Bab 36 - New Romantics

2.3K 164 11
                                    

New Romantics ~ Taylor Swift

"Jadi tuh ya, waktu gue tahu kalo gue salah lirik, itu memalukan banget tahu nggak." ujar Yuda sambil terkekeh saat menceritakan hal konyol yang pernah ia lakukan saat pementasan musik pertamanya. Yuda kini menoleh untuk melihat ekspresi lawan bicaranya, Namun gadis yang ia ajak berbincang itu sejak dari tadi hanya terdiam dengan pandangan kosong. "An?"

Anna kini tersentak, "I-iya?" ujar Anna yang kini melihat tatapan Yuda yang mengarah padanya. "Ada apa, Yud?" Anna menunduk sambil merutuki dirinya yang tak mencerna perkataan Yuda sedari tadi.

Yuda yang melihat respon Anna kini hanya bisa mengulum senyum maklum. "Pikiran lo lagi nggak di sini, ya?"

Gadis itu menunduk sedih, ia merasa bersalah dengan Yuda. Raganya memang ada di sini, tapi pikirannya hanya tertuju pada satu objek saja, "Maaf...." Setidaknya hanya itu yang bisa Anna gumankan sekarang.

Yuda kemudian menghela napas panjang sambil masih tersenyum tipis. "Jangan lari dari masalah, An." Tatapan Yuda kemudian lurus ke depan. Sorot matanya menajam pada Rendy yang terlihat berlarian mencari sesuatu. Dan saat kedua mata mereka bertubruk, Rendy balas menatap Yuda--lebih tepatnya gadis yang ada di depan Yuda-- sambil berjalan ke arah mereka. Yuda kembali mengulum senyum. Mungkin ini saatnya ia berhenti terlibat.

Dengan gerakan perlahan Yuda mendekatkan wajahnya ke telinga Anna. Hal itu tentu saja di tangkap oleh Rendy yang terlihat mempercepat langkahnya dengan tatapan nenusuk pada Yuda. Hal yang membuat Yuda kembali tersenyum karena mengerti sesuatu. "Kali ini, lo harus hadapin sendiri."

Anna kini menatap Yuda dengan kening mengerut. Namun Yuda malah kembali terfokus ke arah belakang Anna. Hal yang Anna tak ketahui jika Rendy sedang berjalan ke arah belakangnya sekarang.

Anna belum sempat menanyakan maksud Yuda karena tiba-tiba saja Yuda membalikkan tubuhnya. Dan tepat setelah itu Anna melebarkan kedua bola matanya bersamaan dengan suara Yuda yang tepat di telinganya. "Kayaknya dia mau bicara sama lo."

Tepat saat Rendy telah berada di depan mereka, Yuda kini melangkah melewati Rendy yang masih menatapnya tajam. Tatapan yang tak ia sangka bisa dilakukan oleh seorang Rendy yang terkenal pribadi yang Ramah. Yuda hanya membalas tatapan tajam itu dengan senyum miring dan meninggalkan mereka berdua dalam keheningan. Yuda tahu, kedua orang itu memerlukan waktu untuk bicara. Tanpa ada gangguan.

Anna tak bisa menatap Rendy. Jadi yang bisa gadis itu lakukan hanyalah menunduk lebih dalam lagi. Sedangkan Rendy, cowok itu sepertinya sedang kelelahan karena Anna bisa mendengar napas Rendy yang tak beraturan.

Saat Rendy tak juga mengatakan sepatah kata pun, Anna kini mulai jengah. Anna membalikkan tubuhnya untuk segera pergi dari sini namun Rendy malah menahan lengannya. Kali ini Anna berusaha memberontak. Namun rasanya sia-sia karena cekalan Rendy malah tambah mengencang.

"Kenapa kamu jauhin aku akhir-akhir ini?" tanya Rendy masih terdengar santai, walau sorot matanya tajam ke arah gadis yang menunduk di hadapannya. Gadis yang kini tak lagi melihatnya.

Anna menggigit bibir bawahnya sementara masih berusaha melepaskan diri dari cekalan Rendy. "Bukannya bakal aneh kalau aku masih dekat sama orang yang udah nolak aku."

Rendy berusaha untuk tak mengeram kesal saat ini. "Serius kamu masih bahas ini lagi?!"

Anna mendongak untuk menatap Rendy. Hal yang ia sesalkan karena sekarang ia melihat kilatan emosi di wajah lelaki yang selalu mengisi hatinya. "Lepas Dy...," lirihnya pelan. "Ini sakit...."

Rendy tertegung untuk beberapa saat. Cekalannya kini tak sekuat tadi, namun cukup kuat untuk menahan Anna. Ia tak ingin gadis yang kini berdiri di hadapannya pergi lagi."Nggak sebelum aku bicara sama kamu."

Hello Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang