part14

10.1K 692 24
                                    

HAPPY READING GUYS!

**********

AUTHOR'S POV

"EVE! Kau dari mana saja? Kau tau, kami begitu khawatir padamu. Bagaimana bisa kau pergi sendirian dengan waktu yang sangat lama? Apa kau tidak apa - apa? Apa ada yang melukaimu?" Heboh lia saat melihat eve masuk kedalam pack house.

Didalam semua orang sudah berkumpul sambil berharap cemas akan eve yang tidak kunjung datang. Sekarang sudah hampir malam dan eve belum juga datang. Mereka sempat panik karena tidak melihat eve didalam pack house tadi. Mereka semua mencari kepenjuru pack house tapi tetap tidak ada.

Sampai seorang maid memberi tau kalau dia melihat eve berjalan kearah hutan tadi. Maid itu mengikuti eve dan ketika dia tau eve berada di danau maid itu pergi meninggalkan danau dan kembali kedalam pack house.

Tapi sampai malam  tiba pun eve belum juga kembali dan hal itu membuat semua penghuni pack house khawatir. Hingga akhirnya eve datang saat mereka sedang berkumpul  di ruang tamu.

"Aku baik baik saja lia. Kau kenapa  kelihatan panik?" Eve bingung dengan raut wajah mereka semua yang menunjukan kalau mereka sedang mengkhawatirkan sesuatu, apalagi wajah  alpha nathan. Raut khawatir, lega, dan kesal bercampur menjadi satu.

"Kau masih bertanya kenapa kami kelihatan panik? Kau gila? Sejak pagi kau menghilang hingga malam dan kau masih bertanya?! Astaga!!" Lia terus saja berceloteh sambil marah - marah.

"Kau darimana saja eve? Kami semua khawatir padamu. Kau baik - baik saja kan?"  tanya leo.

"Ah.. a-aku baik - baik  saja" eve tergagap saat leo menanyakan kemana saja dia tadi. Dia tidak mungkin memberitau mereka tentang apa yang terjadi padanya tadi.

"D-dan aku dari... d-danau, iya aku baru dari danau" sambung eve lagi.

"Kau serius hanya dari danau? Lalu kenapa wajahmu pucat seperti itu?" alpha nathan bertanya sambil memincingkan matanya kepada eve. Eve yang ditatap seperti hanya bisa menunduk.

"Sudahlah yang penting eve sudah kembali. Sebaiknya kau istirahat saja dulu, makan malam akan diantar ke kamarmu" ucap derrick menengahi.

"K-kalu begitu aku ke kamarku dulu ya" ucap eve.

Setelah itu eve pergi ke kamarnya meninggalkan semua orang yang ada diruang tamu itu. Eve masuk ke kamarnya dengan bernafas lega, setidaknya aku bisa lepas lepas dari semua pertanyaan mereka mungkin untuk sekarang pikirnya.

Eve merebahkan tubuh mungilnya di atas rajangnya. Tubuhnya sangat lelah begitupula fikirannya. Fikirannya melayang pada pembicaraannya bersama flo tadi.

Ya! Aku tidak boleh takut pada apapun lagi! Apalagi pada makhluk bernama am-am...  apalah itu aku lupa! Yang terpenting aku tidak boleh takuut pada apapun lagi! Pikirnya.

Ada yang mengetuk pintu kamarnya. Eve berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang mengetuk. Ternyata salah satu maid yang mengantarkan makan malamnya.

Setelah mengucapkan terimakasih eve duduk di ranjangnya dan memakan makananya dalam diam. Setelah habis dia taruh nampan makannya di atas nakas samping ranjangnya.

'Ah! Sebaiknya aku mandi saja dulu" ucap eve. Lalu eve berlalu masuk kedalam kamar mandi.

Setelah 15 menit berendam eve keluar dari bathup dan mengambil bathrobe tipisnya. Jangan tanyakan kenapa eve punya baju itu, salahkan lia yang mengurus semua pakaiannya.

Pernah sekali eve protes pada lia tapi lia malah mengancamnya balik dengan mengatakan 'Jika kau terus saja protes aku malah akan menambahkan lingerie yang lebih tipis dari itu'  dan dengan bodohnya eve saat itu aku tidak tau apa itu 'lingerie'.

Hurts LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang