coincidence

6.4K 648 7
                                    

;- 🌚 love, what i'm dreaming of ?

"Kalian ngapain ke atap?"Im ssaem sedikit menaikkan nada bicaranya.

Mereka hanya menunduk, diam seribu bahasa.

"Jawab saya!"

"Kami bangun kesiangan, ssaem,"jawab Namjoon memberanikan diri, "Maaf."

"Kalian, memang kebiasaan!"teriak Im ssaem lagi dan lagi.

"Maafkan kami, ssaem."

"Kalian kenapa?"tanya Im ssaem tak kalah garang pada kelima gadis ini.

Mereka berlima hanya menunduk tanpa membuka mulut. Memang tak ada yang berani bila sudah berhadapan dengan guru yang satu ini.

"Baiklah! Pulang sekolah kalian harus membersihkan gudang bawah tanah!"tekas Im ssaem sambil menyilang tangannya.

"Tapi, ssaem-"

"Saya tidak butuh alasan!"

Kring!

Bel pulang berbunyi. Semua murid bertebaran keluar seperti menyemut.

"Eonni, kita nggak beresin gudang?"tanya Yeri polos melihat Seulgi yang berjalan santai.

"Sana sendirian,"jawab Seulgi sambil terus melangkah ke gerbang sekolah.

Red Velvet melihat bangtan di tahan oleh satpam saat ingin keluar dari gerbang sekolah. Namun, kelima gadis ini terus saja melangkah.

"Eh! Kalian mau kemana?"tanya Pak Satpam pada Wendy.

"Pulang, Pak,"jawabnya santai tanpa beban.

"Enak saja! Sana kalian semua bersihkan gudang bawah tanah dulu!"

"Pak tapi-"keluh Jungkook terpotong oleh omongan Namjoon.

"Sudahlah. Ayo kita bersihkan,"ajak Namjoon baru menonjolkan sikap leadernya.

-❁❁❁

"Kalian tau tidak sih? Ada yang bilang kalau seorang siswi pernah melihat penampakan di gudang bawah tanah ini,"kata Seulgi sukses membuat rekannya bergidik.

"Apa sih, eon? Nggak ada kok,"tukas Yeri mencoba membuat dirinya sendiri tak takut.

"Hey!"panggil Namjoon pada gadis itu.

"Kami punya nama,"jawab Irene jutek.

"Kami baru mau tanya nama kalian bodoh,"Jin mulai kesal.

"Kau bilang eonni ku bodoh ?!"Joy tak terima. Yang lain tak menggubris. Karena pria itu tahu kalau mereka tak akan menang debat bersama wanita yang berhadapan dengannya ini.

"Baiklah, namaku Irene."

"A- euh- namaku Yeri."

"Aku Wendy."

"Aku Seulgi."

"Namaku Joy."

Sapa mereka sambil menundukkan badan sediki agar terlihat sopan dan rapih. Cuih- sebenarnya mereka tak begitu ingin bersikap sopan kepada Bangtan.

"Namaku Namjoon, ini Taehyung, yang ini Jimin-"

"Aku ini yang paling berotot diantara mereka,"Jimin langsung diberj tatapan jengis oleh Red Velvet.

"Lanjut, yang ini Jungkook, ini Seokjin, ini Hoseok, ini Yoongi."

Red Velvet langsung meninggalkan mereka dan berjalan menuju gudang bawah tanpa membalas tangan Namjoon yang mengajak salaman kala itu.

"Mwoya? Apa mereka sungguh mendengar kita hyung?"tanya Taehyung dengan nada sedikit kesal.

"Biarlah, aku benci 'macan garang' seperti mereka,"jawab Jin sembari berjalan menuju ruang bawah tanah menyusul gadis tadi.

☘ Gudang bawah tanah.

"Eonni, sepertinya aku merasakan energi negatif di sini,"Yeri mulai gelisah lalu memeluk lengan Joy dengan cepat.

"Iya, aku juga,"kata Joy membalas pelukan Yeri di lengannya.

"Eonniiii,"desis Yeri ketakutan dan menyembunyikan wajahnya di pundak Joy.

"Baiklah, mulai bekerja. Kita bagi-bagi tugas saja,"kata Namjoon.

"Siapa kamu mengatur-atur kami?"lagi-lagi Irene dibuat menggerutu.

"Iya, tidak ada yang boleh mengatur kami seenaknya,"sambung Wendy ikut tak terima.

"Baiklah, aku mengerti, lakukan sesuka kalian,"jawab Namjoon mulai memasrahkan diri.

"Kami bilang 'kami tidak suka di atur',"teriak Red Velvet serempak dan mereka langsung memencar pada sisi sisi gudang nan kumuh itu.

Bangtan masih terpatung melihat sikap dingin dan ketus Red Velvet.
Taehyung langsung menahan tubuh Namjoon yang kalau itu ingin sekali rasanya menjambak rambut kelima gadis tersebut.

"Mereka sungguh bukan manusia,"gumam Hoseok menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah, cepat bersihkan sisi-sisi gudang,"kata Namjoon tak lagi ingin membahas Red Velvet dan mereka pun mulai berpencar sesegera mungkin menyelesaikan tugas mereka.

Yeri sibuk membersihkan meja berdebu dengan kemoceng dalam genggamannya. Tanpa ia sadari tubuhnya terus bergeser kesamping. Begitu pun Jungkook yang berjarak tak jauh dengannya.

60 cm-
45 cm-
30 cm-
20 cm-

Yeri menjadi salah tingkah. Sampai sampai ia menelan air liurnya pelan.

"Halo-"sapa Yeri pelan.

Halo?!

Kenapa tiba-tiba aku menyapanya?! Bodoh! Bodoh!

10 cm-

"Permisi, mmm- geser sedikit-"

Trat!

"WAAA!"

Tiba-tiba lampu di gudang bawah tanah mati dan ini sukses membuat Yeri berhalusinasi yang tidak tidak. Hantu~

"Waaa!!! Eommaaaaa!!! Eommaaaaa!!!"pekik Yeri paling nyaring.

Tret!

Lampu kembali menyala namun Yeri masih terus berteriak ketakutan.

"Ekhm-"dehem Namjoon ringan.

Yeri kebingungan saat seluruh orang disana memandang canggung kearahnya.

"Yeri-ya-"desis Seulgi sambil menutup mulutny kepalanya. Mata para eonninya langsung membesar.

"Gwenchana?"tanya orang yang mungkin hanya berjarak beberala dari wajahnya.

Yeri mematung saat melihat lengannya sudah melingkar pada tubuh Jungkook.

Wajahku, tolong jangan memerah sekarang, huhuuu

Ia langsung melepas pelukannya dan langsung berdiri sambil berpura pura membersihkan bajunya yang tidak kotor itu.

"Aku baik baik saja,"kata Yeri pelan sambil sekilas menatap manik Jungkook canggung.

"Eonni, kita sudah selesai kan? Ayo pulang sekarang,"kata Yeri yang langsung berlari keluar dari gudang meninggalkan seluruh partnernya.

Wajahnya merah tadi -Jjk

hello, bangtanvelvet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang