deh jadinya gue sama tuh cowok di omelin di lapangan upacara"
"tunggu-tunggu? Apa?!! Dia nolongin elo? Gak salah?" Ara kaget. Ralat bukan hanya Ara saja tapi Vava, Nurul dan Qila juga sama kagetnya.
"iya, dia nolongin gue, emang ada yang salah?"
"banget! soalnya gue baru denger kalo tuh anak punya hati buat nolongin orang, apalagi cewek, anak baru pula. padahal dia anti banget tuh yang namanya cewek" kata Ara mantap
"masak tampang kaya gitu anti cewek?"
"sumpah deh demi apa, denger denger sih dia gak pernah pacaran gitu."
"kok lo kayaknya tau banyak tentang cowok itu?"
"ya jelas lah tha, dia kan satu kelas sama tu anak, iya gak ra?" Vava menyambar
"he'eh, namanya Rastra. Rastra Perdana Putra. Parah deh tha, gue saranin jangan deket-deket sama dia. Bahaya banget. Pokoknya jauh jauh aja deh sama dia kalo gak mau kena masalah"
'oh namanya Rastra' Batin Bitha dalam hati sambil mangut mangut
"iya tha, dengerin aja kata Ara. Tuh anak emang parah banget deh" Qila menimpali
"emang sih Tampangnya ganteng. Ganteng banget malahan. Banyak fans nya. Tapi bener kata Ara, jauhi dia kalo lo gak mau kena masalah"
Bitha hanya mangut mangut, tapi otaknya di selimuti tanda tanya besar.
Kringgg!!! Kring!!! Kring!!!
Itu tanda jam istirahat selesai,
"masuk yuk, udah bel, habis ini bu Nidya, kan gak boleh telat tuh" Nurul mengajak teman-temannya
"gue duluan ya guys, soalnya pak yat takut gak boleh masuk" Ara berlari kecil kecil meninggalkan teman-temannya
"nanti istirahat ketemu di deket lab kimia" teriak Vava
"okee" balas Ara dengan teriakan.
"emang apa yang salah sama tuh anak sih? Kenapa harus di jauhi? Bu Rina juga ngomong gitu. Aneh. Apa dia se bad boy itu?" Bitha membatin dalam hati.
🍭🍭🍭
Haiii, hello!!dont forget to vote and comment. Thanks you. Salam jomblo!!😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN
Teen Fiction(ON GOING) Awalnya hidup Bitha baik-baik saja. Mulus seperti jalan tol.Tak pernah ada sesuatu yang mengusik hidupnya selama ini. Dia di besarkan di keluarga yang berkecukupan. Mempunyai orang tua yang senantiasa mendukungnya dan kakak laki-laki yan...
