TIH(13)

65 21 2
                                    

Semuanya dimulai.dan harus segera di akhiri.

"Lo gabisa seenaknya kayagini ga! Lo first kiss gue. Gue gamau ada orang lain yang lakuin itu ke gue selain lo. Intinya lo harus tanggung jawab" Syla menangis. Mungkin ini memang bodoh, dia gadis polos yang pertama kali melakukan hal gila(baginya).

"Sumpah lo ga waras. Cuma hal kaya gitu. Bahkan kita ga pernah lakuin hal fatal yang gimana-gimana." Tegas Arga

"Bodoamat. Lo tau mau gue apaan?gue gamau lo bahagia. " Syla berkata seperti bukan dirinya.

--------

Percakapan-percakapan dengannya selalu membuatku yakin bahwa memilikinya lagi adalah hal tersulit.

Membuka memory tentang masalalu merupakan hal terpedih.

"Udahan woi nangisnya,lo tuh gabisa apa Syl gak usah mikirin cowo kaya dia mulu. Cari cowo baru gih." Suara Niar mengagetkan lamunanku.

"Apasih ih, gue gak apa-apa. Gue mau cerita, jadi kemarin Arga ngajak ketemu. Gue mau selesain masalah gue sama dia." Tuturku.

Bertemu dengannya tak akan merubah semuanya,tetapi dapat mengobati rindu yang menggebu.

-Sabtu-

Siang ini aku ada janji untuk bertemu dengan Arga. Namun sepertinya cuaca tidak mendukung untuk aku bertemu dengannya, yaa hari ini cuaca dingin menyelimuti kota Bekasi.

Arga : Jadi ketemu ga nih

Syl : Gimana ya, Hujan ga disini.

Arga : Yaudah kalo hujan berenti.          Tar lu bbm gue lagi.

Syl : Gue otw sekarang aja deh. Kerumah novi ya.

*read*

Syl : Ga gue sampe. Otw gc

Arga : Tunggu didepan

Sesampainya di rumah Novi, aku langsung berbincang dengannya. Ya , aku memang bercerita kepadanya. Sebetulnya, aku dan Arga dulu sering ke rumah Novi.

"Novvvv, Arga mau datengggggg"

"Yauda syl temuin gih"

"Ihh maluuuuuu nov. "

Brung brung brung.

"Nov itu suara motor Argaaaaa"
Yaa, itu Arga. Dia datang. Aku kira dia hanya bercanda untuk kesini.

"Basah gue nov. Diasih nyuruh kesini aja" Arga mengatakannya dengan nada seperti orang kesal.

"Lah kok gue? Kan lo yang mau kesini. Iya salah gue aja terus"Balasku, aku tidak terima saja, seenaknya dia menyalahkanku.

Cukup hening, tidak ada yang berkata satupun.

"Bentar gue beli minum dulu" Novi meninggalkanku dan Arga di rumahnya. Berdua. B E R D U A.

Oke ini alay. Aku degdegan.

"Apaan si ih ngeliatinnya gitu. Gasuka banget keknya lu sama gue" Ucapku sinis kepada Arga.

"Emang gue gasuka." Arga

Oke,sekarang aku duduk di hadapannya.

"Liat hp dong" Aku menarik paksa hpnya. Dan ah aku menyesal. Ternyata dia sedang chatingan dengan wanita yang bernama "FARA".

"Songong banget sih. Sini hp gue" Arga menarik hpnya kembali.

"Yaudasih, gue kan cuma mau liat doang. Gamau kepoin hidup lo juga. Fara? Cewelo? Nama kok Fara-," aku tidak bisa menyembunyikan kecemburuanku jika telah bersama dengannya.

Arga tidak menjawab semuanya. Arga hanya diam. Dia memang seperti itu. Dia tidak sejahat seperti dia di chat. Dia kalah, dia memang selalu kalah jika sudah berhadapan depan Syla.

"Apaan si lo. "Jawab Arga. Dia telah capek mendengar ocehan Syla.

Seharusnya ini waktu yang pas untuk aku menanyakan semuanya kepada Arga. Namun, aku tak sanggup. Karena jawabannya pasti menyakitkan.

Kami berbincang-bincang dengan celotehan yang dibuat oleh kami sendiri. Namun, jika sudah di rumah pasti kami selalu bertengkar. Entahlah , Arga selalu saja bertindak yang tidak sesuai dengan omongannya. Dia berkata A namun hatinya B. Sungguh tidak dapat di tebak sama sekali.

"Lo kenapa putusin gue?" Aku menanyakan pertanyaan yang aku sendiripun tak berani sebetulnya.

Arga tidak bergeming. Tidak terus saja menatap layar ponselnya yang aku sendiripun tak tahu dia melihat apa. Sepertinya kosong.

"Jawab ih. Tiduran lagi. Lu jawab duluuu. Jangan bangun dulu." jadi, sedari tadi Arga tiduran . Saat Syla menanyakan itu semua, Arga ingin pergi dan tak menghiraukan pertanyaanku.

"Gue bosen. Lo ngerti bosen ga sih" Sungguh, wajah tanpa dosa sekali .

"Enak banget ya jawabnya. Bosen tuh wajar. Ya lo inget janji lo ga sih? Lo mah ga mikirin gimana gue kedepannya. Gue ancur ga. Sumpah lo nyebelin . "

"Ngomong mulu lo ah. Gue mau balik" Arga

"Ga , gaboleh. Gue gamau lo balik." Syla

"Udah jam 14.45 gue mau main elah"Arga

"15 menit lagi. Bodo lo gaboleh balik"

"Yaudah"Arga

Arga memang jahat, tapi dia menuruti keinginanku. Terkadang semuanya tidak sesempurna yang kupikirkan.

"Udah jam 3 pas nih, gue balik ya" Arga

"Yauda ayo kita pulang" Ah aku salah sebut. Bukan kita namun aku dan dia

"Lah syl ekhem"Novi

"Maksudnya gue sama lo. Nov aku pulang dulu ya." Syla

Arga masih berkutik untuk menyalakan motornya. Motor yang dulu sering aku naiki. Namun tidak untuk sekarang.

"Nov lah anterin Syla kedepan!" Arga

"Gapapa ga kan dia gaminta"

"Kasian dia et. Tar kaya orang gila sendirian. Anterin. "Arga

-

"Syllll? Arga nyuruh gue nganterin lo. dia emang jahat tapi dia masih peduli sama lo" Novi

"Entahlah. Gue bingung banget. Pasti bbm gue di dc deh sama dia, diakan emang gitu" Syla

Taraaaaaaa yaks, bbm Syla di dc Arga.

Arga waras?

This is hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang