TIH(20) Beranjak pergi?

58 6 0
                                    

Reuni sekolah?reuni mantan kali ah.

                                  ---

Tidak ada yang harus disalahkan dari masalalu, hidup terlalu singkat jika dihabiskan untuk menangisi hal yang tidak begitu penting.

Syla bertekad untuk tidak mengingat nama Arfiansyah lagi. Tidak ada nama Arga dalam hidupnya lagi. Ia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihannya.

Matahari sudah tepat diatas kepala, namun Syla masih betah berlama-lama di atas tempat tidurnya yang bisa dibilang cukup besar. Mamahnya pun tidak berniat membangunkan nya. Wajar saja, Syla terlalu dimanja oleh sang mamah.

*kringgg kringgg*

Bunyi jam alarm Syla pun berbunyi.

"Mampus udah jam 12!!!"
Teriak Syla,  suara Syla terlalu keras sehingga mamah Yani pun mendengarnya.

"Ada apa si sayang?berisik banget suara kamu tuh"

Ya bagaimana tidak histeris, Syla telah berjanji untuk menemui teman semasa smp nya jam 11 pagi dan dia baru saja terbangun jam 12 siang.

"Ihh aku mau ketemu sama temen smp mah."

"Ya kamu gak bilang, yaudah sana mandi dulu. Masa mau ketemu temen mukanya jelek kaya gitu."

Telat bangun,dan sekarang malah dibilang jelek.

"Iyaih mandi"

Setelah selesai mandi, Syla bersiap-siap untuk pergi. Memoleskan bedak yang cukup tipis, lip tint, dan menyemprotkan parfum vanilla yang begitu khas baginya.

Mereka janjian di salah satu restaurant di samping mall, tempat nongkrong pas zaman-zamannya smp dulu.

Rani dan putri telah menunggu Syla dari tadi.

"Haiiii, kukangen kalian"

Syla langsung memeluk kedua sahabatnya itu. Maklum lah sudah lama tidak bertemu.

"Kaliannn, kujuga kangen" Ternyata Virna dan Elza pun baru saja datang.

Pemandangan yang jarang sekali terlihat karena mereka jarang sekali kumpul seperti ini. Sebetulnya mereka tidak hanya berempat, hubungan Syla dengan Caca tidak seakur dulu.

"Eh eh gimana kalau kita adain reunian? Sekali reuni mantan *ups " Rani memberi ide yang cukup tidak berfaedah. Ya lagipula ngapain harus reuni mantan? Tidak penting sama sekali.

"Boleh tuh, ayolah gerakin anak-anaknya" Sambung Elza.

"Ayo yuuu boleh juga tuh" Virna pun ikut menambahkan.

"Ah gue ikut kalian ajadeh. Syla gimana?mau ga?" Tanya putri.

"Gue gimana kalian aja deh" Oke Syl relax. Anggap saja uji coba tes jantung. Yasiapatau jantung Syla tidak berfungsi saat bertemu mantan.

"Yauda nanti kita kabarin anak-anaknya aja ya. Put lo kan sering pergi-pergian , nah lo jadi seksi humas ya. Virna, lo kan doyan makan intinya lo harus jadi seksi konsumsi sama gue hehe." Ujar Rani dan sukses mendapat pelototan dari Syla, karena ia tidak setuju jika Rani dan Virna jadi seksi konsumsi, bisa abis nanti makanan nya.

"Santai kali Syl, mata sampe mau copot gitu. Lo sama Elza jadi bendahara aja ya. Ketua sama wakil nya gausah ada aja biar kita-kita yang handle." Ujar Virna.

"Yaudah oke gue setuju. Jangan bikin acara yang aneh, please kalian harus ngerti kalo gue ga akan pernah mau ketemu sama si Arfi lagi." Jawab Syla, ya sebetulnya Syla hanya tidak ingin membuka luka lama lagi jika harus bertemu Arfi.

"Oke syl tenang aja, gue atur semuanya ya. Tapi jangan salahin gue kalo Arfi yang maksa mau deket sama lo." Ucap Putri.

Perbincangan mereka pun selesai dan Syla memutuskan untuk pulang lebih awal karena ia banyak sekali tugas sekolah yang ingin dia kerjakan.

Sesampainya di kamar, Syla terpejam sebentar. Memikirkan segalanya, memikirkan mengapa dulu ia pernah sebodoh itu.

Jika kalian tidak pernah mengemis cinta, Syla pernah melakukannya. Menjijikan sekali bukan? Memohon agar Arfi tidak meninggalkannya. Say is fucking shit.

"Andai dulu gue ga ngemis, pasti hidup gue ga semenjijikan ini kali ya" Syla tertawa hambar mentertawakan kebodohannya sendiri. Kata-kata bego,tolol,cewe murahan,monyet,  Selalu diucapkan Arfi saat Syla mencoba menanyakan kabarnya. Lelaki gila.

Malam semakin larut, tetapi Syla masih saja berkutat pada handphone miliknya, padahal tidak ada pesan atau telp masuk untuknya. Dasar cewe

This is hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang