Bab 40 - Waktu berdua

2.3K 149 3
                                    

Sebelumnya aku mau ngucapin turut belasungkawa atas meninggalnya Ayahanda dari temen, sahabat, saudara, dan teman berbagi ceritaku tersayang . Semoga amal ibadah beliau di terima di sisiNya. Amin😇 ingat! kamu berharga, jadi aku mohon.. Tetap kuat Yui 👭

we love you to the moon and back 💕

~~
Btw, happy reading guys..

~Hello Destiny cpthr 40 -  Waktu berdua~

°°

Semua indah, saat kau denganku.

**

"Sebenarnya kita mau kemana, sih?" tanya Lizzy setengah jengkel kepada Rio.

Well, bayangkan saja. Setelah Lizzy bersiap-siap, tanpa banyak basa-basi Rio kemudian menyeretnya dan membawanya ke mobil cowok alien itu tanpa berbaik hati memberi tahu Lizzy kemana arah dan tujuan mereka.

Sedangkan orang yang Lizzy jengkelkan hanya melirik kearahnya sekilas tanpa memberi jawaban sedikitpun.

Lizzy mendengus, "Kalau lo nggak mau ngomong apapun, gue bener-bener ngerasa bermonolog sendirian."

"Nanti lo juga bakalan tau." ujar Rio beberapa saat kemudian.

Lizzy menoleh ke arah Rio dengan jengkelnya. "Gue nih cewek. Emangnya lo nggak pernah denger apa, kalo cewek tuh selalu butuh kepastian."

"Nggak usah baper jadi cewek. "

Rasanya udara di dalam mobil ini terasa panas. Lizzy kelimpungan sendiri mendengar kata-kata Rio. Cowok itu selalu saja mengejek apapun yang Lizzy lakukan. Huh! Menyebalkan. Dan itulah kenapa Lizzy memilih untuk diam saja. malas berdebat dengan Rio.

Rio menoleh kepadanya dan diam-diam tersenyum samar. Hening memang menyelimuti mereka, namun... Rio menyukai keheningan ini. keheningannya bersama Lizzy.

Dan waktunya bersama Lizzy.

Mungkin Lizzy tidak tahu, sejak semalam Rio tidak bisa tidur karena tiba-tiba saja memikirkan apa yang ada dalam otaknya sampai-sampai dengan seenaknya mengajak Lizzy untuk keluar bersamanya.

 Tapi Rio juga sedikit kesal melihat hanya dirinya yang antusias. sedangkan Lizzy tidak. Gadis itu malah masih tidur dengan nyenyaknya saat Rio menjemputnya. Dan sekali lagi, ternyata hanya Rio yang merasa antusias sendiri.

Maka dari itu Rio sedikit mengerjai Lizzy, memotret keadaan gadis itu yang terlihat berantakan. Tidak bermaksud mengejek seperti yang dipikirkan Lizzy, dirinya hanya sedikit mengerjai. Ya... Hanya sedikit.

Tapi, hal yang ia anggap sedikit ternyata memiliki efek yang berbahaya untuk dirinya. Ia hampir saja kelepasan saat wajah Lizzy berada dekat dengan wajahnya. Debaran jantungnya menjadi cepat dan di atas rata-rata.

Hal yang ia sadari, jantungnya berdebar untuk Lizzy. Sesuatu yang baru ia rasakan. Rio... Ingin selalu berada di sisi gadis ini.

Rio menghela napas pelan, meletakkan salah satu tangannya ke depan dadanya. Tempat jantungnya berdetak. Saat ia mengetahui sesuatu, ia tak bisa mengelak, jika dirinya tersenyum saat menyadari hal itu.

Hello Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang