Hari ini adalah hari dimana aku akan menjalani Honeymoon dengan Justin Ketus Brooks. dan perasaanku saat ini adalah,antara senang dan sedih,abstrak. abu abu. tidak jelas.
Adakah seseorang yang mau memberiku sebuah pisau?? Rasanya aku mau bunuh diri saja.. Aku menaiki pesawat ini dengan ragu,naik tidak naik tidak naik tidak?“ayoo cepat naik,kau ini lama sekali..”ucap justin sembari mendorong tubuhku kedalam pesawat. aku mendengus kesal”naik”gumamku kecil*******
“ahh akhirnya sampai juga….”paparku senang,aku menghirup udara dingin di Negara yang paling kusuka dari dulu,Italia.
“ya yaa…ayoo cepat jalan….”justin berucap seraya menarik tanganku menuju taksi yang sudah menunggu kami sejak tadi.*******
"Hei, sakit! berhenti menarik tanganku!" ia berhenti menarik tanganku,tapi masih tetap menggenggamnya.
“kau ini bicara apa sih?tutup mulutmu hingga kita sampai di hotel!" aku menggerutu didalam hati”
“ck kau malah diam..”
“tapi tadi..”potongku.
“aahh jangan bicara…”
“kan..”potongku lagi.
“ssttt”
Aku memilih bungkam!*******
Author POV
Seorang gadis terlihat depresi dikamarnya,ia menghancurkan segala barang yang disentuhnya,digenggamnya ponselnya sendiri kemudian berteriak sekencang kencangnya,ponsel tersebut dilemparnya hingga menabrak dinding dan hancur sudah,mulutnya mengatup keras,ia merasakan sakit dihatinya.
Ribuan jarum serasa menusuk jantungnya,puluhan kilo terasa menimpa dadanya,ia tak kuasa menahan tangisnya,diambilnya serpihan kaca didekatnya,ia sudah tak ingin hidup didunia ini,orang yang dicintainya telah menikah dengan gadis lain,padahal lelaki itu telah berjanji menikahinya tahun ini,dunia benar benar kejam,tak ada seorangpun yang mengerti dirinya.
“kau jahat justin!”desis selena digenggamnya serpihan kaca ditangannya kuat,tak peduli kalau serpihan itu menembus kulit jarinya,diarahkannya serpihan kaca tadi kepergelangan tangannya”ini saatnya,selamat tinggal justin”lirih selena,digoreskannya serpihan kaca tersebut dengan kuat membuat bercak darah keluar dari sana,selena mengerang sakit,darahnya mulai bercucuran dimana mana,hingga tanpa ia sadari,tubuhnya tak mampu lagi untuk berdiri,ia terjatuh lunglai tak berdaya,pandangannya mulai kabur,ia menutup matanya perlahan,dan semuanya gelap..
Beberapa detik setelah itu,seorang wanita paruh baya memekik diambang pintu kamar
“Selena!”*******
Callysta POV
“aku pesan 2 kamar..”seru justin tepat disaat kakinya berhenti melangkah.
Aku mengernyit bingung 2 kamar??
“ohh baiklah..silahkan tanda tangan dulu tuan..”ucap sang receptionist seraya menyodorkan secarik kertas dan pena.
Justin tersenyum,tangannya bergerak cepat diatas kertas tersebut,detik berikutnya kertas tersebut telah berada didepanku.
“2 kamar??”tanyaku bingung.
“ya..tentu saja..”
“kenapa harus dua kamar??”
“kenapa???kau mau tidur satu kamar denganku huh?”tanyanya membalas pertanyaanku.
“jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan justin!!”
“baiklah ..kalau begitu..”ia berpaling kemudian menatap sang receptionist lalu berkata”AKU PESAN 1 KAMAR”
“ohh baiklahh”jawab sang receptionist yang sejak tadi tak henti hentinya tersenyum.
“ehh tidak tidaakk 2 kamar saajjaa!!”potongku cepat.
“TIDAK 1 KAMAR SAJA!!”bantah justin ,sang receptionis menatap kami bergantian yang sedari tadi saling perang mulut.hingga akhirnya.
“STOOOPP”teriak sang receptionist wanita itu kencang.
Kami terperangah,hening.
“1 KAMAR atau 2 KAMAR?”si receptionist memandang kami tajam. kalau saja aku manajer di hotel ini. akan kupecat sekarang juga.
“uhhh…..”lidahku terasa kelu untuk menjawab,susah sekali”ummmmm”
“SATU KAMAR”jawab justin cepat.
“ehh jangann..”
“yang membayar siapa??”
“kau..”jawabku pelan.
“berarti aku lah yang berhak memutuskan!KAMI PESAN 1 KAMAR”
“huuft baiklah,1 kamar akhirnya.. ini kuncinya”receptionist wanita itu menyodorkan sebuah kunci kearah justin,justin menerimanya sembari tersenyum simpul”thanks”
“silahkan nikmati bulan madu anda ..” dan kami terdiam sesaat.
“persiapkan punggungmu hollow checks”seru justin tanpa memandangku,aku memandang punggungnya ia sedang berjalan didepanku dan kini kami sudah memasuki lift.TING
“apa??”tanyaku bingung.
“kau akan tidur disofa..”jawab justin singkat.
Aku hanya merenggut kesal,bunuh saja aku.*******
Author POV
Sementara itu,dibelahan kota lain seorang lelaki mengepal tangannya kuat,ia tak kuasa menahan air mata yang membenung di kelopak matanya,air mata itu jatuh,air mata itu adalah kepedihan dan kesakitan di hatinya.
“selena..aku berjanji aku akan menghancurkan mereka berdua,aku akan buat mereka menderita,sangat menderita,mereka akan merasakan lebih daripada apa yang kau rasakan saat ini,aku berjanji selena..aku berjanji..”ucap pria tersebut penuh tekad,ia memandang tubuh gadis yang terkulai tak berdaya dari luar ruangan VIP New York hospital.
Selang selang yang melekat ditubuh gadis didepannya semakin membuatnya merasakan sakit dihatinya”bertahanlah selena,ketika kau bangun mereka pasti sudah hancur ditanganku”ucap pria itu lagi,kepalannya semakin kuat,ia mengusap air matanya,kemudian berjalan meninggalkan tempat ia berdiri tadi,dirogohnya kantongnya,lalu mengambil ponselnya,ditekannya beberapa digit nomor pada ponsel itu,kemudian menekan tombol hijau,ditaruhnya ponsel tersebut ditelinganya,kemudian menunggu nada sambung.
“halo..aku butuh bantuanmu”tukas pria tersebut,matanya tampak membara penuh amarah.