Young Mommy

Part 21

Sahabat - Najwa latif.

Lagunya bagus banget. Cocok untuk sahabat kalian atau bisa juga untuk kalian yang sudah mempunyai pasangan hidup.
Coba dengerin lagunya ya.

                                      ***

" Gue cabut dulu ya Rak ." Dozan memeluk tubuh sahabatnya itu. Dozan berjalan menuju ke arah mobilnya.

" Gue juga pulang dulu ya Nes." Pamit Neta memeluk tubuh sahabatnya.

" Iya iya pipi gembul. Jangan lupa main kesini. Lo kalau udah sama Dozan lupa kalo ada gue."

" Ihh nyebelin. Iya kagak lupa,lagian disekolahkan ntar ketemu lo mulu sampe enek nih liat wajah lo." canda Neta sembari berteriak nyaring.

" Dasar toa masjid." ledek Nesya.

" Gigi lo nungging. Udah ah gue cabut ya." Neta melangkah menuju mobil Dozan,namun beberapa langkah,ia berhenti dan membalik badannya.

" EH KUTIL UNTA !! AWAS LO MACEM MACEM." ancam Neta pada Raka yang bersembunyi dibalik badan Nesya yang ramping.

" Tenang,Net. Gue jago karate kok hahaha..." tawa Nesya dan dibalas acungan jempol oleh Neta.

Tin tin..

"Daaa Nes." pekik Neta lalu masuk kedalam mobil Dozan.

"Kamu ini aneh aneh aja. Raka sampai takut tuh." kekeh Dozan saat Neta duduk di kursi penumpang. Dozan mengemudikan mobilnya keluar halaman Nesya.

"Lagi bete sama Raka. Main tidur berdua dirumah cewe yang tinggal sendiri." cerca Neta memanyun manyunkan bibirnya.

" Jangan digituin mulutnya ,aku cium nih." goda Dozan. Neta langsung merubah bibirnya kebentuk semula.

"Nyebelin."

" Tapi sayang kan?"

" Uhhh sayang bangeett" kekeh Neta memeluk lengan Dozan dari samping.

Dozan tersenyum manis, ia mengecup puncak kepala Neta.

" I Love You."ujar Dozan tulus.

" I Love You too my Hubby." balas Neta juga tulus. " Aku nyalain musik ya."

Neta menekan tombol untuk menyalakan musik. Petikan gitar mulai terdengar,Neta tersenyum ini adalah lagu favoritnya.

" Kau ada dikala ku suka,dikala ku duka. Setiap tangisan dan juga tertawa." Neta bernyanyi dengan sangat merdunya.

" Kau ada dikala ku perlu setia menemaniku,pegang erat tangan ku bila aku jatuh." lanjutnya.

Dozan terpana mendengar suara Neta yang sangat merdu dan lembut.

"Kau lah yang selalu setia menemaniku. Mendengar kisah pahit manis hidupku. Kaulah yang disitu setia menungguku kaulah yang slalu menjadi sahabatku..."

"Kau ada dikala ku jatuh,setiap bangunku terus menemaniku tanpa rasa jenuh. Kau ada di setiap tawa dikala bahagia kau menjadi sahabatku selamanya. " Suara besar Dozan sekarang mengganti suara lembut Neta. Neta menatap Dozan tanpa berkedip.

"Kaulah yang selalu setia menemaniku Mendengar kisah pahit manis hidupku..kaulah yang disitu setia menungguku kaulah yang satu menjadi sahabatku..." Neta dan Dozan bernyanyi berasama saling melengkapi apa yang kurang diantara mereka.

Neta mematikan musiknya dan memeluk lengan Dozan.

" kamu adalah pahlawanku , pelindungku , hidupku ,sumber kebahagiaanku. Kamu,Arbani Dozan Hernandez adalah suamiku."ujar Neta memejamkan matanya merasakan jantungnya yang berdebar kala ia menyebutkan kata ' Suamiku'.