***
Justin menggaruk kepalanya yang gatal,ia menatap kertas didepannya sambil mengernyit bingung”apa apaan ini?!”tanyanya bingung,ia menghempaskan kertas itu diatas meja kantornya,diremasnya rambut madu kecoklatannya geram,ia bisa frustasi!
Justin melonggarkan kerah bajunnya setidaknya membantunya untuk lebih mudah bernafas,ia menggoyangkan kursinya kekanan dan kekiri kemudian mendongak keatas.Damn, i miss u cally
“mr.brooks?”jasmine mengetuk pintu ruangan kerja justin pelan,lelaki itu menoleh kaget.
“ada apa ?”tanya justin heran,jasmine melangkah masuk.
“ini data data yang harus kau tangani”tutur jasmine seraya meletakan beberapa map diatas meja justin,lelaki itu mendesah pelan.
“hhh..aku pusing sekali..”kata justin sambil memijit pelipisnya,jasmine tersenyum kecil,ini saatnya..
“mau aku pijitkan mr.brooks? Mana tahu bisa mengurangi pusingmu”jasmine bergerak memutari meja justin,lelaki itu tak menolak,mungkin gadis ini benar.
“ohhh terima kasih jasmine,kau sangat membantu"Jasmine memijat pelipis justin pelan,ia memperhatikan setiap lekuk wajah lelaki itu,justin hanya memejamkan kedua matanya,tak memperhatikan wajah jasmine yang mulai mendekati wajahnya..
Gadis itu berniat untuk mengecup bibir lelaki itu,hanya mencoba merasakan.
justin bisa merasakan hembusan nafas menerpa wajahnya,ia membuka matanya kaget ketika mengetahui pintu kantornya diketuk dari luar,jasmine dengan segera memundurkan kepalanya lagi karena ada seseorang yang mengetuk pintu masuk ruangan justin,jantungnya berdegup kencang,hampir saja..
“masuk..”kata justin sedikit keras,pintu itu mulai terbuka dan memunculkan seorang lelaki paruh baya dibaliknya.
“ohh dad?apa yang kau lakukan disini?”tanya justin,ayahnya melangkah masuk.
“aku mau memberitahumu sesuatu”jeremie duduk didepan meja justin,ia baru menyadari kalau ada orang ketiga didalam ruangan itu”jasmine?apa yang kau lakukan disini?”tanyanya heran,jasmine salah tingkah ia membukukan badannya lalu melenggang pergi dari sana.
“ada apa dad?”tanya justin langsung.
“um begini,temanku di London ingin mengajak perusahan kita bekerja sama dengan perusahannya,ia ingin bertemu secara langsung denganku dalam kurung waktu satu setengah bulan lagi,tapi sayangnya aku tak bisa .. aku harus mengurus pekerjaanku di Hawaii..”
“dad..apa kau memintaku untuk menggantikanmu?”tanya justin telak,ayahnya mengangguk.
“tapi dad,ba bagaimana dengan Calysta!dia sedang mengandung anakku”
“ayolah justin..bantulah daddy mu ini,Calysta pasti mengerti”ucap ayahnya,justin bersiap untuk memotong ucapan ayahnya tetapi digagalkan oleh sebuah telepon masuk.
“tapi..”
“sst..ya hallo?? Oh ya ya .. aku tau..baiklah mr.watkins”ayahnya melangkah keluar dengan telefon genggam yang menempel ditelinganya.Justin mendesah kesal,bagaimAna cara ia menjelaskannya kepada Calysta?***
Jerremie memasuki ruangan kerja Anaknya lagi,ia menggeleng pelan saat mendapati justin tertunduk lemas”hei..”seru jeremie membuyarkan pikiran justin”aku harus pergi”jeremi membalikan tubuhnya bersiap untuk pergi dari sAna.
“Dad!!”jeremie membalikan tubuhnya lagi,ia mengangkat kedua alisnya menunggu kata yang akan keluar dari mulut Anaknya.
“ya?”
“bolehkah aku meminta sesuatu darimu?”tanya justin hati-hati.
“tentu saja..apa itu?”
“aku..butuh rumah dad,untukku dan Calysta”papar justin,jeremie mengangguk mengerti.
“baiklah,nanti akan kuhubungi temanku,kebetulan sekali dia sedang menawarkan rumah temannya di Beverly hills”
“thanks dad”jeremie tersenyum kearah Anak lelakinya,ia membalikan badannya kemudian pergi meninggalkan justin yang tersenyum puas.***
2 minggu kemudian.
Calysta tersenyum senang,ini..”ini sempurna!!terima kasih justin”ucap Calysta setelah mengecup pipi justin kilat.Ia berlari kecil memasuki rumah barunya”justin..ayo masuk”
Lelaki itu tersenyum geli melihat tingkah istrinya yang baru saja mendapatkan rumah barunya,teriakan istrinya dari dalam rumah membuat terkekeh kecil kemudian melangkah masuk kedalam rumah barunya.***
Hari sudah menunjukan pukul 7 malam,suasana diruang keluarga di rumah baru Calysta terasa hangat.Keluarga kecil itu tengah menikmati makan malam sekaligus perayaan kecil kecilan dirumah barunya.
“terima kasih Zola”Calysta berucap seraya menatap nanny barunya.
Nannynya mengangguk”kau mau juga tuan?”tanya zola,aksennya masih terdengar seperti aksen Africa,ya memang.Karena wanita paruh baya itu lahir dan 15 tahun besar di Africa.
“ya tentu saja”jawab justin ikut tersenyum kearah zola,wanita berkulit hitam itu tersenyum kemudian menuangkan lemon tea ke gelas laki laki dengan pesona berlebihan itu.
“nah kalau begitu selamat makan..”Calysta berucap setengah berteriak,zola terkekeh kecil,ternyata majikannya ini sedikit kekanak kanakan..***
“ahhh kenyangnyaaa…”Calysta mendesah lega,entah mengapa malam ini nafsu makannya begitu besar.
“astaga lihatlah kau makan 3 piring cal!..”
“sstt diamlah..”3 jam kemudian.
“justin!!!”teriak Calysta kencang. dari kejauhan justin mendengar Calysta meneriakan namanya,ia menoleh kaget cemas setengah mati,Calysta kenapa? Dengan cepat ia berlari menuju ruang tengah tempat suara itu berasal”justin!!”
“a apaa?”tanya justin terengah engah.
“aku..lapar”ucap Calysta manja,dahi lelaki bermata hazel itu berkerut.
“bukankah kau sudah makan tiga jam yang lalu?”tanya justin bingung.
Calysta mengangguk cepat”ya..tapi aku masih mau makan..”
“apa??”
“aku..mau cocoa puffs”seru Calysta cepat,lelaki itu terperanjat kecil ia mendongak menatap jam di dinding rumahnya.
“ini sudah jam sepuluh malam..”
“ayoolah justin..”
“baiklah,aku akan menyuruh zola memasak”justin memilih mengalah,ia bersiap siap untuk melangkah pergi tapi ditahan oleh Calysta.
“tunggu dulu..”
“apa lagi???”
“aku tidak mau zola yang memasakannya..”sela Calysta,justin mengernyit bingung.
“lalu siapa?kau mau aku yang memasakkannya untukmu huh?”Calysta menggeleng”kau mau memasak sendiri?”Calysta kembali menggeleng”terus apa??”tanya justin yang tampaknya mulai frustasi.
“Aku mau kau membelinya”ucap Calysta menatap justin dengan mata berbinar binar.
“APA??tapi ini sudah jam sepuluh cally..”
“justiiiiinn..kumohonn…”Calysta meminta penuh harap,kedua telapak tangannya disatukannya mAna tau lelaki ini bisa luluh.
“ck..baiklah”jawab justin setengah pasrah,ia tau istrinya pasti sedang mengidam,ia ingat betul ketika umurnya sekitar lima belasan tahun ibunya mengandung jazzy-kalau tidak salah usia kandungannya sekitar tiga bulAnan sama dengan Calysta- meminta makAnan atau hal yang aneh aneh kepada ayahnya dan ayahnya menurutinya tanpa menolak sedikitpun. Calysta bangkit dari duduknya kemudian berhambur kepelukan justin,lelaki itu terperanjat kecil mendapati reaksi istrinya sedetik kemudian kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman manisnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/13321190-288-k3032.jpg)