Bab 37 - Perasaan Samar

2.6K 158 26
                                    

Yang kangen Lizzy dan Rio?☝☝ Tenang...mereka muncul di sini kok 😆

Plz komen dan vote ya gaess 😉
Selamat membaca^.^

---

Am I crazy or falling in love?
Is it real or just another crush?

David Archuleta - Crush

***

Sudah lima jam berlalu saat insiden Lizzy yang menampar Rendy. Lizzy merasa tak perlu menyesali perbuatannya itu. Menurutnya Rendy pantas mendapatkannya. Laki-laki pengecut seperti Rendy perlu disadarkan sesekali untuk membuatnya mengerti bahwa tindakannya selama ini sangat egois dan kekanakkan.

Hanya saja, Lizzy merasa dirinya terlalu emosional. Mungkin karena Lizzy sangat tidak menyukai kebohongan. Karena sebuah kebohongan akan memiliki dampak yang sangat fatal. Apalagi kebohongan yang berhubunhan dengan hati seseorang.

"Zy, lo serius masih mau tetep di sini? Nggak mau ikutin acara api unggun? Ini malam terakhir kita di sini loh." ujar Nana untuk sekian kalinya. Lizzy bahkan sudah tak menghitung berapa kali Nana mengatakan hal itu padanya lagi saat hitungannya sudah mencapai lima kali.

Lizzy yang sedari tadi berbaring dan menutup seluruh badannya ke dalam selimut hanya bisa berguman tak jelas.

Nana berdecak malas, kedua tangannya kini ia gunakan untuk mulai menarik selimut dari diri Lizzy. "Lizzy..., bangun nggak?!"

Lizzy mengeram, tak membiarkan Nana membuka selimutnya. "Duh Na, lo bawel banget sih dari tadi. Pergi aja sana! Suh!" Lizzy mengeluarkan satu tangannya dan memberi isyarat mengusir Nana layaknya ia mengusir seekor kucing.

Kali ini Nana terlihat menahan emosi dan kejengkelannya. "Ah, udalah...terserah lo aja. Diem aja terus di situ kayak ulat bulu."

Setelah itu Lizzy kini mendengar suara bantingan pintu yang cukup keras. Lizzy pun mulai menurunkan selimutnya sedikit. Sebenarnya ia juga merasa panas dengan ulahnya sendiri untuk mendekam di dalam selimut berjam-jam lamanya. Tapi, ia juga tak ada niat untuk melakukan apapun.

Tangan Lizzy kini meraba-raba sekitar kasur untuk mencari benda pipih yang ia yakini ada di sekitar tempat tidurnya. Dan setelah menemukan apa yang ia cari, ia kini mulai mendudukkan dirinya dan membuka aplikasi LINE-nya.

Kebanyakan adalah dari grup kelasnya. Yang membicarakan tentang sesuatu yang menurut Lizzy tak penting. Tentu saja, isinya seperti: di mana? Ayo bertemu, Ayo ke acara api unggun bersama. Huh! Membosankan, bukan!

Ada juga chat dari Rendy. Lizzy sebenarnya ragu untuk membuka namun melihat awal kalimat Rendy, membuat Lizzy penasaran juga.

Thx cewek barbar. Tamparan keras lo mendatangkan keberuntungan.

Lizzy mendengus membaca chat itu. Namun, matanya kini membulat saat melihat gambar apa yang Rendy kirimkan untuknya. Potret dimana Anna tersenyum lembut ke arah kamera. Dan yang luar biasanya adalah caption di bawah gambar tersebut.

My officially girl.

Lizzy memekik tertahan sambil menutup mulutnya. Ini sebuah berita panas!! Rendy dan Anna pacaran?!

Ia tak bisa menampik jika ada perasaan senang mengetahui Rendy dan Anna kini telah resmi. Tapi, ada satu hal yang membuatnya khawatir. Entah kenapa, ia memang khawatir sekarang.

Bagaimana perasaan Rio setelah mengetahui hal ini?

Belum sempat Lizzy berfikir lebih jauh, ia kembali dikejutkan dengan notifikasi yang kembali masuk di chatnya. Dan kali ini jantungnya serasa berhenti sesaat saat nama yang baru saja ada di pikirannya kini malah mengiriminya chat.

Hello Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang