Bitha berjalan menyusuri koridor yang penuh orang lalu lalang. Di karenakan sekarang jam istirahat, jadi koridor ramai di padati anak anak. Bitha sempat mengingat bahws ruangan BK tak jauh dari ruang OSIS. hanya terpisah oleh ruang laboratorium Biologi saja. Akhirnya Bitha sampai. Dengan hati-hati Bitha mengetuk pintu.
"silahkan masuk"
Perlahan Bitha membuka gagang pintu ruang BK. Dan di situ Bitha melihat sosok guru BK yang terkenal galak dan tidak bisa di bantah. Bu Trisni. Yang membuat Bitha lebih kaget lagi, di situ ada Rastra. Entah apa yang di lakukan anak itu di ruang BK.
"silahkan duduk"
"Bitha mengangguk perlahan dan mengambil duduk di samping Rastra.
"Nama kamu siapa? "
"Sabitha Renata Danjani bu,"
"kelas?"
"X MIIA 2"
"Bitha, apa benar kamu kemaren lusa bolos dengan Rastra?"
Skak mat!
Sekarang Bitha tahu kenapa dirinya di panggil BK, dan kenapa Rastra juga ada di ruangan yang sama dengannya. Pasti gara gara kemaren lusa itu. Yah. Pasti.
"jawab Bitha" Suara Bu Trisni terdengar mengitrogasi, membuat Bitha hanya dapat menundukkan kepalanya dalam.
"ini bukan salah Bitha kok bu, ini salah saya" tanpa di minta, Rastra angkat bicara.
"diam kamu, saya tidak menyuruh kamu jawab Rastra." Ucap Bu Trisni tegas.
"apa Rastra yang mengajak kamu membolos?"
"itu buk-"
"kan tadi udah saya bilang bu, saya yang ngajak Bitha bolos, bukan Bitha. Itu semua salah saya bu"
"Rastra! Diam kamu. Saya tau pasti kamu biangnya"
"lha itu ibu udah tahu, kenapa masih tanya?" tanya Rastra dengan muka polos.
Bitha sempat kaget. Berani beraninya Rastra berkata seperti itu kepada Bu Trisni.
"pusing saya lama lama ngurus kamu"
"lha ibu itu aneh, siapa juga yang suruh ibu ngurusin saya? Orang tua saya aja gak pernah ngurusin saya"
Bu Trisni mengelus dadanya sambil geleng geleng kepala "sudahlah, dari pada saya berdebat dengan kamu gak selesai selesai, lebih baik kalian saya kasih hukuman"
"apa bu hukumannya? Jangan yang berat berat ya bu, kasian nih pacar saya"
"pacar? Benar kamu pacaran sama Rastra?"
"engg-" belum sempat Bitha menyelesaikan kalimatnya, sudah di potong duluan sama Rastra.
"ibu kenapa? Mau juga jadi pacar saya?"
Asli, mukanya itu lu minta di tabok pake pantat wajan
"sembarangan aja kamu!" kini mata bu Trisni mendelik ke arah Rastra " sudah sudah, sekarang kalian berdua pergi belakang sekolah dan sapu sampai bersih"
"sekarang bu?"
"taun depan"
"alhamdulilah"
"ya sekarang lah, cepat, jangan pulang sebelum selesai"
"oke deh bu, dadah bu Trisni" Rastra berdadah ria kepada bu Trisni dan melangkahkan kaki keluar ruangan BK di ikuti Bitha yang mukanya di tekuk dua belas.
🍭🍭🍭
Bitha terduduk lesu di bangku taman sekolah. Jam menunjukkan hampir pukul lima sore, dan dia baru saja menyelesaikan hukuman yang di berikan bu trisni.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN
Teen Fiction(ON GOING) Awalnya hidup Bitha baik-baik saja. Mulus seperti jalan tol.Tak pernah ada sesuatu yang mengusik hidupnya selama ini. Dia di besarkan di keluarga yang berkecukupan. Mempunyai orang tua yang senantiasa mendukungnya dan kakak laki-laki yan...