10. Just Game

525 61 17
                                    

.
.
.

Mark membuka matanya, matanya menyipit dikala retina matanya menangkap sebuah cahaya.
Karena pupil matanya butuh proses untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam matanya.
Namun sesuatu yang berat menimpa bahunya, dia menoleh dan mendapati bambam yang tengah tertidur.

"Bam! Bagun!" Seru mark mengoyangkan tubuh bambam.
Sedangkan bambam hanya mengliyat tak jelas hingga kepalanya terlepas dari bahu mark dan membuatnya jatuh ke lantai.
"Ya!" Seru bambam.

Mark yang melihat kejadian itu menahan tawanya. Bambam menatap mark dan mengamati sekitar.
"Hyung! Aku kenapa?" Tanya bambam.
"Kau bangun tidur." Jawab mark membuat bambam sedikit kesal.

Bambam melihat sekelilingnya.
"Jam berapa hyung? Kita harus kembali."
Mark lalu berdiri dan membersihkan celananya dari debu dan kotoran.
"Aku tidak pake jam bam, ponsel ku juga di kelas."

Bambam ahkirnya berdiri.
"Issshhh! Kajja hyung ke kelas." Kata bambam dan mark hanya mengangguk sebelum berjalan menyusul bambam yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Dan sesampainya mereka di kelas, semua orang sudah tidak ada.
Sepertinya sudah pulang.
"Apa kita membolos hyung?" Tanya bambam. Mark hanya memutar bola matanya malas.
Sudah tau jawabnnya masih saja bertanya, itulah kira-kira yang mark pikirkan.

Mark lalu mengambil tasnya, begitupun dengan bambam. Dia juga melakukan hal yang sama dengan mark.
"Hyung aku sudah di tunggu P'Kun. Aku duluan." Kata bambam, mark hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Sedangkan mark berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.

...

Keesokan harinya, Mark berjalan menyusuri lorong antara kelas-kelas untuk menuju kelasnya. Sesampainya disana, Mark melihat semua orang menatapnya termasuk jackson. Tapi, mark tidak peduli. Dia berjalan dan duduk di samping yugyeom.

"Hyung~" seru yugyeom dan mark menoleh.
"Kau membolos dengan bambam?" Tanya yugyeom dan mark hanya mengangguk.
Ah~ itulah kira-kira yang yugyeom katakan.

Setelah itu, bambam dengan gaya khasnya berjalan memasuki kelas. Dia menatap jackson sebentar lalu berjalan menuju tempat duduk mark.
"Gyeomie~ bisa kita bertukar tempat duduk?" Tanya Bambam.

"Ah! Tentu saja Bamie~ silakan silakan." Kata yugueom lalu berdiri dan duduk di sebelah jackson yang sedari tadi hanya diam.
Semua orang merasa heran, jinyoung dan jaebum pun demikian.

"Gomapta!" Kata Bambam lalu duduk di samping Mark, dan Mark tersenyum.
"Pagi hyung~" sapa Bambam dan Mark mengangkat dagu nya sebagai jawaban.
"Hyung mau antar aku ke suatu tempat?" Tanya Bambam, Mark sedikit berfikir.
"Kemana?" Tanya nya dan Bambam memberi kode Mark untuk mendekat karena dia tidak ingin orang lain tau, Mark lalu mendekat.
"Taman Kota." Bisik Bambam, Mark terlihat terkejut.
"Ta-tapi-"
"Ya sudah kalo tidak mau!" Kesal Bambam dan melipat tangannya di depan dada dengan wajah cemberut.
"Baiklah. Sebentar saja." Kata Mark lalu mulai mengeluarkan bukunya.
"Yey!" Seru Bambam senang.
Bambam merangkul lengan Mark,  tanpa tau Jackson menatap kesal keduanya.
Dia bangkit dari duduknya dan pergi bersama dengan tas ranselnya.
Bersamaan dengan itu seorang dosen datang.
"Hey mau kemana Jack!" Tanya dosen tersebut, tapi jackson tetap jalan dan tidak memperdulikan panggilan dosen itu.
"Ada apa dengan anak itu?" Kata dosen tersebut.
"Ah kalo begitu saya harus melihat jackson dulu, kalian tunggu sebentar." Kata dosen itu lalu pergi mencari jackson.
Bambam yang melihat itu kini terlihat sedikit kesal, entah apa.
Mark yang menyadari perubahan Bambam lalu membisikkan sesuatu ke Bambam.
"Berhentilah main-main adik kecil." Mark lalu terkekeh melihat ekspresi Bambam yang menatapnya tajam, tapi itu jelas terlihat sangat lucu.

Jaebum menoleh kebelakang, mendapati bambam dengan wajah yang lucu.
"Nyoung! Lihat Bambam lucu haha." Kata Jaebum menepuk pundak Bambam, Jinyoung pun menoleh mendapati bambam dengan wajah kesal tapi imut dan Mark yang terlihat menahan tawanya.
"Apa ada yang lucu?" Tanya Jinyoung membuat Mark menatap Jinyoung heran.
"Ah~ itu Bambam haha." Tawa Mark pecah sudah.
"Hyung~" rengek Bambam.
"Lihatlah Nyoung, Bambam tidak pernah selucu ini. Hahahaha." Jaebum juga mulai tertawa.
"Terserah!" Kesal Bambam membuang muka.
"Adik kecil ku jangan marah atau aku tidak akan menema-"
"Aku tidak marah hiiiiii" Potong Bambam dengan menunjukkan deretan giginya.
"Adik kecil?" Kata Jaebum dan Jinyoung menatap Mark bingung.
"Kenapa? Memang dia adik kecil, dan dia adik besar ku!" Seru Mark menunjuk Yugyeom.
"Apa? Aku?" Tanya Yugyeom bingung.
Dan semua berakhir dengan tawa semua penghuni kelas.

F i n d i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang