Broken

1.7K 139 36
                                    


(Tap ☆ First / don't be Silent Reader)

Maaf Typo bertebaran, bahasa acak-acakan. Gak sempet editing, banyak tugas.

--------------------------------------

Hidup itu adalah suatu pilihan. Jika kau memilih hidup bahagia kau akan bahagia, jika kau memilih hidup sengsara tentu saja kau akan sengsara pula. Namun memilih sebuah kehidupan itu tak semudah itu bukan. Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang bahagia. Namun, semua kembali kepada Tuhan. Jika Tuhan memberi kita kebahagiaan maka kita akan bahagia dan jika tuhan memberikan kesengsaraan bagi kita kitapun akan sengsara.

Jika kau ingin bahagia maka kau harus berjuang dan berdoa agar kau selalu di beri kebahagiaan. Tapi, banyak dari kita yang melupakan hal ini. Jika mereka sedang bahagia, mereka terkadang lupa akan tujuan hidupnya. Sebelum atau sesudah kita bahagia jangan lupa selalu berdoa dan terus berjuang mempertahankan kebahagiaan kita. Contohnya seperti namja yang kini tengah duduk di ruangan yang bernama -Perpustakaan-. Dia adalah seorang mahasiswa tingkat dua universitas ternama di Seoul, Korea Selatan yaitu JYP , karena dia tidak ada jadwal kelas sore dia meluangkan waktunya untuk membaca. Karena dia suka membaca. Kebahagiannya adalah keluarga, sahabat dan orang yang dia cintai serata orang yang mencintainya. Karena kebahagiaan mereka kebahagian dia juga.


Ditengah kesibukkannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia meraih ponselnya dan menggeser icon hijau di ponselnya.

"Yeoboseyo." Katanya.
"Jinyoung-ah~" jawab seseorang di sebrang sana.
"Ne hyung, ada apa?" Tanya namja yang tak lain dan tak bukan adalah Jinyoung.
"Aku tidak bisa pulang bersama mu." Jelas namja yang di panggil hyung itu.
"Ah~ gwaenchana hyung." Jawab Jinyoung dengan senyum manis. Walau dia yakin namja di sebrang sana tidak melihat senyum manisnya.
"Baiklah, hati-hati di jalan Jinyoung~ Saranghae~" kata itu membuat pipi Jinyoung memanas.

Tut tut tut

Pangilan terputus. Siapa? Yang memghubungi Jinyoung? Kalian ingin tahu? Biar aku beri tahu.
Dia adalah Im Jaebum, kekasih Park Jinyoung namja yang kini melanjutkan acara membacanya. Mungkin bagi orang awam, menyukai sesama jenis itu hal yang menjijikkan. Tapi, jika itu sebuah kebahagiaan. Tentu saja hal dan cara apaapun akan di lakukan. Jaebum dan Jinyoung menjalani hubungan selama hampir satu tahun ini. Dia sangat bahagia saat Jaebum selalu ada untuknya, tapi entah kenapa 2 minggu terakhir ini Jaebum sedikit berubah. Jinyoung juga tidak mau mengambil pusing hal itu, karena dia selalu berfikir positif terhadap segala hal.

Kegiatannya terhenti kembali saat sesuatu menganggunya, pintu perpustakaan yang terbuka menampakkan dua namja sedang bergandeng tangan memasuki ruanagan. Dua meter atau mungkin lebih jarak antara Jinyoung dan dua namja itu. Dia hanya bisa melihat satu namja, satu namja lainnya dia tidak tahu siapa karena membelakanginya.
"Hyung~ apa yang ingin kau lakukan?" Kata namja itu berbisik pada namja di hadapannya. Tidak ada suara dari namja yang kini mulai menghapus jarak keduanya dan selang beberapa detik terdengar suara bibir yang beradu dan itu sangat mengganggu Jinyoung.
"Apa mereka tidak tau diri?" Ucap Jinyoung lirih. Jinyoung berdiri dan menatap dua namja yang kini tengah berciuman panas. Dia melangkahkan kakinya hendak menegur keduanya tapi langkah kakinya terhenti menyadari siapa yang ada di hadapannya sekarang.
"Ennnggghhh~Jaebumh hyungeh~ hajimahh~" desahan yang membuat hati Jinyoung teriris, Jaebum yang kini telah menyesap leher mulus namja yang Jinyoung-pun sangat mengenal orang itu. Sahabatnya sendiri, walaupun mereka berada di tingkat yang berbeda.
"Hyungghhh~" Jinyoung yang melihat adegan di depanya hanya membeku dan kini matanya mulai berkaca-kaca. Hingga pintu perpustakaan terbuka, namun tidak ada yang menyadari kehadiran namja yang berjalan menuju arah Jinyoung. Namja itu hendak memanggil Jinyoung namun hal itu dia urungkan.
"Jin- hey what happen?" Kata namja itu berbisik, tak ada jawaban dari Jonyoung yang membuat namja itu mengikuti arah pandang Jinyoung dan mata namja itu kini telah membulat sempurna.
"Ayo pergi dari sini!" Seru namja itu lirih dan menarik paksa Jinyoung. Jaebum yang mendengar suara Jackson menoleh namun dia tidak mendapati seorangpun disana.
"Whe geurae hyung?" Tanya Youngjae. Jaebum menoleh ke Youngjae lagi dengan smirik di bibirnya.
"Kita lanjutkan, jangan disini tapi ya~" Jaebum mengecup bibir Youngjae singkat dan menarik Youngjae keluar Perpustakaan.

F i n d i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang