Judgment

17.2K 440 4
                                    

Greyson melangkahkan kakinya mantap menuju ruang meeting. Sang boss baru saja menugaskannya –sebagai menager- untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan Brooks Company. Dan dia tau… dari nama perusahaannya saja ‘Brooks’. pasti lelaki itu ada di ruang meeting saat ini. Siapa lagi kalau bukan justin,suami sahabatnya.
“maaf aku terlambat,jalanan sangat macet”aku greyson setelah tubuhnya sempurna masuk kedalam ruangan meeting. seorang pria sedang duduk terpaku sambil menatap greyson yang sedang melangkah menuju kursi didepannya.
“tidak apa apa mr.chance , silahkan duduk”ucap seorang pria yang tampaknya akan mempresentasikan pendapatnya. Greyson menyatukan bokongnya dengan kursi empuk disampingnya. Kedua mata mereka bertemu,greyson memberikan senyuman miringnya kearah justin,sementara justin menatapnya tak percaya. ‘ tidak salah lagi,dia greyson’

***

Proses meeting tersebut sudah selesai,semua orang mulai membereskan barang barang milik mereka. Semua orang mulai berjalan keluar dari ruangan tersebut,greyson mengambil tasnya kemudian membalikan badannya. “emh… mr.chance bisakah aku bicara denganmu sebentar?”sebuah suara familiar mencegahnya untuk melanjutkan langkah. Greyson membalikan badannya”of course,just call me greyson”jawab greyson sambil tersenyum ramah. 5 menit sudah mereka berdiam diri,justin sibuk menyiapkan berbagai pertanyaan di kepalanya. Sementara greyson sibuk menyusun kalimat untuk mengatakan yang sebenarnya.
“Callysta menghilang”aku justin sedih. Greyson yang sudah tau tak menanggapi “aku merindukannya”
“kenapa kau tak mencarinya?”tanya greyson balik.
“pardon me?”justin mengadah dan terlihat jelas disana. Sebuah ‘perasaan sakit’ di matanya.
“kenapa kau tak mencari Callysta?!”ulang greyson sekali lagi mencoba untuk tenang.
“apa kau tau dimana dia?”
“JAWAB SAJA PERTANYAANKU! KENAPA KAU TAK MENCARINYA HAH?”greyson bertanya dengan nada keras.Justin yang awalnya kaget tiba tiba menangis. Ya lelaki yang dikenal gentleman itu kini menangis. Hatinya terluka… dia sangat merindukan dan mengkawatirkan wanita itu… sangat.
“aku… aku sudah mencarinya kemana mana! Aku mencoba menghubunginya tapi… ponselnya ada didalam kamarku. Bahkan…dia tak membawa paspor,dompet,dan baju bajunya. Aku sudah mengerahkan semua orang orangku untuk mencarinya… tapi nihil… dia tidak ada… bagaimana kalau… bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya?! Bagaimana kalau sesuatu terjadi dengan anakku“ bahu justin berguncang hebat. Ia menangis pilu,mengakui kegagalannya sebagai seorang suami dan calon ayah. Ia menyesal.
“kalau kau memang ingin mencari cintamu…kenapa harus meminta orang untuk mencarinya? kenapa kau tidak mencari cintamu sendiri?
Kau tidak harus mencari cinta dengan kecemasan atau harapan… kau hanya perlu mencarinya dengan hati,dengarkanlah kata hatimu... dan kau akan tau dimana cintamu berada…kau akan tau dimana Callysta berada” justin ternyak. Kini ia sadar,apa yang harus ia lakukan. Greyson menepuk pundaknya kemudian beranjak keluar dari sana.
“grey!”panggil justin lagi. Greyson berbalik.
“Can I coming with u? I mean, my heart said. That my love is actually with you right now” justin menatap greyson dari kejauhan. Berharap bahwa hatinya berkata benar.
Greyson mengangguk. Justin tersenyum kemudian berjalan mendekati greyson. Kedua calon ayah tersebut melangkah keluar dari ruangan dan segera menuju tempat Callysta sedang bersembunyi dari justin saat ini. Tapi sebelum itu,justin harus mengambil koper Callysta terlebih dahulu.

 ***

Suara bel menggema di segala penjuru rumah itu. Nicole dan Callysta yang tengah memasak menghentikan acara memotong bawang bombainya.
“itu pasti greyson,kenapa sore sore begini dia sudah pulang ya?”tanya Nicole –yang lebih tepat- kepada dirinya sendiri. Callysta tersenyum.
“sudah buka saja sana… biar aku yang memotong Bombay Bombay ini”suruh Callysta sambil mengambil Bombay bagian Nicole.
Wanita itu tersenyum,kemudian melangkah menjauhi Callysta.
Senyum Nicole menghilang seketika,seorang lelaki sedang berdiri dibelakang suaminya,dia sangat mengenal lelaki itu. “justin?”

Dreams MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang