정국,여림

2.3K 257 1
                                    

-; 🌚 hug me tight.

Sambil mengusap-usap tangannya yang dingin, Yeri sibuk berbelanja di bazar yang memang cukup ramai malam itu. Ia juga sempat bertemu dengan Irene. Tapi mereka sengaja tak saling sapa.

Gadis ini sepertinya sungguhan sudah gila. Ia hampir menghabiskan seluruh uangnya karena tertarik pada ini dan itu. Boneka, komedi putar, sayu-mayur, buah, baju, jam tangan, kaus kaki, es krim, gulali, dan masih banyak lagi. Dasar haus mata.

Lengan kanannya sudah tak seimbang dengan lengan kirinya lagi. Lima kantung plastik dalam genggaman tangan kanannya.

Sudah cukup dengan perjalanannya malam itu, Yeri berniat ingin pulang sehabis menyantap es krim madu.

"Gomawoyo, Ahjuma—."

Lalu gadis itu pergi meninggalkan bazar yang masih ramai pengunjung itu.

Tangan kirinya menepuk-nepuk lengan kanannya karena pegal dengan beban yang dibawanya. Ia membagi dua kantung plastik yang di genggam di tangan kanan menjadi di tangan kiri.

"Hah—"ia mendesah pelan kelelahan. Perjalanannya masih cukup jauh.

Ia tahu, kalau dia cepat pulang tangisnya bisa saja meluap lagi. Akhirnya, ia memilih untuk membelokkan diri dan duduk sebentar di sebuah sungai yang luas dan masih ramai walaupun sudah malam.

"Wah, ini sudah malam tapi masih banyak yang diluar bermain sepatu roda,"Yeri memonolog.

Yeri tersenyum melihat pemandangan yang indah malam itu. Sedikit menenangkan.

"Berat ya?"

song played.

Sebuah tangan langsung mengambil barang bawaan dari tangan Yeri.



Yeri mematung.


Jeon Jungkook?



"Kenapa kau malam-malam sendirian?"tanya Jungkook berdiri tepat dihadapannya, "Mana eonni-mu?"

Sial. Mata Yeri kembali memanas. Jantungnya berdegup kencang, bisa bisa ia pingsan. Hatinya berkecamuk kacau.

"Yerim— Jawab aku,"sambung Jungkook masih di jawab dengan heningan dari Yeri.

Kini pria itu meletakkan bawaannya di bawah sesaat setelah melihat mata gadisnya ini mulai tak kuat menampung air mata.

Ia berjalan mendekat lalu mendekap hangat gadisnya. Namun, Yeri langsung melepaskannya.

"Eotteokhae— Hiks—,"tangisan gadis itu meledak.

Pria itu mencoba mendekap gadis yang sejak lama ingin dipeluknya. Tersiksa melihat gadisnya menangis sakit hati karenanya.

Jungkook makin mengeratkan dekapannya saat Yeri mencoba untuk melarikan diri dari pelukannya.

Namun, siapa yang tidak lulu dengan kelakuan pria bernama Jeon Jungkook ini. Ia membalas pelukan pria itu masih dalam tangisnya perlahan-lahan.

Hangat dan menenangkan.

"Mianhae—,"dan itu juga sukses membuat Yeri semakin deras menangis mendengar suara Jungkook bergetar.

Tangan kekar pria itu mengusap-usap surai Yeri dan kembali mengeratkan pelukannya. Yeri menenggelamkan wajahnya dan mengeratkan pelukannya pada tubuh Jungkook yang hangat.

"Kau kedinginan?"tanya Jungkook masih dalam pelukannya.

"Hiks— Hiks— Tidak,"jawab Yeri setelah Jungkook melepaskan dekapannya dan beralih menangkup wajah Yeri.

"Kau kedinginan."

Pria itu memasukkan Yeri kedalam jaketnya dan kembali memeluknya.

"Biarkan aku memelukmu lebih lama,"kata Yeri lalu membalas mengeratkan pelukan hangatnya malam itu dan kembali meneteskan air matanya.

"Saranghae, Yerim-ah—."

"Jangan pergi, Jungkook-ah."

hello, bangtanvelvet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang