“justin.. satu hari lagi ya?”Callysta menyatukan telapak tangannya didepan wajah. Ia tengah memohon.. agar mereka bisa disini lebih lama lagi. Dia ingin jalan jalan. Berpetualang meraungi kota padang. Menjalajahi setiap restoran.
“tidak bisa ari,aku sudah janji pada dad hanya 3 hari” Callysta menurunkan kedua tangannya dengan kecewa. Sayang sekali.Keiinginannya akan menjelajahi restoran .. gagal sudah.
“astaga.. rendy mana? Kenapa lama sekali?”keluh justin setelah berpaling dari jam ditangannya. Baru saja justin mengeluh sebuah mobil sedan putih berhenti tepat didepan mereka.”kenapa lama sekali?!”***
Rendy menatap Callysta sambil mengulum senyum“titip salamku pada aunty” Callysta mengangguk kemudian ikut tersenyum. “kalau ada waktu luang lagi,kembalilah kesini,dan ingat harus bersama aunty,uncle,dan Zac” Callysta kembali mengangguk”take care”Callysta kembali mengangguk,kali ini lebih pelan”dan..”
“apa lagi?!aku lelah mengangguk terus!”protes Callysta sebelum rendy menyelesaikan kalimatnya.
“hahaha tidak aku hanya bercanda” Callysta memanyunkan bibirnya kedepan. Ia bersiap membalikan badannya tapi tidak jadi karena ada sesuatu yang menjanggal dihatinya.
“rendy.. kapan kau akan balik ke jakarta?”
“besok.. ada urusan yang harus aku selesaikan”
“oh baiklah”***
Satu bulan telah berlalu.. satu bulan pula usia kandungan Callysta bertambah. Ya hari ini tepat kandungan Callysta menginjak 5 bulan. dan tepat di hari justin akan meninggalkan Callysta. Di dalam kediaman rumah Callysta dan justin telah berkumpul keluarga Jansen dan Brooks ditambah dengan zola dan jasmine. Callysta menatap suaminya lama. Seakan tatapannya pun menggambarkan dia tak mau membiarkan justin pergi. Tak terasa sebulir air mata mengalir dipipinya. Suasana yang tadinya ramai seketika berubah hening dan disusul dengan suara bangritone justin. “Callysta”
Callysta bangkit dari duduknya dan menyambut pelukan suaminya yang hangat. Justin memeluk Callysta erat. Ini akan menjadi pelukan yang terakhir. Pelukan hangat yang terakhir. Callysta tersenyum geli didalam hati . ini terlalu dramatis. Sebenarnya .. ini bukanlah pelukan hangat yang terakhir. “hei.. kau kenapa tersenyum seperti itu?”
Callysta tersentak karena suara Zac yang CUKUP keras didekat telinganya. Ia tersadar dari lamunannya. Tunggu dulu.. jadi tadi dia melamun? Dayum!***
“jaga anak kita baik baik oke? Jangan bertindak ceroboh selama aku pergi” justin menatap Callysta dengan raut serius. Callysta mengangguk dua kali. Justin mulai membalikan badannya. Bersiap siap untuk melangkah menjauhi Callysta tetapi tak jadi. Callysta menggeggam pergelangan tangan kiri justin kuat. Ia menggigit bibirnya hingga memucat. Air matanya mendadak turun dengan deras. Justin membalikan tubuhnya secepat kilat. Tangannya merengkuh wajah Callysta kemudian menyatukan bibirnya dengan bibir istrinya. Ini adalah ciuman perpisahan. Ciuman yang tak akan diberikan justin selama 2 minggu mendatang. Justin melepas rengkuhan tangannya diwajah Callysta. detik berikutnya ia memeluk tubuh mungil Callysta, membawa tubuh wanita itu kedalam pelukannya. Mendekapnya erat. Seakan Callysta tak boleh pergi kemanapun. Callysta segera melepas pelukan yang hanya berdurasi 1 menit itu. “I love u” gumam Callysta dengan bibir basahnya.
Justin mengangkat kedua sudut bibirnya. “I love u more” justin membalikan badannya dan melangkah menjauhi Callysta yang berdiri sendirian. Ia menoleh kebelakang dan mendapati Callysta tengah melambaikan tangan kearahnya. Tangannya satu lagi berada diatas perutnya yang sudah membesar. Justin ikut membalas lambaian tangan Callysta tak lupa pula dengan senyuman manis di wajah tampannya. Lima detik berikutnya justin kembali membalikan badannya dan melangkah makin menjauh bersama sekertarisnya, Jasmine Villegas.***
i know it's kinda short. i am so sorry. i will update new chapter soon. pinky kitty promise guys :3 -_-v
well, as usually, VOMENT PLEASE? and btw, i follow back who follow me okay ;)
and THANK YOU SO MUCH FOR 2,9 K ohmygod! #MuchLove
@PutriSoulina