Part 17

66.1K 1.5K 7
                                    

" Dozan !! Kenapa mata aku ditutup sih? Gelap tau,aku takut." rengek Neta saat matanya ditutup dengan kain hitam oleh Dozan.

" Gak usah takut pegang tangan aku,aku disamping kamu kok."

Dozan membawa Neta perlahan sampai mereka memasuki pekarangan rumah mewah dengan kolam renang di halaman depan.

Mereka berhenti tepat di samping kolam renang tersebut.

" Buka mata kamu sekarang." perintah Dozan.

Neta membuka tutup matanya,lalu ia membekap mulutnya takjub melihat pekarangan rumah besar serta kolam renang yang sudah dihias serapi dan secantik mungkin.

" In- ini apa?" tanya Neta terbata bata karena masih terkejut melihat kejutan yang diberikan oleh Dozan.

" Kejutan untuk kamu." ujar Dozan tersenyum semanis mungkin.

Dozan menggandeng tangan Neta menuju meja yang berada dipinggir kolam renang tersebut. Dozan menarik kursi untuk tempat duduk Neta,dan dengan senang hati Neta duduk di kursi tersebut.

" Makasih.." Dozan hanya mengangguk saja sebagai balasan.

Lelaki itu menarik kursi didepan Neta dan duduk disitu.

" Makan malam romantis huh?!" goda Neta dan Dozan hanya tersenyum.

" Pertama kali makan malam berdua sama kamu,biasanya juga makan selalu diganggu sama teman jadi kapan lagi." ujar Dozan menaik turunkan alisnya.

Pipi Neta bersemu dan hanya terkekeh menanggapi ucapan Dozan.

Tak lama seorang lelaki memakai pakaian casual datang membawa dua piring cake dengan toping strowberry.Neta menatap makanan itu tanpa kedip,ia sangat menyukai makanan berbau manis.

" Strowberry.." pekiknya dengan mata berbinar membuat Dozan tertawa.

" Eh jangan dimakan dulu.." cegah Dozan sebelum Neta hendak memakan makanannya.

Neta mendongak dan menatap Dozan sebal.

" Aku laper.." rengak Neta.

" Dansa?" tawar Dozan mengabaikan rengekan Neta.
Dengan semangat Neta menganggukan kepalanya menerima tawaran Dozan.

Dozan berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangannya agar Neta menerimanya. Neta cepat menangkup tangan Dozan.

Mereka berdua berdiri disamping meja mereka.

" Dansa tanpa musik?" tanya Neta disela sela Dozan menarik lengannya agar mengalung dileher lelaki itu.

Dozan menaruh tanganya dipinggang Neta. Lelaki itu lalu bersiul dan selanjutnya musik mulai mengalun lembut mengiri dansa mereka berdua.

Mereka berdansa dengan bagus tanpa melepaskan pandangan mereka berdua. Mereka berdua terkunci dalam pesona masing masing.

"Aku baru sadar kita sedang berdansa di halaman rumah orang." ucap Neta tanpa mengalihkan pandanganya dari mata Dozan.

"Oh ya? Lalu ini rumah siapa?" tanya Dozan menenggelamkan wajahnya keceruk leher Neta.

"Kamu buat acara romantis didepan rumah orang yang gak kamu kenal,ntar kita disangka mau ngerampok gimana?" runtuk Neta sembari mencubit pundak Dozan yang sayangnya tidak akan sakit bagi lelaki itu.

"Kalau pemilik rumah marah biarin aja,seharusnya aku yang marah karena dia menghancurkan acara romantis yang aku buat untuk istriku." ucap Dozan mengecup pelan leher Neta,membuat gadis itu geli.

Musik berhenti dan Dozan langsung mengangkat wajahnya dan menatap intens Neta. Tanpa disangka Dozan menarik kepala Neta dan mencium bibir Neta lama dan dalam.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang