Wedding Time

44.8K 1K 5
                                        

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau cintai

*******

Callysta mengadah,menoleh ibunya sambil tersenyum,pandanganya beralih pada sesosok pria yang duduk didepannya,nafasnya tercekat,tubuhnya menegang ditempat,bola matanya hampir keluar,jantungnya terasa berhenti berdetag.
“JUSTIN?!??!?!?!?!”teriak Callysta didalam hatinya.
justin hanya menatap Callysta dengan tatapan datar”Aku tau kau pasti sangat tekejut Cally..”papar justin didalam hatinya.
“emmh justin kenalkan ini Callysta,Callysta kenalkan ini justin”ucap ayah Callysta memperkenalkan mereka satu sama lain.
Justin tersenyum”aku sudah mengenalnya mr.Jansen,dia teman sekelasku”ujar justin tanpa memandang Callysta.
Callysta masih berkutat dengan pikirannya,bagaimana bisa ini semua terjadi,apakah ini mimpi,justin adalah calon suaminya??
“ohh benarkah?baguslah kalau begitu,kalian ternyata sudah saling kenal”sambar ibu Callysta menatap anaknya dan pria dengan karismatik berlebihan itu bergantian.
Ibu justin tersenyum kecil”ehem, kalau begitu.. bulan depan kalian akan menikah”tukasnya. Callysta menatap ibunya dengan dahi berkerut,ibunya hanya membalas dengan anggukan kecil seraya memberikan senyuman simpul.

*******

 “Nicole ! Nicole dimana kau??!!? “teriak gadis berambut coklat itu histeris didepan layar laptopnya.
Nicole baru saja dari kamar mandi segera berlari cepat kedepan layar notebooknya”ada apa ada apaa??”Tanya Nicole yang ikut histeris.
“calon suamiku Nicole!!!!CALOON SUAMIKUUUU!!!!”Callysta makin histeris.
“ADA APA??ADA APA DENGANN CALON SUAMIIMU???”Nicole makin panic .
“CALON SUAMIIKU,CALOON SUAMIIKU JUSTIN!!JUSTIN BROOKS!!”
Nicole yang sedang tidak memakai apa apa kecuali handuk terperanjat kaget. ”JUSTIN BROOKS?!?!?”/ Callysta mengangguk cepat,Nicole tersenyum geli, membayangkan sahabat karibnya akan menikah dengan si Lelaki Misterius Namun Tampan Setengah Mati itu”kenapa kau senyam senyum begitu??” Callysta yang mendapati reaksi sahabatnya, makin kesal lantaran, tak ada orang lagi yang bisa ia ajak cerita. sungguh, dia galau. Disatu sisi ia sangat senang menerima kenyataan bahwa lelaki dengan senyum menawan-meski senyum itu tak pernah ditujukan ntuknya- bibir sensual,garis wajah yang rupawan,alis tebal,serta mata secoklat karamel yang membuat setiap gadis meleleh ketika beradu tatapan itu akan menjadi miliknya. Dan disisi lain, ada sebuah perasaan miris di dalam hatinya, ia takut justin tak menginginkannya.

*******

hari menjelang pernikahan tinggal seminggu lagi,terlihat di sebuah toko busana pengantin dua wanita paruh baya tengah sibuk memilih gaun pengantin untuk Callysta.
“Cally..kau mau yang ini atau yang ini??”Tanya Joanna pada callysta sambil menyodorkan gaun pengantin dikedua tangannya satu persatu.
Callysta mendesah berat”umm yang ini saja mom..”jawab Callysta menunjuk gaun pengantin berwarna putih dan ada motif berwarna ungu.
“ohh kalau begitu kau coba dulu ya,kami berdua ingin pergi ke toko depan”jelas ibu Callysta sambil berjalan pergi bergandengan tangan dengan besannya,Pattie.
Pattie membalikan badannya”justin jaga Callysta”suruh ibunya lalu melenggang pergi.
Justin memandang  datar pintu toko yang baru saja tertutup,lalu beralih memandang Callysta.
mati aku.
dengan gerakan cepat. gadis itu bergerak masuk ke ruang ganti.
lima menit berlalu kedua wanita paruh baya itu belum kembali,Callysta telah selesai membuat gaun tersebut melekat ditubuh mungilnya,ia meyakinkan dirinya untuk keluar,dan huh don’t be nerveous like that Callysta.
Callysta keluar dari balik tirai,ia menahan nafasnya saat tahu justin juga baru keluar dari ruang penggantian satu lagi,ia mengenakan tuxedo putih,lelaki itu berhasil membuat kaki Callysta tak menyentuh tanah.
“kau tak apa?kenapa ekspresimu seperti itu??”Tanya justin lembut, dada Cally bedegup kencang,For god sake,ia salah tingkah. Ibunya belum kembali juga,apa yang harus dia lakukan?!! shit.
“a aku tak apa apa..tuxedo mu bagus”ucap Callysta mencoba mencairkan suasana sekaligus menenangkan hatinya.
“terima kasih,gaunmu juga bagus sama seperti orangnya..”balas justin jujur.
Callysta mencoba memastikan pendengarannya”tunggu dulu .. dia bilang gaunku bagus sama seperti orangnya?apa ini..??dia bilang aku bagus..hmm kurasa sedikit janggal,kenapa dia tidak bilang cantik?kenapa harus bagus…kata bagus seharusnya diganti cantik ..justin..kau benar benar aneh”batin Callysta.
“hahha maaf sebelumnya kau memuji ku tidak usah berlebihan justin..aku tau perasaanmu sekarang,kau tidak senangkan menikah dengan gadis jelek,abnormal,udik,aneh sepertiku?kau terpaksakan..? ya aku tau aku tak pantas untukmu justin,aku gadis buruk rupa”
“Cally..bukan maksudku seperti itu..hanya saja aku..”belum sempat justin menyelesaikan kalimatnya.Callysta dengan cepat memotong karna takut pertahannya akan tergoyahkkan,ia akan menangis sebentar lagi.“ahh..sudahlah jujur saja..”ucap Callysta menahan tangisnya,ia memaksa untuk tertawa,justin tau gadis didepannya sedang menahan tangis,hatinya benar benar tak tega.
Air mata itu tak bisa terbendung lagi dikelopak mata gadis bermabut merah itu,tangisnya pecah disela tawanya,ia menyapu air mata dipipinya”hahaha aku mengerti”
justin benar benar tak tahan lagi,dengan cepat ia meregup tubuh Callysta membawanya kedalam pelukan hangatnya,Callysta menangis kencang,untung tak ada satupun orang disini,hanya ada mereka berdua. tangis Callysta semakin kencang,justin memperat pelukannya,menenggelamkan kepala gadis dipelukannya didada bidangnya. membiarkan gadis itu menumpahkan air mata di tuxedonya. membiarkan gadis itu tenggelam dalam kenyamanannya.

*******

 Hari Pernikahan.

Gereja Ange  telah dipenuhi puluhan manusia,sebentar lagi dunia akan mempunyai pasangan suami istri yang baru,Callysta berjalan mondar mandir didepan pintu gereja,Nicole memperhatikan gerak gerik Callysta sejak tadi”Cally..sudahlah tak usah sepanik itu…”nicole berucap .

“aku panik kau tau!”ujar Callysta.
“ya..aku tau kau panik.. tapi tidak usah di gambarkan seperti itu..”imbuh Nicole.
“bagaimana aku tidak panik…sebentar lagi aku akan menjadi istrinya!”teriak Callysta kecil.
“ya..aku tauuu…tapi tidak usah mondar mandir seperti itu..nanti gaunmu kotor !!”teriak Nicole tak kalah kencang.
Callysta berhenti melangkah dan tubuhnya menegang ditempat,bukan karna ucapan Nicole tetapi karna alat pendengarannya menangkap suara bahwa 'ACARA AKAN SEGERA DIMULAI'
"Nicole, bawa aku pergi dari sini. Kumohon"

Author's note: so here's part 2. :D like it? sorry if u didnt. it was my idea 3 years ago. :) saran dan pesan diterima. feel free to coment guys :) thanks <3 #MUCHLOVE @PutriSoulina

Dreams MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang