Accident

19.3K 466 0
                                        

Dua jam sudah justin mengelilingi kota los angeles,tapi tak ada satupun toko yang buka. Sejak tadi dia menggerutu kesal didalam hati. Los angeles adalah salah satu kota sibuk didunia,yang tak pernah tidur,tapi lihat sekarang,semua toko sudah tutup,apa apaan ini,apa hAri ini sedang ada semacam perayaan? Tapi dia tidak ingat ada perayaan apa hari ini,ck mengesalkan.

Perasaan lega muncul didalam hati justin,diujung sana terlihat sebuah minimarket yang masih terbuka. Ia memarkirkan mobil Rango Covernya didepan minimarket itu.

***

Saku celana justin bergetar ketika ia baru saja keluar dari minimarket dengan kantong belanjaan di tangan kanannya. Ia memindahkan kantong belanjaannya ketangan kiri,setelah itu dirogohnya saku kanannya. Ia mengeryit bingung ketika membaca tulisan di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang lagi,ia menekan icon hijau dilayar iphone applenya.
“halo..”suara baringtonenya mulai terdengar. Ia menjauhkan ponselnya dari telinga karena teriakan istrinya yang memekikan telinga. Setelah tidak terdengar teriakan lagi dAri ponselnya,ia kembali menempelkannya ketelinga. “Cally?”tanya justin was was. Ia sudah bersiap siap untuk menjauhkan ponselnya lagi. Tapi tidak jadi karena suara istrinya yang muli merendah.
“kau dimana?!?kenapa belum pulang?!?aku sudah sangat lapar ,kau ini..”omel Callysta tanpa memperdulikan intonasi suaranya yang kacau dan berlebihan.
“semua toko yang kucari semua sudah tutup,tapi akhirnya aku menemukan satu toko yang buka,jadi memang sedikit lama..apa jam dua belas.?. astaga aku tak sadar..ia sayang..baik baik aku akan pulang..hm .. I love u more than u could be imagine ..hahaha bye”justin menaruh ponselnya lagi kedalam saku celananya. Ia mengadah keatas.. air langit mulai berjatuhan..sepertinya hujan akan turun lebat.

***
Justin memacu mobilnya ditengah jalanan yang mulai sepi,kipas air di mobilnya bergerak kekanan dan kekiri. Sesuai dengan dugaannya,hujan turun dengan lebat. Sakunya kembali bergetar,dengan gerakan cepat ia memasukan tangan kirinya kedalam saku celananya dengan susah payah ia mengambil benda yang berteriak meminta untuk diangkat. Ponselnya tiba tiba jatuh dari genggaman tangannya,ntah kenapa tangannya terasa licin. Ia mendecak kesal..karna ponselnya yang berada didekat kakinya masih bergetar dan menjerit minta diangkat secepatnya. Tanpa memandang kearah jalanan lagi,ia menunduk mencoba mencAri ponselnya dengan mata yang terpejam. Ia tersenyum puas ketika tangannya menyentuh benda persegi panjang yang sudah berhenti bergetar. Ia memperbaiki posisi tubuhnya seperti semula agar lebih mudah menyetir. Ia menginjak remnya tiba tiba. Tubuhnya menegang setelah mendengar suara tulang dan bagian depan mobilnya yang baru saja bertabrakan. Di dia.. menabrak seseorang. Rasa cemas menyelimuti justin. Buru buru ia keluar dari mobilnya dan melangkah tergesa gesa kedepan mobilnya. Jantungnya nyaris berhenti berdetag. Darahnya berdesir hebat. Matanya membelalak besar. Cemas. Ya Cuma itu yang bisa mewakili dirinya saat ini.
“oh jesus .. apa kau tidak apa apa nona?”wanita itu menunundukan kepalanya. “sakit sekali..lututku..”lirihnya. justin menatapnya bingung,ia tidak bisa mendengar dengan jelas. Wanita itu menoleh. Hanya dalam hitungan detik ekspresi kedua manusia itu berubah drastis,kaget.
“jasmine??”tanya justin heran. Ia baru saja menabrak sekertarisnya,Jasmine Villegas

***

Callysta Mendesah kesal,telefonnya tak diangkat. Hari sudah menunjukan pukul setengah satu pagi tapi suaminya belum pulang juga. Ia melempar ponselnya ke atas sofa pink dirumahnya. Sebenarnya suaminya kemana?
callysta tersenyum sumringah, telinganya baru saja menangkap suara derungan mobil. Dan ia yakin itu suara mobil justin. Dengan langkah seribu callysta berlari kecil keruang tamu. Ia membuka pintu coklat yang berukirkan motif nan indah. Senyumnya sirna,hal yang ditakutinya kini jelas terpampang di depannya. Suaminya pulang bersama seorang wanita.
“kenapa diam saja?!? Cepat ambilkan aku air..”
callysta mematung tak percaya,suaminya kenapa? Ia menoleh menatap wanita itu. Sangat tidak asing. Sepertinya dia pernah melihat wanita ini. Tapi kapan dan dimana?
“ayoo..ambilkan aku air!!”cally masih terdiam. Nafasnya tercekat,untuk yang pertama kalinya justin membentaknya.
“ju justin??”gumam callysta. Justin mendengus kesal detik berikutnya ia meneriakan nama pembantunya yang mungkin sedang terlelap.
“ZOLA!!!ZOLA!!!”callysta memandang justin tak percaya. Justin bisa seperti ini. Apa karna wanita ini. Wanita didepannya? Wanita yang sedang terbaring lemas tak berdaya di atas sofa pink kesayangannya. Wanita yang tubuhnya berlumuran darah tapi masih tetap membuka matanya. Masih bernafas? Apa karna itu?
“astaga.. ada apa ini?”tanya zola tak karuan. Ia sedikit kesal karena tidur nyenyaknya terganggu akibat suara teriakan baaringtone dari majikannya.
“cepat ambilkan aku air dan kain bersih.. dan obat luka di kotak p3”ucap justin yang nadanya mulai merendah.Zola mengernyit bingung,ia menatap nyonyanya yang sedang menatap tuannya tak percaya. Dan pandangannya beralih kepada seorang wanita yang terbaring lemas diatas sofa ruang tengah "cepat!!”zola terperanjat kecil. Ia membalikan badannya cepat lalu melenggang pergi ke dapur.
“astaga..maafkan aku jasmine,sungguh aku benar benar menyesal”sesal justin setelah tubuhnya terduduk disamping tubuh jasmine.
“emmh tidak apa apa mr.brooks,tadi aku tak melihat jalan ketika menyebrang”jawab jasmine menatap justin serius. Lelaki itu menggeleng kuat.
“tidak tidak..memang aku yang salah,sekali lagi maafkan aku..untuk malam ini kau menginap saja disini,Kami punya kamar kosong,Kau bisa tidur di kamar tamu”ucap justin serius.
“ini”zola menaruh panci kecil yang berisi air,kain bersih yang berwarna putih,perban,handiplas,dan betadine diatas meja. Tanpa ragu lagi justin menaruh kaki jenjang jasmine diatas pahanya. Kemudian mengambil kain bersih yang sudah di basahinya dan mengusapnya pelan diatas lutut jasmine yang terluka.
“sshh a aww”erang jasmine kecil. kedua J itu tak ingat bahwa ada seseorang yang memperhatikan itu dengan nanar. callysta menutup matanya pelan. Air matanya jatuh membasahi pipinya. Zola yang tak ingin ikut campur lagi sekaligus matanya yang 100 watt meminta untuk diistirahatkan melangkah pergi dari sana.
Callysta tak tau harus berbuat apa lagi. Dia benar benar tak tahan dengan kelakuan suaminya tadi. Tak menganggapnya ada .. dia melangkahkan kakinya lebar lebar,hatinya serasa remuk. “sayang,tolong kuatkan mom”lirih Callysta memohon kepada anaknya yang masih didalam kandungan. “selamat malam justin”

***

Justin menutup pintu kamar tamu yang baru saja ditempati jasmine,sekertarisnya. Ia menarik nafas panjang kemudian membuangnya cepat. ia menepuk dahinya reflex”astaga apa yang aku lakukan?!”tanya justin pada dirinya kesal. Ia baru ingat.. kejadian tadi.. Callysta..

“dia pasti sudah tidur”pikir justin”aku harus menjelaskannya besok pagi”gumamnya kemudian berjalan menuju kamarnya.

***

Sinar mentari pagi menusuk retina seorang gadis yang masih terbaring lemas di rumah sakit New York. Aroma bunga anggrek bercampur aroma obat obatan menusuk hidungnya. Dengan perlahan namun pasti ia membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya berulang kali. Pandangannya sedikit kabur. Semuanya putih.. “astaga..selena kau sudah sadar?”selena menoleh kemudian menyipitkan matanya. Mencari tau siapa yang baru saja berbicara.
“siapa kau?a aku dimana?”tanya selena serak karena sudah 4 bulan tak pernah mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.
“Aku nick,kau dirumah sakit..”selena mencoba untuk duduk tapi tubuhnya serasa lemah. Dengan bantuan nick ia bisa duduk dengan sempurna walau kepalanya sedikit sakit.
“nick?apa yang kau lakukan disini?dan kenapa aku bisa disini?”tanya selena bertubi tubi. Nick tersnyum penuh arti kemudian mulai menjelaskan semuanya.
Selena mendengarkan semua penjelasan nick dengan tak percaya. “jadi..aku sudah koma empat bulan?”tanya selena tak percaya. Nick mengangguk sambil tersenyum. Selena mengingat kejadian 4 bulan lalu. Dia mencoba bunuh diri karena tak tau lagi harus berbuat apa didunia ini karna lelaki yang dicintainya menikah dengan orang lain. Justin.. bagaimana kabarnya saat ini?
“aku akan panggilkan dokter”
“nick”selena menahan pergelangan tangan sahabatnya. Nick kembali duduk dibangkunya tadi.
“ya?”
“justin.. ceritakan bagaimana kabarnya sekarang?”tanya selena. Nick menghela nafasnya panjang dan mulai menceritakan semuanya.
“Callysta.. teman nicole itu kan? Kelihatannya mereka cocok sekali,aku harap hubungan mereka bisa berjalan dengan baik.. tak seperti hubunganku dan justin ketika kelas satu,hahaha”selena tertawa sumbang. Itu adalah harapan tulus dari hatinya. Ia sudah bisa menerima kenyataan pahit ini.
Kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman manisnya. “aku hanya bisa berharap itu.. semoga dia bahagia”
“selena.. “panggil nick pelam. Selena menatap sahabatnya sambil masih tersenyum.
“ya?”
“aku rasa..harapanmu terancam tidak akan terwujud”
“apa?apa maksudmu?aku tidak mengerti..”
Nick kembali menari nafas dalam dalam. Dia akan menceritakannya dari awal dan semua yang diketahuinya.
Selena menatap lelaki didepannya tak percaya. Semua kata yang keluar dari mulut nick terngiang di dalam pikirannya “selena?”nick melambaikan tangannya didepan wajah selena.
Gadis berambut hitam itu terperangah kemudian menatap sahabatnya dengan raut wajah serius “nick aku rasa..aku butuh bantuanmu”

***

 sorry for the typo.what do you thing about this part? freak huh? haha i know. vote and coment please? it would be mean so much to me <3 thanks.

@Putrisoulina

Dreams MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang