Putri kecil JUSTLYSTA telah tumbuh besar,2 tahun sudah sejak kejadian itu mereka hidup dengan bahagia.Tidak ada yang tau keberadaan Nick dan Selena, yang jelas baru baru ini sebuah berita tersiar bahwa pasangan itu baru saja bertunangan. 2 bulan yang lalu Zac dan Elizabeth baru saja menikah dan sedang berbulan madu ke korea. Tak ketinggalan pula,pasangan GICOLE aka Greyson dan Nicole tengah berbahagia,diusia putra mereka yang ke 1 tahun 8 bulan,Nicole juga sedang mengandung 5 bulan. Jazzy dan jaxon baru saja memasuki tahun ajaran baru di Elementary School mereka. Joan dan Pattie tengah sibuk dengan bisnis mereka,salon kecantikan milik mereka di daerah Beverly hills. Ohh ada juga Jerremi dan Mr.Janse –ayah Callysta- yang sedang membangun sebuah proyek besar mereka di Eropa.
Well semuanya berakhir bahagia bukan?
Ohh tidak… tidak…
Kita melupakan dua pasangan yang sedang tersandung kasus hukum ‘Pencemaran nama baik dan perencanaan menghancurkan rumah tangga orang lain’ Jasmine dan Jordan dikenai hukuman pidana selama satu tahun… dan denda 500 juta dollar. Cukup adil.
Senyum Callysta mengembang lebar ketika mendapati putrinya sedang bermain bersama zola. Kaki jenjangnya melangkah lebar menuju ke tempat anaknya sedang bermain.
“hi honey.. kau sedang main apa hm?”tanya Callysta setelah mendudukan Eve dipangkuannya.
“mommy…nahh nah”Callysta mengernyit bingung. jari telunjuk eve mengarah kebawah sofa.
Mata zola mengikuti arah tunjuk evelyn. Ia merangkak dan mengambil sebuah benda putih dari sana. “Cally… bukankah ini ponsel milik justin?”tanya zola ingin memastikan.
Callysta sontak mengambil iphone apple 5s itu “benar,ini miliknya … kenapa bisa ketinggalan ya?” Callysta terdiam sesaat “aku harus mengantarnya , justin pasti membutuhkan ponsel ini”Callysta bangkit dari duduknya setelah menyerahkan evelyn pada zola.
Setelah berganti baju,Callysta menuruni anak tangga satu persatu. “zola… aku pergi dulu ya… jaga Eve baik baik” Callysta bersiap membuka pintu depan rumahnya.
“mommy… mommy”panggil evelyn sepatah patah. Callysta berbalik,kedua sudut bibirnya terangkat. Evelyn melambai lambaikan tangan kanannya berulang kali. Callysta membalasnya dengan senang hati.
Callysta mengecup telapak tangannya,membuka telapak tangannya kemudian meniupnya seolah olah ingin memberikan satu cinta pada anaknya.
“mommy…”Callysta membalikan badannya kemudian berjalan keluar dari rumahnya.
Evelyn pasrah menatap kepergian ibunya,perasaannya benar benar tidak enak. Ia tau… kecupan itu adalah kecupan terakhir dari ibunya,lambaian tangan itu adalah lambaian yang terakhir kali dilihatnya,senyuman itu adalah senyuman terakhir untuknya.
***
Selena menatap undangan pernikahan ditangannya. Pandangannya beralih pada seorang perempuan yang tengah duduk didepannya.
“Excuse me,I wanna met mr.Brooks” wanita didepannya mendongak.
“maaf,,apa kau sudah punya janji sebelumnya?”
“janji? Oh belum,tapi aku temannya”ucap selena sambil tersenyum ramah. Wanita didepannya –sekertaris baru justin- mengangkat gagang telefon lalu menekan 1 digit.
“halo sir,ada teman anda yang ingin bertemu… oh baiklah” “silahkan masuk”ucap wanita itu ramah sambil melirirk selena dan pintu disampingnya bergantian.
“thank you”
“hi justin” sapa selena,justin menoleh lalu melepas kacamatanya.
“Oh my god! Selena? is that really you?”tanya justin menatap selena tak percaya. Selena tersenyum malu. Yap… wanita itu banyak berubah,selena yang dulunya manja kini berubah menjadi wanita dewasa.Pakaiannya yang dulu serba heboh dan terlihat too much girlie kini berubah sopan dan menawan. Rambut hitam panjang bergelombangnya telah berubah gaya menjadi pendek dan blonde. Tekstur tubuhnya yang dulu kecil dan terlihat cute kini berubah menjadi tinggi semampai. Justin terpukau.
“well aku kesini ingin mengantarkan ini”selena menyodorkan surat undangannya.
“kau mau menikah? Dengan nick ? si manusia capslock itu?”justin teringat dengan salah satu teman di lokalnya yang bernama nick. Ia dan teman temannya menjuluki laki laki itu manusia capslock karena setiap nick disuruh maju kedepan untuk mengisi jawaban,ia selalu menggunakan huruf capital.
“hahah yes “
“waww… congratulation!” selena membalas jabatan tangan justin.
“datanglah bersama Callysta dan anakmu,aku penasaran secantik atau tampan apa anakmu itu”aku selena jujur.
“baiklah aku akan datang,dan oh ya… anakku seorang perempuan”
“ohh baiklah”
Mereka terdiam cukup lama.
“emh… aku harus pulang sekarang,terima kasih atas waktumu”selena membalikan badannya.
“selena…”panggil justin,tangan kekar lelaki itu meregup tubuh selena,membawanya kedalam pelukannya.”maafkan aku,malam itu aku benar benar menyesal memutuskanmu tanpa penjelasan”
Selena menepuk punggung justin pelan” its okay,semuanya telah terjadi”
Tepat disaat yang bersamaan,pintu ruangan justin terbuka. Menampakan seorang wanita yang sedang mematung diambang pintu,Callysta. Selena melepaskan pelukan justin cepat,justin yang awalnya biasa saja langsung kaget ketika air mata itu membasahi wajah istrinya. Wanita mana yang tidak sakit ketika melihat suaminya berpelukan dengan wanita lain? Apalagi jika wanita itu adalah mantan kekasih suaminya dulu!
***
Callysta meraih knop pintu didepannya. Senyumnya semakin mengembang lebar ketika membayangkan bagaimana reaksi suaminya saat dia tahu… dia datang menemuinya? Kaget? Senang? Atau…
Senyum Callysta mendadak hilang,air mata sudah berkumpul di kelopak matanya”fuck u justin”air matanya mengalir turun . iphone lelaki itu terlepas dari genggamannya. Brak. ponsel itu hancur. tapi tak separah hancur hatinya.
Ia membalikan badannya kemudian berlari menjauhi suaminya. Setega itukah justin padanya? Kenapa dia kembali menyakiti hatinya? Setelah 2 tahun silam sempat terjadi pertikaian diantara mereka dan kini dia masih mau mengulanginya? dan ini terjadi secara nyata,tak di ada ada,tak direkayasa,dan tidak direncanakan! “how dare u justin!” dan dengan kalimat itu, Callysta melangkah pergi.
Justin berusaha mengejar istrinya,semua orang yang ditabraknya menoleh kaget dan memandangnya heran. ‘Ada apa ini?’ pertanyaan yang sama membenak di setiap kepala yang melihat aksi kejar kejaran itu.
Callysta menyalakan mesin mobilnya tergesa gesa. Justin terlihat di belakangnya,masih mengejar dan memanggil manggil namanya. Callysta langsung tancap gas. tak perduli pada teriakan justin. Hatinya benar benar sakit “aku bersumpah… ini adalah terakhir kalinya justin” mobil Callysta melaju cepat,melintasi jalan raya dengan kecepatan penuh. Ia tak mau mendengar penjelasan laki laki itu lagi,sudah cukup … sudah cukup hatinya sakit seperti ini. Yang harus dia lakukan saat ini adalah pulang dan membawa evelyn bersamanya.
Mobil Callysta memasuki terowongan,sebuah truk melaju dari arah berlawanan. Callysta yang sibuk dengan pikirannya tiba tiba menginjak rem sekuat kuatnya, sebuah cahaya menusuk retinanya,begitu terang ”AAAAAAAAAAAAAAAAAAA”
***
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Callysta berteriak sekencang kencangnya,jantungnya berdebar keras,keringat dingin membasah pelipisnya,matanya terpejam kuat,bersiap menerima benturan yang pasti sangat menyakitkan,tapi…. ia tak merasakan adanya benturan,sama sekali…tidak merasakan.
Ia membuka matanya dan kaget.
“MRS.JANSEN!! KENAPA KAU BERTERIAK DISAAT AKU MENERANGKAN PELAJARAN HUH!.... APA! KAU TIDUR? MRS.JANSENEEEEEEEEEN IKUT AKU KEKANTOR SEKARAAAANG!!”hardik mrs.Allen garang. Callysta memperhatikan sekitarnya dengan raut bingung,semua orang menatapnya,termasuk suaminya ahh maksudnya justin. Tunggu dulu, ia mulai berpikir, TIDUR? Jadi, Perjodohan itu? Pernikahan itu? Kecupan itu? Pertengkaran itu ? Gairah itu? Evelyn? Semua itu ? HANYA MIMPI??!!
“CALLYSTA!”panggil mrs.Allen yang sudah berdiri di ambang pintu. Callysta dan semua orang menoleh kaget. Dengan sigap karena sudah ketakutan dan bingung Callysta berdiri dan mengekori mrs. Allen menuju kantornya.
***
Callysta menatap tasnya dan justin secara bergantian,ia takut jika lelaki itu pulang duluan. Ia ingin membicarakan sesuatu dengan lelaki itu. “arghhh” dengan cepat ia berlari keluar kelas.
“justin”panggil Callysta,lelaki itu membalikan badannya,menatap Callysta sedikit kaget.
“Callysta? Ada apa?”
Callysta menarik wajah justin agar mendekat dengan wajahnya,bibir mereka bertemu. Membuat siapa saja yang melihat ciuman itu akan iri,membuat siapa saja menginkan pula. Callysta melepaskan ciumannya”aku mencintaimu” manic matanya memancarkan ketulusan. Justin masih terdiam,ia … ia… baru saja justin akan menjawab,Callysta segera memotongnya.
“aku sudah tau jawabanmu” tutur Callysta sembari tersenyum miring. Justin yang takut Callysta mengira bahwa dia tak mencintainya segera membekap mulut Callysta dengan bibirnya.
Cukup lama bibir mereka bersatu dalam ciuman dan cukup lama untuk dirasakan.
Justin melepas tautan bibir mereka,ia membuka mulutnya “aku…”
“kau juga mencintaiku”potong Callysta lagi,senyumnya tak dapat disembunyikan.”I already know that“ justin mengernyit bingung,senyum tak percaya tampak di wajahnya.
“dari mana kau tau?aku kan belum memberitahumu” Callysta terkekeh geli.
“tentu saja dari cara kau menciumku bodoh!”satu jitakan dari Callysta melayang dikepala justin.
“aww… kau kenapa menjitakku huh!”justin mengelus elus daerah kepala yang dijitak Callysta.
Langkah mereka yang sempat tertunda kembali bergerak kedepan.
“hahaha … aku hanya kesal padamu”jawab Callysta dengan muka tak bersalah.
“kau menjitaku hanya karena kau kesal?”
Callysta mengangguk dengan bangganya.ia menjauhkan kepalanya dari tangan justin,menghindar dari gerakan tangan lelaki itu. “ahah! Tidak kena!”
Justin menarik tangannya lagi,ia tak mau menyakiti Callysta,ia tak mau menyakiti wanita yang dicintainya. Tanpa sadar ia tersenyum.
“kau kenapa senyum senyum begitu?”tanya Callysta heran. Justin mengarahkan tangannya keatas kepala Callysta,diacak acaknya rambut kecoklatan wanita itu gemas. Callysta yang awalnya takut di jitak langsung tersenyum geli.
Justin merangkul bahu Callysta cepat. “kenapa kau tidak jadi menjitakku?”tanya Callysta bingung. lelaki itu tersenyum.
“aku tidak akan melakukannya,karena aku punya balasan yang lebih berat untukmu” justin tersenyum miring “tunggu saja,dan kau akan merasakaannya”ia mendekati telinga Callysta”malam pertama kita” mata Callysta membulat besar. Ia menghujamkan beberapa pukulan dilengan kekar justin.
“uuhhh … pikiranmu itu tidak pernah berubah,selalu porno!”
“tunggu dulu,kau bilang tidak pernah berubah?kenapa kau bisa tau?”tanya justin heran. Memang pikirannya tak pernah berubah,ia tak pernah memikirkan wanita lain selain Callysta,ia tak pernah memikirkan mobil yang lain selain rango cover miliknya,ia tak pernah memikirkan tempat pernikahan yang lain selain yang di inginkannya selain pantai. tapi bukan berarti ia selalu memikirkan hal berbau porno. Sex or something. Hanya terkadang.
Callysta tersenyum sendiri’ that dreams, I knew it because of that dreams’ Jauh dari mereka,seorang wanita tua sedang tersenyum miring. Dia si nenek tua… satu satunya yang tau mimpi Callysta selain Callysta sendiri. “congratulation kids” ucap nenek itu seraya menatap kepergian kedua sejoli itu yang baru saja hilang dari pandangannya.
***
Angin bertiup kencang,Suara gelombang yang beradu dengan batu karang terasa memekan telinga semua orang yang hadir disana. Pantai itu kini menjadi saksi cinta justin dan Callysta. Sang pendeta sedang membicarakan sesuatu. Semua yang hadir disana menatap pasangan JUSTLYSTA bahagia. Kedua sejoli itu tampak bahagia. Gaun putih melekat indah di tubuh Callysta,wanita itu tampak sangat cantik. Tidak kalah pula,justin yang memakai jas tuxedo putihnya membuat pria itu tampak sangat tampan.
Callysta mengulang kata pendeta,bibirnya tak berhenti hentinya tersenyum sejak tadi”and I promise my love to you”
Justin tersenyum kemudian mengikuti kata pendeta “ I promise my love to you”
“cincinnya tolong..”ucap sang pendeta pada Nicole.
Nicole terperanjat kecil,dengan segera ia menyodorkan kotak cincin ditangannya pada justin. Lelaki itu tersenyum kecil,diambilnya sebuah cincin lalu meraih tangan Callysta.
Callysta tersenyum kecil melihat cincin yang sudah terpasang seutuhnya di jari manisnya,Nicole menyodorkan kotak cincin itu pada Callysta. Sama seperti justin,Callysta mengambil satu satunya cincin yang tersisa di kotak itu lalu memasangkannya di jari manis justin.
Callysta mengadah menatap justin mendapati dirinya sedang tersenyum kecil kepadanya.
“baiklah…kalau begitu pengantin telah resmi menjadi suami istri,kalian boleh berciuman”tukas sang pendeta dengan tenang.
Callysta dan justin mendekatkan wajahnya,bibir mereka bertemu… Callysta menarik wajah justin,memperdalam ciuman mereka. Tangan justin tak tinggal diam,disentuhnya wajah Callysta yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Semua tamu yang hadir bertepuk tangan,wajah mereka memancarkan kebahagiaan.
justin melepaskan ciuman mereka, satu persatu orang mulai maju untuk memberi ucapan selamat. Callysta dan justin saling melirik,mereka sungguh tak sabar untuk malam pertama mereka yang yang menggairahkan. Well,nanti malam adalah malam dimana saatnya proses pembuatan buah hati mereka,Evelyn Amore Brooks.
-THE END-
***
Waaaaahhhhhh :D udaaah ENNNNNDDD ;’)
Maaf ya… kaloo endingnya jeleeegg :3
Maaf kaloo udah mengecewaaakaaan kalian :’(
Aku sudah berusaha yang terbaik teman teman ;”D
Eh eh… pasti pada kagetkan karena itu semua Cuma mimpi?? Hauauahhahaha… aku tauu gimana keselnya… aku tau rasanyaa… Wkwkwkwkwk xD
Ehh coment dong tentang endingnya ? gimana menurut kalian??? (:
Jangan lupa VOTE COMENT AND FOLLOW ;)
Makasihh yaa… atas semua coment dan votes kalian ;)
Jangan pernah lupa sama aku dan Dreams Marriage ya ;)
Jangan pernah lupa sama Callysta dan Justin ya ;)
Jangan pernah lupa sama semua yang pernah terjadi di cerita ini ya ;)
Terima kasih, I LOVE YOU MY AMORE :’) <3
ps: read my new story guyss!! it's called A Revenge to a Sex God
and, i swear i am so happy for thousands reads that i've got, votes, and coments :)
and i can't believe that.. cerita ini udah pernah ada di urutan ke 200 san. ya allah ;'D
THANK YOU SO MUCH guys! I Love u! see u in my new storry;) dont forget to
Vote,Coment and Follow me ;) twitter,ig,line,kik,snapchat,skype : @putrisoulina
-Putri Soulina Efitra-
![](https://img.wattpad.com/cover/13321190-288-k3032.jpg)