part15

8.8K 659 12
                                    

HAPPY READING GUYS!!

**********

AUTHOR POV

"Warrior!! Warrior!!" Panggil seorang wanita cantik dengan panik.

Tak lama setelah itu datanglah para warrior itu dengan tergesa - gesa.

"Ada apa luna?" Tanya salah satu warrior itu.

"Kemana anakku? Apa kalian melihatnya?" Tanya luna itu.

"Tidak luna, kami tidak melihatnya" ucap sang warrior.

"Cari dia sampai ketemu! Aku tidak mau tau!" Titah luna itu dengan tegas.

Para warrior itu pun pergi dengan cepat setelah mendengar titah sang luna.

"Kau kemana nak? Jangan buat mom khawatir"

**********

EVELYN POV

"K-kau"

"Mau apa kau disini?!"

"Pergi!!"  Pekiku. Tapi kurasa percuma saja karena makhluk dihadapanku ini tidak menjawab ataupun bergerak sedikitpun.
Tapi setelah itu makhluk itu bergerak mendekatiku, melayang - layang seakan dia adalah hantu yang ingin menakutiku.

Ambruz. Ya! Makhluk dihadapan ku sekarang adalah ambruz yang kutemui di danau.

'Eve ingat! Kau harus melawan rasa takut mu agar makhluk ini tidak menakutimu lagi. Hentikan rasa takutmu sekarang!' Suara cassy mengingatkanku dengan percakapanku dengan flo.

'T-tapi aku tidak b-bisa' ucapku terbata. Sungguh aku tidak bisa.

'Kau bisa! Aku tau itu' semangat cassy lagi. Aku mencoba menghilangkan seluruh rasa takutku dengan segala kemampuanku. Tubuhku berkeringat dan bergetar.

Aku bisa!

Tidak aku tidak bisa!

Ya! Aku bisa!

Tidak! Aku tidak bisa. Aku tidak sanggup lagi.

Dengan perlahan tubuhku lemas dan merosot jatuh ke dinginnya lantai. Pandanganku menggelap. Hal terakhir yang ku lihat adalah makhluk hitam itu menghilang digantikan seseorang dengan tubuh tegap yang mendekatiku sampai kesadaranku benar benar hilang.

"Sayang.. aku sangat merindukanmu"

~~♡~~

AUTHOR POV

"Luna, sebaiknya kau tidur saja dulu nanti ketika kami sudah menemukan alpha aku akan memberi tahunya padamu" ucap seorang pria yang sedang bersama luna-nya.

"Tidak jason, aku tidak bisa tenang. Kau tau bagaimana keadaan bryan saat ini kan? Aku takut kalau dia... dia..." luna mandy tak bisa melanjutkan kata-katanya. Dia menangis sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Jason yang melihat luna-nya yang seperti itu ikut merasa sedih. Bagaimanapun luna mandy sudah ia anggap seperti mommy nya sendiri setelah kematian kedua orangtuanya.

Ia juga sedih karena bryan sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Dengan mata merah, kantung mata dikedua matanya, dan wajah pucat keadaan jason pun sedang tidak baik.

Brakk...

Luna mandy dan jason terkisap mendengar dobrakan keras dari pintu depan. Dengan cepat mereka menyusul untuk melihat apa yang terjadi.

Mata mereka membalak ketika melihat bryan berdiri disana dengan menggendong seorang wanita dengan cara bridal style dan bertelanjang dada. Mereka tidak dapat melihat jelas wajah wanita itu karena tertutupi oleh rambut panjangnya.

Hurts LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang