13. Remember

560 59 4
                                    

Warning Typo in every were 😂 No edit and gaje.
.
.
.
.

Jinyoung mengerjapkan matanya, merentangkan tangannya tapi nyatanya dia tidak bisa. Sebuah tangan melingkar di perutnya, membuatnya menoleh ke samping.

Dilihatnya Mark yang masih terlelap, Jinyoung tersenyum malu. Sayang sekali Mark melewatkannya.
Jinyoung melirik Jam dinding, sekarang pukul 5 pagi.

Jinyoung mengangkat tangan Mark, tidak ingin Mark terbangun karena ini masih sangat pagi.
Jinyoung memilih pergi ke kamar mandi, bukan untuk mandi melainkan mencuci muka dan menggosok gigi.

Tau sendiri bagaimana joroknya seorang Park Jinyoung. Setelah selesai, Jinyoung melirik kearah Mark. Dan Mark masih berada posisi yang sama. Lalu Jinyoung keluar kamar dan berjalan menuju dapur.
Melihat bahan makanan yang kira-kira bisa Jinyoung masak untuk breakfast.

Hanya ada telur, daging, beberapa sayuran dan kimchi. Dan Jinyoung menemukan banyak sekali makanan kaleng yang sudah kadaluwarsa.

"Manusia pemakan segalanya." Kata Jinyoung sambil membuang makanan yang sudah kadaluarsa itu ke kantong sampah.

Jinyoung pun mulai memasak sarapan untuk Mark, entah apa yang dia buat yang jelas dia sedang sibuk memasak. Satu persatu masukan nya di letakkan di meja makan.
Tinggal membuat nasi dan semua pasti selesai.

"Jinyoung~" Suara serak khas seorang bangun tidur milik Mark membuat Jinyoung menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke arah Mark.

"Already wake up hyung?" Tanya Jinyoung yang justru di jawab dengan kekehan.

"Yes, so are you cooking some breakfast?" Tanya Mark membuat Jinyoung mengangguk malu.
"Ok! I wanna take a shower and let's eat together." Kata Mark membentuk tanda OK dengan jempol dan telunjuknya lalu pergi kembali ke kamarnya untuk mandi.

Jinyoung hanya tersenyum malu, entahlah. Dia merasa ada hal yang berbeda saat berinteraksi dengan Mark.

TOK TOK TOK

Teng Tong Teng Tong

Suara ketukan dan Bell apartemen membuat Jinyoung menghentikan kegiatan nya sebentar.
"Nugu? Yugyeom?" Tanya Jinyoung sebelum melangkah menuju pintu.
Jinyoung melihat melalui LED, melihat sosok wanita Asia yang Jinyoung tidak kenal.
Tapi, apa salahnya membukakan pintu.

Jinyoung membukakan pintu dan menatap wanita cantik di depannya.
Wanita itu tersenyum kepada Jinyoung membuat Jinyoung membalasnya dengan senyuman juga.
"Where's Mark?" Tanya wanita itu membuat Jinyoung mengatakan "aaaaa"
"Shower." Jawab Jinyoung singkat, wanita itu terlihat membulatkan mulutnya mengatakan "Ohh"

"Can I come in?" Tanya wanita itu, dan wanita itu masuk tanpa menunggu Jinyoung mengatakan iya.

Jinyoung hanya memutar bola matanya malas dan kembali menutup pintu lalu berjalan menuju dapur menyelesaikan acara memasak nasinya.

"Wow! Are you Mark's maid?" Tanya wanita itu melihat Jinyoung yang sedang memasak dan Jinyoung hanya menggeleng.
"So, who are you?" Jinyoung masih dengan pekerjaannya dan malas untuk menjawab pertanyaan wanita yang entah siapa nya Mark ini.

"Ok! You ignore me." Kata wanita itu dan Jinyoung sibuk mencuci peralatan masak yang kotor.

"Aren't you Mark maid?" Tanya wanita itu lagi dan Jinyoung menoleh sambil menatapnya tajam. Tapi sayangnya wanita itu sedang sibuk dengan ponselnya.

"Who are you?" Tanya Jinyoung akhirnya, dan wanita itu berjalan menuju arah Jinyoung.

"Hai! My name is Jessica, Mark's close friend." Wanita bernama Jessica itu mengulurkan tangannya pada Jinyoung.
"And what's your name?" Tanya Jessica.

F i n d i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang