" ARBANI DOZAN HERNADEZZ"
Teriakan cempreng seorang gadis mampu membuat Dozan yang tengah duduk di kantin terlonjak kaget. Dan teriakan itu membuat para murid memutar bola mata malas, seakan teriakan itu sudah biasa untuk mereka dengar.
" Mampus lo,Zan . Macan betina ngamuk" ucap Raka teman Dozan.
" Apa lagi yawlah, sabar.. Cobaan buat cogan"
gadis tadi datang dengan membawa buku di tangan kanannya,wajahnya memerah manahan amarah.
" Tarzan !! Maksud lo apa hah??buku gue kenapa lo coret coret begini "
Amuk gadis itu dengan menujukkan buku yang terdapat coret coretan tak jelas.
Dozan terkekeh melihat coretan itu,ia berdiri dari duduknya lalu menyambar buku tersebut." Bagus dong buku lo jadi rame" kekeh Dozan.
Pletakk
"Wadaw.. Sakit babe " pekik Dozan dengan sedikit menggoda gadis didepannya.
" Beb pala lo !! Dan bagus apanya ogeb. Buku gue rusakk anjayy " omel gadis itu.
" Ya bagu-"ucapan Dozan terpotong oleh teriakan melengking yang memekakan telinganya.
" ARNETA DANIA HILARIA " Teriakan yang lebih kencang dan memekakan telinga berasal dari gadis berambut pirang.
" Buset Net, temen lo mampu buat satu kantin budeg " celetuk Aldo sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya. Aldo adalah Salah satu teman Dozan juga.
Gadis itu menghampiri Arneta yang ada didepan Dozan saat ini. Tatapannya menajam saat ia melihat Dozan,Aldo dan Raka lalu tersenyum manis pada Arneta. Sahabatnya.
" Apa sih Nesya?" dengus Arneta.
" Hehehe gak papa kok " Nesya malah cengengesan tak jelas membuat Arneta mendengus kesal.
" Eh ada yayang Nesya, sini Sya duduk sama abang " goda Raka pada Nesya.
" Gue tabok mau ?!" balas Nesya dengan pedas membuat Raka mencebikkan bibirnya.
Arneta menatap Dozan yang ada didepannya dengan tajam, ia merebut buku yang ada ditangan Dozan dengan kasar.
" Urusan kita belum selesai. Tarzan"ucap Arneta dengan penekanan kata ' Tarzan'.
" Oke sayang " jawab Dozan dengan mengedipkan sebelah matanya pada Arneta.
"Jijik anjay " umpat Arneta sambil memasang wajah ingin muntah.
" Yuk Nes, cabut " lanjut Arneta lalu menarik Nesya menjauh dari Dozan dkk.
***
Istirahat telah usai sedari tadi namun Dozan, Raka dan Aldo baru saja memasuki kelas dan itu tidak luput oleh pengawasan guru yang sekarang sudah mengajar didepan.
Dozan dengan santai memasuki kelas dan duduk dengan tenang. Guru fisika didepan hanya bisa menghela nafas saja pasalnya Dozan adalah anak dari pemilik sekolah makanya tidak ada satupun guru yang akan memarahinya.
" Lah bebeb Neta kok gak di kelas sih ? Percuma dong gue masuk kalo dia gak ada ?! " tanya Dozan pada kedua temannya. Sedangkan kedua temannya hanya angkat bahu saja.
" Ck! Biarin aja kali,Zan . Kalo ada dia itu kelas kayak pasar tau nggak ! Brisik " decak Aldo, malah membuat Dozan tertawa.
" Hahaha.. Malah kalo gak ada dia ini kelas kayak kuburan,Do." ucap Dozan lalu diangguki oleh Raka.
" Bener tuh Net-" ucapan Raka terpotong oleh Nesya yang datang dengan terpongoh pongoh.
" Nesya sayang kamu kok lar-" ucapan Raka lagi lagi harus terpotong oleh ucapan Nesya yang membuat seisi kelas terkejut termasuk Dozan.
" Neta pingsan di rooftop"
#######
Hayyy guyss gue balik lagi di cerita gue yang satu ini..bagus gak part 1?? Semoga bagus yaa . Jangan lupa Vote+komen biasakan oke .
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy
Romance" Gila sumpah ini gila !! gue hamil diusia gue yang masih 17 tahun ?? " pekik seorang gadis menatap tak percaya pada test pack yang menunjukkan hasil positif. " Udah gak papa kali , udah terlajur juga " ucap seorang laki laki yang sedari tadi menden...