An Unexpected Thing

16.3K 386 4
                                    

Selena menggigit bibir bawahnya kuat. Telinganya serasa panas mendengarkan apa yang telah terjadi dari sahabatnya. Otaknya berputar dua kali lebih cepat dari pada biasanya. Apa yang harus dia lakukan? Apa yang akan terjadi dengan mereka-Callysta dan justin-?
“apa yang harus kita lakukan?”nick melontarkan pertanyaan yang sebenarnya ingin ditanyakan oleh selena. Apa yang harus mereka lakukan? . jasmine, gadis itu sangat berbahaya.. dia bisa melakukan apa saja,agar rencana Jordan bisa berjalan dengan lancar.
Astaga apa yang harus kulakukan?!?! –batin selena. sebuah ide tiba tiba menyelip masuk ke kepalanya.

***
Callysta menatap langit kamarnya. Menerawang sesuatu yang dirindukannya. Justin? Apa kabar dia malam ini? Kenapa dia belum menelfonku? Sedang apa dia? Bersama siapa? Memikirkan siapa? Apa dia merindukanku?
“ahhh aku sangat merindukannya!” seru Callysta nyaris berteriak “ck,aku harus menelfonnya” tangannya bergerak diatas tempat tidurnya. “dapat” jarinya bergerak menekan digit digit di ponselnya. Suara nada sambung mulai terdengar,sampai tiba tiba. Tut tut tut. Mati.
Callysta mengernyit bingung”kenapa di reject?” tanyanya didalam hati. Ia menekan tombil hijau sekali lagi dan kembali menunggu”apa?kenapa ponselnya tidak aktif?” pikiran negative mulai bermunculan dikepala Callysta. jangan jangan…”ah tidak. tidak mungkin. mungkin saja batrainya habis. ya mungkin saja..” ia menaruh ponselnya kembali diatas kepalanya.“benar.. jadi.. tak usah dipikirkan.. tenang Callysta.. tidak akan terjadi apa apa” ia mencoba menenangkan hatinya yang kalut. Ditutupnya kedua matanya dan tak berapa lama kemudian terlelap menuju alam bawah sadarnya.

***

Justin membuka pintu kamar mandinya dengan gerak yang bisa dibilang cepat. Ia berjalan menuju meja kecil disamping tempat tidurnya. Dirogohnya ponsel berwarna putih tersebut. Ia mengernyit bingung. Kenapa ponselnya mati. Bukankah ponselnya baru saja berbunyi? Bukankah tadi ponselnya tidak mati?dan siapa yang baru saja menelfon?,atau mungkin mengirim pesan? “tangannya bergerak mengececk dafttar panggilan masuk dan inbox di ponselnya,tapi nihil… tak ada pesan masuk dan panggilan tak terjawab”aneh?kenapa tidak ada pesan masuk?atau panggilan tak terjawab?” justin mengangkat kedua alisnya singkat kemudian kembali kekamar mandi. Tubuhnya harus dibersihkan!

***

Justin kembali memasuki kamar mandi. Tubuhnya hanya dibaluti handuk dari pinggang hingga lutut. Dia tak menyadari bahwa seseorang baru saja mengotak ngatik ponselnya. Seseorang itu sedang bersembunyi di dalam kamarnya. Tersenyum licik penuh kemenangan.

***
2 hari kemudian.

Justin menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakan istrinya yang sangat sangat pelan dan lemah lembut hampir saja membuat dirinya menjadi tuli dalam hitungan detik. Justin memejamkan dadanya sesaat karena tingkah laku istrinya yang kelewat histeris. Ia habis diomeli hanya karena tidak menelfon balik Callysta,tak menanyakan kabarnya,tak mengatakan”I love u” kepadanya selama 2 hari belakangan ini. childlish. justin paham betul sifat istrinya. Sifat yang dibenci oleh kebanyakan orang. “justin!!justin!!apa kau disitu?!?!?”lengkingan Callysta tergantikan dengan sebuah kecemasan. Justin terkekeh kecil kemudian mulai menjawab”ya..ya..aku disini. kau pikir aku akan kemana hm?”
“justin..aku merindukanmu”
“miss u more shortcake” justin tau, istrinya sedang tersenyum malu malu saat ini. Hal yang mudah di tebak tentu saja. Kedua sudut bibir justin terangkat. Ini saat yang tepat “Callysta.. aku akan pulang besok” sebuah senyuman menawan justin mengakhiri kalimat tersebut.
“WHAT?”sekali lagi. Satu tusukan tepat di telinga justin. “kau.. kau akan pulang besok??benarkahh??justin..kumohonn jangan bercanda!!!”
“tidak aku tidak bercanda.”jawab justin sambil menahan senyumnya. “aku akan balik ke La,besok pagi” Callysta menggit bibir bawahnya kuat. Berharap ini bukanlah mimpi. Setelah merasakan sakit. Sekarang ia yakin ini bukan mimpi. Ini memang bukan mimpi. Ini kenyataan! Kabar bahagia! “Callysta.. hold on, someone calling me” Callysta mengangguk sesaat kemudian terdengar suara. Pip.

Dreams MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang