Hidup adalah sebuah tantangan, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan, maka mainkanlah. Hidup adalah cinta, maka nikmatilah.
*******
Tangan seorang gadis sedari tadi sibuk mengetuk ngetuk meja belajarnya,pikirannya sibuk melayang diudara,gadis tersebut tengah memikirkan hari pernikahannya kelak,bagaimana dia akan menjalani hari hari sesudah ia menikah,dan resmi menjadi istri orang yang belum dikenalnya,ini semua demi perusahaan keluarganya,pengorbanan ini akan dilakukannya.
“Mrs.Jansen!apa kau mendengarku?!?”tegur mrs.Allen-guru matematikanya sudah yang kesekian kalinya menegur Callysta-
“ah ya??aku..mendengarmu mrs.allen” ucap gadis itu berbohong.
Callysta memperhatikan sekitarnya dengan raut cemas,semua orang menatapnya,termasuk seorang laki laki bermata hazel yang sudah disukainya sejak Elementary school.
Namun sayang dewa neptunus tak berpihak kepadanya, bahkan hingga sekarang. Lelaki dengan mata Hazel itu tak pernah member sinyal untuknya.
“kurasa akhir akhir ini kau sering melamun Mrs.Jansen,temui aku dikantor sesudah bel pulang sekolah”ucap guru dengan tatapan mata mematikan dibalik kacamata silindernya.
”baiklah kita kembali kepelajaran” Callysta mendesah pelan,ini buruk. Sungguh.
Secara tak sengaja pandangan mereka bertemu,manic mata lelaki bermata hazel itu menatap retina Callysta dalam,tapi semua itu disanggah Callysta,ini hanya khayalanku,tapi kenapa dia menatapku seperti itu?******
Bel pulang sekolah telah berbunyi,beberapa murid berhamburan keluar kelas,Callysta merintih kecil saat beberapa orang menabraknya dari berbagai arah,sementara itu seorang gadis berambut hitam kecoklatan berlari tergopoh gopoh demi mengejar sahabatnya.
“Cally!!Cally..tunggu”teriak Nicole memanggilnya sedikit keras. Callysta membalikan badannya lalu memandang Nicole dengan dahi berkerut. “Cally..kau pulang denganku tidak?”Tanya Nicole sedikit ngos ngosan.
“umm tidak..aku mau keruang mrs.allen dulu,kau duluan saja :)”sanggah Callysta,ia menatap sahabatnya,Nicole drake, sambil tersenyum hingga kemata.
“ohh baiklah..kalau begitu aku duluan ya..”kaki gadis itu berbalik meninggalkan Callysta ”jangan lupa nanti malam!!”teriaknya,tangannya melambai cepat kearah Callysta.
Callysta tersenyum simpul sembari menatap punggung sahabatnya yang bergerak menjauh ,ia membalikan tubuhnya cepat lalu mendesah berat,kemudian melangakah menuju ruangan mrs.Allen.
******“
Callysta..”panggil seorang wanita paruh baya dari balik pintu kamar Callysta.
Callysta menoleh lalu beranjak dari kasurnya”ya mom??”ia menjawab setelah pintu itu terbuka dan dan terlihatlah sosok paruh baya didepannya,sang ibu.
“turunlah..keluarga mereka sudah datang sayang”suruh wanita - si pemilik senyum ramah serta mata coklat yang indah itu-penuh arti,Callysta mengangguk mengerti,senyum kecil muncul diwajahnya.
ibunya ikut mengangguk senang namun ada beribu penyesalan didalam hatinya,ia benar bernar merasa marah pada dirinya,mengorbankan anak gadisnya untuk menyelamatkan perusahaannya yang hampir bangkrut.maafkan mom sayang.
******
“Nicole..aku matikan dulu ya..mereka sudah datang..”papar Callysta meminta izin agar menyelesaikan pembicaraan mereka dijejaring social Skype.
“ohh ok”jawab Nicole,Callysta kembali tersenyum,jari tangannya mulai menekan tombol tombol dikeyboard laptopnya,tapi Nicole menahannya sejenak.
“ehh tunggu!”ucap Nicole,Callysta mengadah menatap layarnya menunggu Nicole membuka mulutnya lagi”be patient,oke?”ucap Nicole sambil tersenyum,ia mengerti permasalahan yang melanda sahabatnya saat ini.
Callysta kembali tersenyum,senyum bahagia,ia bersyukur karna tuhan telah memberikan sahabat seperti Nicole Drake.*******
Callysta melangkah berat menuju ruang tamunya,ia sibuk menstabilkan detak jantungnya,ia takut jika terkena serangan jantung hanya karena melihat seperti apa calon suaminya nanti. Ia tak sanggup membayangkannya. Sungguh.
“ohh Callysta ..ayo sini kenalkan ini keluarga brooks,yang dad ceritakan dua minggu yang lalu”papar ayah Callysta,Callysta melangkah cepat menuju ke tempat ayahnya sedang duduk.
ia menunduk malu,lalu menjatuhkan bokongnya kesofanya,ibunya mengelus bahu Callysta berusaha menenangkan hati sang anak gadisnya.
Callysta mengadah,menoleh ibunya sambil tersenyum,pandanganya beralih pada sesosok pria yang duduk didepannya,nafasnya tercekat,tubuhnya menegang ditempat,bola matanya hampir keluar,jantungnya terasa berhenti berdetag.
“JUSTIN?!??!?!?!?!”batin hatinya berteriak keras.
justin hanya menatap gadis dengan potongan rambut brunette itu dengan tatapan datar”Aku tau kau pasti sangat tekejut Cally..”papar justin didalam hatinya.Author's note: so Ini part 1 nya, aku harap semuanya pada suka :) cerita ini official aku yang buat. so jangan di copast! ide murni dari kepala, khayalan sendiri, feel to free to coment ;) THANKS! #MUCHLOVE
