hurt 🌆

4.1K 499 0
                                    


-;🌚 i'm not mad, i'm hurt

"Hyung, kenapa kamu bisa sama Seulgi nuna kemarin malam?"tanya Jungkook padahal ia sudah tau jawabannya dari Seulgi kemarin.

"Seulgi?"kata Jimin berbalik tanya.

"Iya, kau kemarin bersama Seulgi saat mabuk,"sambung Jungkook.

"Aku tak bertemu Seulgi sekalipun,"jawab Jimin sambil mengunyah bakpao di tangannya.

"Apa kau masih mabuk? Mau istirahat di dorm saja?"kata Hoseok khawatir(?).

"Aku bahkan tidak minum alkohol kemarin. Percayalah,"jelas tak ada yang percaya dengan jawabannya.

"Baiklah, sana istirahat di UKS,"kata Hoseok sambil menempeleng kepala Jimin kesal.

Tiba-tiba, Red Velvet lewat didepan Bangtan dengan pesonanya yang tak disengaja. Belum lagi, rambut kelima gadis ini terikat ponytail rapih.

"Hyung, bukankah yang disana itu Seulgi?"tanya Jungkook terkesima.

"Seulgi sangat cantik kalau rambutnya diikat,"kata Hoseok, pria tukang gosip

Jimin hanya diam sedari tadi. Pria ini juga sedang terpesona ternyata.

"Sebenarnya mereka semua cantik, tapi kita kan tahu mereka garang. Cih-,"kata Jin.

Apa aku sungguh mabuk bersama wanita itu kemarin?

Bagaimana kalau aku berkata yang tidak-tidak? Argh-

Jimin mulai frustasi.

Kring!

Bel sekolah berbunyi. Seluruh siswa langsung berhamburan keluar kelas. Saat Jimin baru saja keluar kelas,

"Annyeong, Jimin-ah!"sapa Seulgi padanya sambil tersenyum beruang.

"Annyeong?"tanya Jimin bingung.

"Ayo kita pulang bersama,"ajak Seulgi sambil menarik tangan Jimin.

"Seulgi-ya! Ayo pulang sama eonni!"teriak Irene dari jauh.

"Jimin! Yang lain sudah pulang ya? Aku pulang denganmu saja,"kata Taehyung sambil merangkul bahu Jimin.

Taehyung dan Irene tersontak saat melihat Seulgi sudah meraih tangan Jimin.

-❁❁❁

"Jimin-ah, apa kau sudah makan?"tanya Seulgi menyeimbangkan langkahnya dengan Jimin.

"Seulgi-ya-."

"Wae?"Seulgi dengan peka langsung menoleh.

"Aku ingin bicara."

"Apa Jimin? Bicara saja."

"Aku berharap tidak salah bicara juga."

"Katakan saja,"Seulgi mengangguk.

"Aku tidak mengerti kenapa kamu tiba-tiba menyapaku dan mengajakku pulang bersama,"kata Jimin membuat Seulgi sedikit menundukkan kepalanya. Ia sudah tahu kalau akan seperti ini.

"Jadi, aku berharap kau tidak pernah mendekatiku dan mengajakku pulang bersama lagi. Jadi tolong jauhi aku,"kata Jimin sambil melepas tautan tangan Seulgi.

Remuk.

Seulgi mengangguk sambil berpura-pura tersenyum.

-❁❁❁

"Aku tak tahu mereka saling mengenal,"kata Taehyung yang berjarak 6 meter di belakang Jimin.

"Kau kira aku tahu?"jawab Irene ketus.

"Dasar judes,"Taehyung menyodorkan tasnya ke badan Irene yang sontak membuat Irene menangkap dan memeluk tas itu.

"Aku duluan! Tolong bawa tas itu,"kata Taehyung mempercepat langkahnya.

"Yak! Taehyung!"

"Seulgi, eonni! Apa yang kau pikirkan? Bengong aja dari tadi,"tanya Yeri sambil mengunyah popcorn melanjutkan rutinitas bersama member lain.

Nonton drama.

"Nggak ada kok, Yer,"jawab Seulgi masih terpikir kata-kata Jimin tadi sore. Salah nya yang memang terlalu gampang jatuh cinta.

"Eonni juga! Dari tadi kusut mukanya. Kenapa?"Yeri bertanya lagi. Kini pada Irene.

"Yak-Yeri-ya! Diam dong!"jawab Irene malah marah.

"Aku hanya-"omongan Yeri terputus.

"Yak! Diamlah! Suara Suzy nggak terdengar nih,"protes Wendy.

Seulgi masuk ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ah, pabo!"Seulgi menutup wajahnya dengan bantal.

Dorm BTS

"Jimin, kau ada hubungan apa dengan Seulgi? Jangan bilang kau juga minum dengannya!"tanya Taehyung memang sedari tadi curiga.

"Nggak ada hubungan apa-apa. Tapi, aku heran, kenapa dia mengajakku pulang bersama? Apa aku salah bicara saat mabuk?"jawab Jimin membuat member Bangtan tambah bingung.

"Cobalah ingat ingat lagi,"kata Jin sambil mengunyah camilannya.

"Hm-"desis Jimin menutup matanya dan mencoba untuk mengingat kejadian kemarin.

"Jimin-ah!"kata Seulgi menempelengkan kepala Jimin.

"Ah!"seru Jimin saat mengingat kejadiannya kemarin walau hanya sedikit.

"Apa kau ingat sesuatu?"tanya Namjoon.

"Tunggu,"Jimin masih terus berfikir keras.

"Jimin-ah! Kau tega menyuruhku untuk menggendongmu,"kata Seulgi sambil membawa beban Jimin di punggungnya.

"Ah!"serunya lagi saat mengingat kejadiannya lebih jelas.

"Saranghaeyo Seulgi."

"Heol!"teriak Jimin sambil membulatkan matanya.

"Waeyo?"tanya Jin penasaran.

"Ani,"jawab Jimin membulatkan matanya, tubuhnya melemas.

hello, bangtanvelvet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang