Bab 29 - Berakhirnya Perjanjian

2.6K 160 7
                                    

Jangan Lupa Vote dan Coment ya,  gaess 😉😚

***

Rendy tahu ada yang aneh di sini. Hari itu, hari di mana Anna terkena alerginya, saat Rendy dari ruang BP. Ia melihat Rio yang keluar dari ruang UKS dengan raut wajah yang penuh amarah. Rio bahkan tak menghiraukan sapaannya dan memilih untuk terus berjalan menjauhinya. Ditambah dengan kenyataan bahwa ia mendapati Anna yang sedang menangis. Rendy sadar, ada yang tidak beres yang baru saja ia lewatkan.

Saat ia bertanya kepada Anna, Anna terlihat tak ingin membahasnya. Gadis itu hanya berusaha mengatur perasaannya, memperbaiki dirinya yang terlihat kacau sehabis menangis.

Namun bukan Rendy namanya kalau tidak bisa mengorek informasi. Diperjalanan mengantar Anna pulang, Anna pun menceritakan jika dia dan Rio terlibat sedikit perselisihan.

Rendy mengerutkan keningnya saat itu. Karena yang ia tahu, Rio tak pernah mencoba berselisih dengan Anna. Mungkin Penjelasan Anna selanjutnyalah yang membuatnya sedikit paham.

Anna memberi tahunya jika Rendy harus memint maaf kepada Lizzy karena telah menuduh Lizzy yang tidak-tidak. Karena pada kenyataannya bukan Lizzy pelakunya.

Yang melakukan itu adalah Diandra, gadis yang Rendy ketahui sangat menggilai Rio. Namun yang membuat Rendy tak habis pikir adalah pengakuan Anna yang meminta Rio untuk  merahasiakan itu semua dari Rendy maupun Lizzy, dan  kenyataan bahwa Rio yang marah besar karena permintaan konyol Anna yang mencoba menyembunyikan hal itu.

Sebenarnya Rendy merasa ragu dengan penjelasan Anna itu, ia merasa masih ada cerita yang terlewatkan  dan sengaja ditutupi oleh Anna. Ia juga masih bingung dengan Anna yang ingin menyembunyikan hal tersebut dari Rendy.  Tapi kebungkaman Anna tidak membantu rasa penasarannya. Menghela napas, Rendy sepertinya harus cukup untuk informasi itu.

Kini perasaan bersalah mengganjal hatinya. Ia harus segera minta maaf pada Lizzy atas tuduhan kasarnya.

Untuk itu, beberapa hari ini Rendy  selalu berusaha mengajak Lizzy untuk berbicara dengannya, namun Lizzy malah tidak mengacuhkannya dan terkesan menganggapnya kasat mata.

Jangan lupakan saat Rendy menyapa Lizzy tadi pagi. Gadis itu memilih pura-pura menulikan pendengarannya dan beralih menyapa Nial yang berada di samping Rendy. Wah, sepertinya Lizzy sedang melancarkan aksi balas dendam padanya.

Dan disinilah Rendy sekarang, berdiri di depan bangku Lizzy saat bel istirahat dibunyikan. "Kita perlu bicara."

Seperti biasa,  Lizzy tak menghiraukannya, gadis itu malah beralih pada Nana yang ada di sampingnya. "Na, gue duluan ya."

Nana melirik aneh pada Rendy untuk sejenak, mungkin merasa prihatin karena Lizzy selalu mengabaikan Rendy akhir--akhir ini. "Lo nggak ke kantin?"

Lizzy menggeleng. "Enggak deh, kayaknya."

Setelah itu Nana pun mengangguk mengerti.

Lizzy bangkit dari duduknya, sekilas menatap Rendy yang masih berdiri di depannya dengan cengiran khas cowok itu. Mendengus pelan, Lizzy kini melewati Rendy begitu saja dan dengan sengaja gadis itu menabrak bahu Rendy. Walau kejadiannya sudah berlalu beberapa hari, namun Ia masih kesal pada apa yang terjadi di ruang UKS.

***
Jika Lizzy merasa kesal pada Rendy. Untuk beberapa hari ini Lizzy khawatir dengan Rio. Bagaimana tidak, cowok alien itu bertambah dingin sejak insiden Anna yang mengalami alergi.

Lizzy sempat berpikir kalau Rio ikut membencinya karena termakan omongan Rendy saat itu. Tapi sepertinya bukan begitu. Karena selama ini Rio tak pernah membahas masalah itu. Sebenarnya pernah waktu Lizzy mengantar Rio pulang. Saat itu Lizzy melihat Rio terus mendiaminya selama perjalanan. Wajah cowok itu kusut dan berantakan. Matanya juga penuh amarah.

Hello Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang