Layaknya seperti Callysta,semua mata memandang justin heran,lelaki itu baru saja keluar dari dalam lift-hanya mengenakan boxer dan kaus putih polong-. Tak lupa pula seraya berlari ia meneriakan nama Callysta .didorongnya pintu putar tersebut. Kepalanya bergerak ke semua arah .. sosok yang dicarinya tak ada. Ia meremas rambut kecoklatan madunya geram. Kemana kau Callysta?!?
***
5 jam kemudian.
Wanita itu terlihat cemas. Berulang kali dia menenangkan dirinya sendiri. Tapi terlalu sulit,keaadaan wanita didepannya ini terlihat sangat mengkhawatirkan.. ditambah lagi mata yang sedang tertutup itu terlihat sembab.
“dia kenapa?matanya terlihat sembab! Apa yang sebenarnya terjadi?”
“aku tidak tau!”
“dimana kau menemukanya?”
“tadi dia hampir terjatuh di tangga masuk hotel grand primer”
“apa?”
“dan untungnya aku menangkapnya terlebih dahulu..sebelum kepalanya terbentur”
“astaga… kenapa dia ini bisa seceroboh itu..kalau sempat terjadi apa apa dengan kandungannya bagaimnaa?!aku tak bisa membayangkan akan seperti apa dia nantinya..”sang wanita terdiam cukup lama,sampai akhirnya” astaga.. dia sudah sadar!”
Callysta membuka matanya perlahan,tangannya begergerak untuk memijat pelipisnya. Kepalanya terasa pusing. Samar samar,terlihat dua wajah manusia di depannya. Yang satu laki laki dan satu lagi perempuan.
“dimana aku?”tanya Callysta lirih. Pandangannya masih terlihat buruk..belum terjadi perubahan. Ia mencoba duduk.. tetapi tubuhnya tiba tiba ambruk. Sang wanita tadi berteriak kecil dan sebuah lengan tiba tiba menyambut tubuhnya. Kepalanya disandarkan di pangkuan laki laki itu.
“kalian siapa?”tanya Callysta bingung.
“ini minumlah dulu”suruh sang wanita seraya menyodorkan segelas air putih ke wajah Callysta. Sang laki laki membantu Callysta agar tubuhnya menjadi posisi duduk. Setelah satu 3 tegakan Callysta merasa tubuhnya agak sedikit baikan. Wanita tadi tersenyum kemudian meletakan kembali gelas yang isinya tinggal setengah. Sang laki laki kembali menyandarkan kepala Callysta di pangkuannya.
Callysta mengucek matanya pelan. Pelinghatannya sudah mulai membaik.. ia mendongak agar bisa melihat wajah sang laki laki misterius tersebut. “grey?” . greyson hanya tersenyum menanggapi. Callysta menatap sang wanita,seperdetik kemudian ia mengetahui siapa mereka. “Nicole?” . Nicole ikut tersenyum dan melirik greyson. “sedang apa kalian disini? Bukankah kalian sedang bulan madu ke Paris?”Callysta mengubah posisi nya menjadi duduk, kan tidak enak dengan Nicole.
Nicole terkekeh kecil. “bulan madu di Paris sudah selelai… belum sampai 3 bulan kami sudah bosan disana.. dan kebetulan..greyson sedang mendapatkan tugas disini selama 2 bulan”
“ohh”Callysta hanya meng-ooh panjang.
“kau sedang apa disini?”tanya greyson “kenapa kau bisa ada di hotel itu? Dan kenapa kau menangis? .. oh ya..aku baru ingat,dimana justin?” Justin. Dada Callysta mendadak sesak. Sekelebat kejadian tadi kembali mengiang di otaknya bagaikan film yang diputar kembali.
Dia kembali terisak. Nicole dan greyson saling menatap bingung. dan mereka segera mengerti.. ini ada hubungannya dengan justin.***
3 hari kemudian.
“Callysta.. ayolah.. kau harus makan.. kasihan anakmu”bujuk Nicole yang sejak tadi kesusahan menyuruh Callysta untuk melahap Cocoa Puffs didepannya. Sudah 3 hari lebih Callysta tak mau menyentuh makanan. Apalagi Callysta berubah menjadi pemurung akhir akhir ini. Dan karena itu greyson dan Nicole semakin khawatir dan prihatin dengan wanita itu.
Mereka sudah melakukan berbagai cara agar makanan makanan itu masuk kedalam perut Callysta. Tapi tetap saja Callysta menolak. “ari.. kumohon.. apa kau tidak kasihan dengan anakmu..?” kini greyson mulai angkat bicara. Callysta masih terdiam..ia memeluk lututnya erat ..pandangannya kosong. Tubuh gadis itu mulai mengurus,wajahnya pucat dan rambutnya terkesan berantakan. Nicole sempat mengira bahwa Callysta.. sedikit tidak waras. Tapi pikiran itu disanggahnya. Callysta tidak mungkin gila.. karena dia tau.. mental Callysta tidak selemah itu.
Greyson dan Nicole saling berpandangan.. setetes air mata mengalir membasahi wajah cantik Nicole. Wanita itu sedih dengan keadaan Callysta..sahabatnya saat ini.diletaknya piring makanan tersebut diatas meja kecil –disamping tempat tidur- kemudian melangkah keluar dari kamar Callysta.
Greyson melangkah agar lebih dekat dengan Callysta kemudian menyatukan bokongnya dengan tempat tidur dan duduk disamping Callysta. Tangannya bergerak merangkul bahu Callysta,tak ada perlawanan dari wanita itu. Greyson tersenyum.. ia menyandarkan kepala bagian belakangnya di kepala tempat tidur.
“Purple skies and violet rainbows… and all the angels passing by… with their
Words they try to break you… but they can’t shake you with all their lies… another day we will survive…” Callysta menyandarkan kepalanya di dada sahabatnya itu. Dipeluknya pinggang lelaki itu dengan tangannya. Ia merindukan kebersamaan ini.. suara nyanyian greyson yang menenangkan hati dan pelukan hangat darinya,dia merindukan greyson,sang sahabat.
“another day is worth the fight… today we will rise… we will walk by rainbows and take over the sky… don’t let them change you… no… cause you’re beautiful just like the purple sky…”ia menutup matanya perlahan,tak lama kemudian ia telah terlelap dan hebatnya tanpa ada beban yang melukai hatinya “we remember ‘cause you are beautiful… just like the purple sky…”***
Esok Paginya.
Nicole mengguncang bahu suaminya keras. Tak lupa pula seraya meneriakan kecil namanya. Greyson yang awalnya terlalu malas untuk bangun karena terlalu mengantuk memilih bangun dan mengalah.
“ada apa?”tanya greyson bingung. ia mengucek matanya agar bisa lebih terbuka lebar.
“apa kau mendengarnya?”tanya Nicole ketakutan.
“mendengar apa?”“sstt.. jangan keras keras… coba kau dengar” greyson terdiam kemudian memperkuat indra pendengarannya. Samar samar terdengar suara dentingan piring dari luar kamar mereka.
“itu pasti pencuri grey”tarik kesimpulan Nicole cepat.
“ahh tidak mungkin pagi pagi begini ada pencuri..”bantah greyson.
“ck.. kau jangan seperti itu… kalau benar itu pencuri bagaimana?!”tanya Nicole dengan nada pasti.
“tidak mungkin!”bantah greyson,lagi.
“ck.. ayo keluar.. kita harus memastikannya”Nicole menarik tangan greyson agar segera berdiri dan mengekori suaminya dari belakang. Sepasang suami istri itu berjalan mengendap endap,mereka tidak mau kalau si pencuri itu tau mereka akan mengeroyoknya. Atau mungkin mereka yang di keroyok? . greyson menggenggam tongkat bassball ditangannya … menjaga jaga siapa tahu kalau benar itu pencuri jadi dirinya bisa langsung memukul pencuri itu sampai pinsan!. Nicole juga membekali dirinya dengan sebuah pisau.
Tak terasa sedikit lagi mereka sampai di ruang makan. Suara dentingan piring itu semakin terdengar keras. Pasti pencuri itu sedang mengambil barang antic yang baru saja mereka beli!
Mereka sedang menyandarkan punggung mereka di dinding pembatas antara ruang makan/dapur dengan ruang keluarga. Dibalik dinding ini pasti si pencuri sedang beraksi.. heh.. dasar pencuri!. Sepasang suami istri itu berbisik bisik tidak jelas,ya… mereka sedang merencanakan pengkoroyokan ini!
Setelah rencana mereka cukup matang. kedua anak manusia itu membalikan tubuhnya dan betapa kagetnya mereka. Ketika mendapati … Callysta yang sedang berdiri dengan ayam goreng ditangan kanannya dan mulut yang sedang menganga.
“kalian kenapa mengendap endap dirumah sendiri?”tanya Callysta polos. Nicole dan greyson kaget setengah mati.
“Callysta? A apa yang kau lakukan pagi pagi begini ? kau .. kau makan?”tanya Nicole kebingungan dibumbui kekonyolan.
“tentu saja... anakku melakukan aksi demo… dia menginginkan ayam goreng”
“ohh...”greyson dan Nicole meng-ooh panjang dan lega. Syukurlah… Callysta sudah kembali.***
Callysta terkekeh geli ketika mendengar cerita Nicole tentang malam pertama mereka.
“astaga.. aku tak menyangka grey seganas itu,hahaha”
“hei !!!!”Nicole melayangkan jitakan pelan dikepala Callysta.
“Shut Up Call!”pipi Nicole mulai bersemu merah”aku jadi menyesal menceritakan ini padamu,lebih baik..aku diam saja”celetuk Nicole.
“hei”Callysta menyenggol bahu Nicole bermaksud ingin menggodanya”ayolah.. jangan marah… aku kan hanya bercanda…”Callysta berkata jujur”hei.. Nicole…ayolah…”
“hmm…ia ia…aku tidak akan marah lagi”ucap Nicole sambil tersenyum.
Callysta membalas senyum Nicole dengan gelakan tawa kecil. cukup lama mereka berdiam,Callysta tak sengaja melirik perut sahabatnya itu.
“OH MY GOD ! NICOLE? KAU HAMIL YA?”tanya Callysta tak percaya. Nicole yang pertamanya kaget karena teriakan Callysta tersenyum malu.
“OH MY MY!AKU AKAN MENJADI SEORANG BIBI! HAHAHA”teriak Callysta senang atau bisa disebut kegirangan. Nicole memutar kedua bola matanya jengah. Ugh Callysta Bieber.***
So that’s it. Thank you for reading. Anyway. We are so close to the end. Well are u excited? I have a surprise for you all ! hahaha. Just wait. Okay? ;)
Vote and Coment guys? PLEASE? It would be so much mean to me :’) thanks.
Love. PutriSoulina.