"min raewon"

3.7K 451 4
                                    


     -; 🌚 can't i love you ?

Wendy dan Irene meninggalkan Yeri sendirian disana.

"Wendy-ah, ayo kita makan saja!" ajak Irene sambil menarik lengan Wendy.

"Kajja, eonni!"Wendy mengiyakan tawaran brilliant Irene.

Mereka sampai di salah satu rumah makan yang cukup sederhana tapi interiornya ditata sangat mewah.

"Ahjumma, kami memesan makanan yang paling laris di rumah makan ini,"kata Irene setelah salah seorang ahjumma menghampiri mejanya

"Baiklah, tunggu sebentar ya,"ahjumma itu pergi menyiapkan pesanan untuk dua tuan putri ini.

"Eh, sebenernya Seulgi ada hubungan apa sih sama Jimin?"tanya Irene penasaranm

Wendy menggelengkan kepala, "Aku nggak tahu. Bahkan aku gak tahu kalau mereka sedekat ini."

Beberapa menit kemudian banyak hidangan mendarat di mejanya.

Dua macan kelaparan ini langsung menyantap pesanannya ini.

"Wendy-ya! Perutku penuh—"keluh Irene sambil memandangi hidangan yang masih banyak di meja.

"Aku juga,"sambung Wendy yang langsung menyandarkan tubuhnya di kursi mengelus perutnya yang penuh.

"Wendy! Perutku mendadak sakit! Temani aku ke toilet sekarang!"perintah Irene langsung berlari ke toilet.

"Ahjumma! Bisa kau bungkus ini untuk kami?"

—❁❁❁

"Eonni! Udah belum?"tanya Wendy yang mulai bosan berdiri menunggu Irene.

"Belum! Tunggu saja!"seru Irene dari dalam.

Wendy berjalan keluar untuk menunggu eonni-nya sambil melihat suasana malam hari yang indah itu.

Wendy merasa ada seseorang yang keluar dari toilet pria. Dan benar saja ada seseorang yang keluar dari toilet.

Suga—

Tidak usah ditanya lagi. Wendy masih merasa gugup dikarenakan pertemuan terakhirnya.

"Wendy-ssi?"tanya Suga.

Wendy pun menatap suga dengan gugup sambil memberikan sebuah bow kecil.

"Kau sedang apa disini?"tanya Suga memecah keheningan sesaat berjalan mendekati Wendy.

"A— Eum— Aku menunggu Irene eonni,"jawab Wendy canggung.

"Apa kau sedang gugup sekarang?"Suga melontarkan pertanyaan yang langsung membuat Wendy kehilangan kata-katanya seketika.

Pandangan Wendy dan Suga terpaku pada seorang anak kecil yang berlari kencang kebingungan.

Bruk!

HUWAAA!

Dilihatnya seorang anak kecil terjatuh. Wendy dan Suga langsung bergegas berlari menuju anak kecil itu dan menolongnya

"Omo— Gwenchana?"tanya Wendy sambil mengangkat tubuh anak kecil itu. Anak kecil itu mulai menangis kencang.

Sungguh miris. Lututnya terluka. Kira -kira usianya baru tiga tahun.

"Eomma!"rengek anak itu sambil menangis sejadi-jadinya.

"Kemana ibunya?"tanya Suga sambil menepuk-nepuk punggung anak kecil itu yang sudah jatuh dalam pelukan Wendy. Sesekali diusap surainya lembut

"Entah. Dimana ibumu?"tanya Wendy pada anak kecil itu sambil mengelus surainya juga dan menghapus air mata yang jatuh ke pipi anak kecil itu.

"Eomma hilang! Huwa!"tangisannya makin menjadi-jadi.

hello, bangtanvelvet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang