15. Last Class

665 62 11
                                    

Yugyeom berjalan menuju ruangan Jinyoung, masih sepi karena memang masih pagi.
Yugyeom hari ini ada kelas pagi jadi dia ingin memberikan kunci rumah kepada Jinyoung. Yugyeom membuka pintu tapi setelah melihat Jinyoung dan Mark yang masih tidur dia justru terkejut.
Tapi, Jinyoung sibuk mencoba melepas pelukan Mark.
Yugyeom hanya bisa terkekeh, mengintip sepertinya menyenangkan.
"Aishh! Hyung bangun!" Seru Jinyoung tapi Mark masih pada posisinya.
"Mark Yi-En Tuan bangun!" Seru Jinyoung lagi membuat Mark menarik tangannya dan menatap Jinyoung kesal.
"Ya! Kau memanggilku apa tadi?"
Jinyoung menatap Mark kesal.
"Mark Yi-En Tuan."
"Tidak sopan!"
"Biarkan!"
"Ya!"
"Bangun! Jangan mentang-mentang tidak ada kelas kau bangun siang."
"Apa?"

Jinyoung merapikan bantal dan selimut yang tidak di pakai sama sekali.

"Kau seperti seorang gadis yang sedang memarahi ke- Awww! Ya!"
Jinyoung mencubit lengan Mark agar Mark diam mengomel.

"Menyebalkan!"

"Sejak kapan kau semengerikan ini?"

"Semenjak lahir!"
Mendengar jawaban Jinyoung membuat Mark kesal, dia hanya memutar bola matanya malas.
"Baiklah aku akan tidur lagi."

"ANDWAE!"

Jinyoung mendorong Mark agar tidak tidur dan Mark dengan segera menarik Jinyoung karena dia hendak terjatuh.
Kasur sempit ya bisa bayangkan.

"Hwaaa~~~"

GUBRAK!

Mark yang jatuh dan Jinyoung yang menindih tubuhnya.
"Ya! Park Jinyoung! Menyingkir lah!"

"Aduh punggungku!"

Mark yang tengkurap dan Jinyoung menindih tubuh Mark dengan posisi terlentang.

Tiba-tiba suara tawa dan ejekan terdengar dari pintu. Itu adalah Kim Yugyeom.

"HAHAHAHAHA ASTAGA! Kalian seperti sepasang suami istri di malam pertama."

"YA!" Jinyoung lalu bangkit dan menatap tajam Yugyeom.

"Astaga sarapan pagi yang manis bukan?" Mark lalu melempar bolpoin -yang entah dia dapat dari mana- ke arah Yugyeom.
Yugyeom pun melempar sebuah kunci dan di tangkap oleh Mark.

"Itu kuncinya hyung! Aku ada kelas pagi. Bye pasangan baru." Kata Yugyeom mendapat tatapan tajam dari Jinyoung.

"Kunci apa ini?" Tanya Mark pada Jinyoung yang masih kesal.
"Kau masih berani bertanya hyung?" Bukan menjawab Jinyoung justru menatap tajam Mark.

"Astaga kamu masih marah?"
Mark mengacak rambut Jinyoung yang berantakan makin berantakan.
"Kau mengemaskan."

"Menyebalkan!"
"Iya aku tau aku tampan terima kasih."

"Cih!" Jinyoung mencibir Mark dan segera mendorong Mark keluar.

"Sana pulang! Aku ada urusan!" Jinyoung mendorong tubuh Mark, tapi Mark justru duduk di kursi baca Jinyoung semalam.
"Tidak mau pulang."

"Hyung-"
"Tolonglah sehari saja aku bebas dari Bitch itu."

Jinyoung menatap Mark bingung.
"Maksudmu Jessica?"

Mark tidak menjawab.
"Kenapa? Dia cantik, kau-"
"Aku tidak suka wanita cantik."

"Hah?!"
Jinyoung sedang berfikir, Mark tidak suka wanita cantik. Jadi Mark suka wanita jelek?

"Sudahlah lupakan! Jam 10 aku tunggu di taman!" Seru Mark lalu bangkit dan pergi keluar kamar.
Dia geram melihat Jinyoung yang seperti orang bodoh karena ucapannya tadi.

Jinyoung hanya mengangguk dan tersadar beberapa saat setelahnya.
"Apa ini kencan pertama?"

"Apa yang aku pikirkan? Sialan!"

F i n d i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang