Gadis itu mengerang panjang diatas tempat tidurnya. Dengan kesal ia mengambil ponselnya yang terletak di bawah bantal. “Halo..” jasmine membuka kedua matanya lebar lebar “a aku dirumahnya.. ya.. semalam aku ditabrak olehnya.. hm.. kurasa.. ya istrinya tampak cemburu..baik..bye..ee Jordan… apakah aku harus melakukan ini? .. ee nope, lupakan. bye” jasmine mengela nafas berat. Kakinya masih sakit. Ia mengubah posisinya menjadi duduk. Pintu kamar didepannya tiba tiba terbuka. Ia mendongak kaget. Seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamarnya tak lupa pula dengan seulas senyum di wajah gelapnya.
“selamat pagi nona.. ternyata kau sudah bangun ya? Emm tuan menyuruhmu untuk ke bawah,mereka menunggumu untuk sarapan pagi bersama”tutur zola masih dengan senyumannya.
Jasmine membalas senyum zola setengah hati “aku akan menyusul, bilang saja pada mr.brooks ,aku akan kesana lima menit lagi “
“oh baiklah”zola membalikan badannya kemudian keluar dari sana.***
Jasmine melangkah terseok seok karena kakinya yang masih sakit. Ia tersenyum kecil kearah sepasang suami istri–yang rumah tangganya akan segera hancur dibuatnya- itu. Ia menarik kursi yang letaknya dihadapan Callysta kemudian duduk disana. “
aneh sekali..kenapa dia malah tersenyum kearahku? Apa mereka sudah baikan?
“kau mau tambah sayang?”sebuah suara keluar dari mulut callysta.Jasmine memperhatikan gerak gerik kedua manusia didepannya. “heh romantic sekali..”cibir jasmine didalam hati.
Callysta tersenyum menggeleng”aku sudah kenyang” jasmine yang rasanya ingin muntah saat itu juga mengalihkan pembicaraan.
“mr.brooks..apa aku akan juga ikut ke london denganmu?”tanya jasmine. Justin tersenyum sedangkan Callysta menghentikan aktivitas mengunyahnya.
“kemana?”tanya Callysta setelah semua makanan dimulutnya ditelan. Justin mengutuk dirinya didalam hati. Entah demi apa.. entah kenapa.. ia bisa lupa memberitahu Callysta soal kepergiannya yang tak lama lagi.
“emm sebaiknya kita selesaikan sarapan ini dulu“ ucap justin. Callysta menahan pertanyaan dulu.. baik kalau memang sesudah sarapan ini.. tidak masalah.***
“APA?BERAPA LAMA KAU DISANA?”tanya Callysta setengah berteriak. Justin menghela nafas panjang.
“ntahlah..sekitar seminggu atau dua minggu”jawab justin menatap Callysta pasrah. Callysta tak habis pikir ,dia akan ditinggalkan suaminya selama satu atau dua minggu dalam keadaan mengandung anaknya,bersama wanita.. em sekertaris suaminya –yang sempat ia curigai tadi- .
“tapi..bagaimana denganku justin ? apa kau tega meninggalkanku dalam keadaan seperti ini?”tanya Callysta nanar. Air matanya sudah berkumpul dikelopak mata indahnya. “kau..tega sekali just”
Dengan sigap justin merangkul istrinya,membawanya kedalam pelukan hangatnya. Justin menyandarkan kepala wanita berambut merah itu didepan dada bidangnya. “maafkan aku..aku benar benar minta maaf.. lagi pula aku kan pergi satu setengah bulan lagi”Callysta mendongak. Lelaki dengan mata hazel itu mengusap air mata di wajah cantik istrinya.
“benarkah?”lirih Callysta. Justin mengangguk.
“berjanjilah kau tidak akan berselingkuh justin..”tutur Callysta serius. Justin terkekeh kecil. kemana larinya arah pembicaraan ini? “berjanjilah”Callysta mengguncang bahu justin.
“hahaha ia ia aku berjanji..tak akan pernah aku lakukan.. sekalipun”jawab justin jujur diakhiri senyuman. Callysta membalas senyum.
“dan berjanjilah kau akan selalu merindukanku setiap hari”tuntut Callysta. Justin kembali terkekeh. Istrinya ini..
“setiap detik,aku selalu merindukanmu”jawab justin sambil tersenyum geli. Callysta tersipu malu. “kau juga harus berjanji.. kau akan selalu menjaga melindungi dan merawat anak kita dengan baik ketika aku tidak ada di sisimu”pinta justin. Callysta mengangguk pelan.
“selalu”gumamnya. Kedua sejoli itu saling membalas senyum. Justin melirik bibir Callysta. Kemudian tersenyum picik
“what?”tanya Callysta heran. Justin mendekati wajah Callysta.. hembusan nafas suaminya semakin terasa oleh Callysta. dan cara memandangnya. well, lust of love “he heii jaa-“ kalimat larangan Callysta terpotong karena mulutnya yang sudah dikunci oleh justin. “emmphh..emphhmm”erang Callysta tertahankan. Ia ingin mengucapkan'hei hentikan!!kau kasar sekali!!arrgghh’ tapi tidak bisa hanya terdengar erangan kecil dari mulutnya.
Justin tersenyum dalam ciumannya. Ia melumat bibir istrinya kasar. entahlah dia rindu melakukan ini. Callysta hampir kehabisan nafas. Dadanya kembang kempis naik turun layaknya pelari 100 mill. Baik itu berlebihan . ia mendorong dada bidang justin dengan seluruh kekuatannya. Tapi tetap tak bisa. Lelaki itu memeluk pinggulnya dengan kuat. Callysta mulai kehabisan akal. Dengan ragu Callysta membalas ciuman lelaki bermata hazel ini. Dan ciuman mereka berlanjut cukup lama.***
Perempuan berambut hitam panjang itu mengepalkan tangannya kuat kuat. Jika dia sebuah tokoh di buku komik . pasti sudah ada asap yang mengepul di atas kepalanya.dan mata nya pasti bewarna merah, juga ada tanda seru di sekeliling kepalanya.“sial”gumam jasmine geram. Ia menatap pemandangan dimatanya - lewat lubang kunci dipintu - dengan kesal. “Kenapa mereka malah tambah mesra ?!"
“ehh nona jasmine?”
Jasmine menoleh dan membalikan badannya kebelakang. Tubuhnya menegang ketika mendapati zola sedang berdiri didepannya dengan raut wajah bingung”apa yang sedang kau lakukan disini nona?”tanya zola. Jasmine menelan ludahnya. Ia melangkah pergi sana. Jantungnya berdebar keras. Hampir saja.. Zola mengernyit bingung melihat tingkah perempuan itu “aneh sekali..”***
Justin melepaskan kaitan bibirnya dari bibir Callysta. Telingannya baru saja mendapati suara suara dari luar kamarnya. “kau dengar sesuatu?” tanyanya tanpa memandang Callysta. Ia menatap pintu bingung. Callysta menggeleng.
“tidak..” Justin mengenyahkan pikirannya. Ia kembali menatap Callysta. Senyumnya langsung mengembang lebar”ayo kita lanjutkan”ucapnya sambil tersenyum penuh harap. Callysta menatap suaminya tak percaya. Ia menggeleng cepat.
“tidak! Kau sudah cukup membuat bibirku tersiksa mr.Brooks” justin terkekeh. Callysta mendelik kearah justin kemudian melangkah menjauhinya.
“ohh ayolah..” pinta justin manja. “no!!”balas Callysta setengah berteriak. Justin tertawa geli..
“aku harap kau akan selalu seperti ini Callysta”Seulas senyumnya muncul di wajahnya.***
Voment <3 please.. 1 vote and coment for you guys, would mean so much <3 kiss kiss! :*
@PutriSoulina