Brakkk...
Dozan melirik Neta yang baru saja membanting pintu kamar mereka. Ia mendesah kasar. Jika saja ia bisa menahan nafsunya kemarin malam pasti Neta tak akan semarah ini.
Lelaki itu berjalan keluar kamar dan melihat Neta yang tengah menyiapkan makanan dimeja makan.
Dozan yang melihat itu tersenyum getir,rasa bersalahnya kini semakin besar. Istrinya bahkan masih mau menyiapkan makanan walaupun gadis itu enggan berbicara dengannya.
Ia berjalan menuju meja makan,baru saja ingin menarik kursi Neta langsung berdiri dan meninggalkan makanannya yang belum ia sentuh sama sekali.
Dozan lelah dengan semua ini.
Pranggg...
" Bisa gak sih hargai gue sebagai suami lo hah?!!!" bentak Dozan setelah membating piring yang ada di depannya.
Sedangkan Neta,gadis ini berhenti namun enggan menengok kearah lelaki yang berstatus suaminya itu.
" Gue tau gue salah!! Tapi setidaknya elo hargai gue sedikit ." suara Dozan mulai lirih.
" Apa yang perlu gue hargai dari elo?? Gue marah gue kecewa karna lo berbuat semau lo saat gue gak sadar . Lo bisa minta apa aja dari gue saat sadar . GAK KAYA GINI!!!LO LAKUIN HAL YANG GAK GUE MINTA . HARGA DIRI GUE , WALAUPUN GUE UDAH JADI ISTRI LO." teriak Neta marah namun tak urung air matanya mengalir deras.
Dozan. Lelaki ini berjalan mengarah ke Neta dan langsung menariknya kedalam pelukannya.
" Gue tau . Gue tau kalau bukan ini yang lo mau. Maafin gue yang kelewatan batas. Gue akan nebus kesalahan gue , apapun yang lo mau akan gue turuti." bisik Dozan tepat ditelinga Neta,sedangkan Neta menangis dipundak Dozan.
" Aku gak tau apa yang terjadi kedepannya nanti..tapi aku mohon jangan pernah kaya gini lagi. Aku takut kehilangan kamu,sayang. Maafin aku . Maafin aku" ujarnya lagi dan kini ia menggunakan kata aku-kamu.
"Hiks .. Aku takut,Dozan. Aku takut hiks hiks.." rintih Neta.
Cup.
" Aku selalu ada di dekat kamu sayang."
Dozan mencium kening Neta lama.
***
Neta dan Dozan sekarang tengah menikmati hari minggu yang tenang. Setelah bertengkar tadi,Dozan mematuhi apa saja yang Neta mau.
"Dozan aku mau kerumah Bunda. Aku kangen kak Al. " rengek Neta .
" Nanti malem aja , sekarang dirumah dulu. Kamu gak capek apa? Semaleman pesta sama..anu." ujar Dozan.
Kalimat Dozan yang terakhir membuat wajah Neta merah padam.
" Astaga .. Bisa gak sih gak bahas itu dulu." gumam Neta sebal. Sedangkan Dozan hanya terkekeh pelan.
" Gak bisa , karna itu malam paling indah buat aku." ujar Dozan sembari terkekeh.
" Iya, buat kamu bukan aku." sewot Neta.
Drt..drt..drt..
Dozan mengalihkan pandanganya kearah handphonenya yang bergetar dengan cepat ia meraih dan menjawab telfon dari nomor yang tak dikenalnya.
" Hall-"
" DOZANN SAYANGG." teriak seseorang disebrang sana dan sukses membuat Dozan menjauhkan telfonnya dari telinganya.
" Astaga tante Yura !! Gausah pake teriak berapa?!!" sungut Dozan kesal pasalnya tantenya yang rempong itu selalu berteriak sesuka hati dan lebih parahnya dia selalu tak ingat umur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy
Romance" Gila sumpah ini gila !! gue hamil diusia gue yang masih 17 tahun ?? " pekik seorang gadis menatap tak percaya pada test pack yang menunjukkan hasil positif. " Udah gak papa kali , udah terlajur juga " ucap seorang laki laki yang sedari tadi menden...