Part 7

65.5K 1.7K 19
                                    


Tok tok tok

Ketukan pintu terdengar jelas oleh Neta. Sekarang ini ia sedang duduk diranjang dengan sesekali menghela nafas.

"Masuk.."

Ceklek
Pintu terbuka menampilkan wanita cantik setengah baya masuk kedalam kamar Neta

" Sayang..kita harus berangkat makan malam sekarang, ayo turun. " ucap Dian.

"Tidak bun, Neta ingin berangkat sendiri. Neta janji akan datang kesana walaupun sedikit terlambat "

Dian mengangguk pasrah, ia tidak tega putrinya menanggung beban berat seperti ini.

" Maafkan bunda sayang.. Tidak bisa merawatmu dengan benar " lirih Dian.

" Tidak bunda, bunda adalah ibu terbaik yang pernah Neta punya.. Neta selalu bersyukur memiliki bunda,ayah dan kak Al yang sayang padaku. Jadi jangan berfikir jika bunda adalah bunda yang tidak becus merawat anaknya." ucap Neta langsung memeluk tubuh Dian yang tengah menangis itu.

" Baiklah.. Sudah,lebih baik bunda keluar dan berangkat. Neta akan menyusul."

Dian mengangguk paham. Ia mencium kening putrinya dengan sayang membuat Neta sedikit terkekeh. Dian keluar kamar meninggalkan Neta yang menatap nanar pintu putih yang baru saja ditutup oleh bundanya itu.

" Oke, demi ayah dan bunda gue harus siap siap "

                                      ***

" Selamat malam Thomas.." sapa Briyan pada Thomas yang tengah duduk bersama Diyah dan putrinya Anita.

"Selamat malam Briyan..apa kabar?"

" Sangat baik "

" Anita cium tangan om Briyan dan tante Dian " bisik Diyah ditelinga Anita.

Anita berdiri tersenyum tulus pada Briyan lalu mencium punggung tangan Briyan, sama halnya kepada Dian.

" Hayy.. Dimana putramu ?" tanya Briyan yang sedari tadi tidak melihat putra thomas berada di sekitar meja.

" Putraku sedang dalam perjalanan kemari..oh dan dimana putrimu?"

" Sama seperti putramu "

" Lalu dimana putra sulungmu?kenapa tidak kau ajak sekalian untuk makan malam?" tanya Thomas.

" Al memang keras kepala,ia sangat tidak menyetujui perjodohan ini. Dia tidak ingin adiknya yang menikah. Al ingin dirinya saja yang menikah. Tapi perjodohan ini hanya untuk putriku, usianya sama bukan dengan putramu ?" tanya Briyan.

" Iya usianya sama."

Sedangkan para orang tua tengah berbincang bincang diluar restaurant ada sedikit masalah.

Brukkk

" Wadaw anjirrr sakit " rintih Neta saat pantat indahnya dengan mulus mendarat di  lantai depan restaurant.

" Itu badan apa tembok sih ?! Keras banget" gerutu Neta,ia mendongakkan kepala dan menemukan Dozan yang menyeringai di depannya.

" Tarzann....anjirr gue jatoh dan lo hanya cengengesan, lo waraskan ?"

" Gue gak gila, sini berdiri " ucap Dozan mengulurkan tangannya untuk membantu Neta berdiri dengan cepat Neta meraih tangan itu. Dozan menarik terlalu kuat sehingga badannya dan Neta menyatu dan berpelukan.

Keduanya terpaku matanya mereka bertemu. Keduanya larut dalam pandangan masing masing sampai akhirnya pekikkan seseorang membuat keduanya sadar.

" Abang!!.. Apa yang abang lakukan hah?" pekik Anita kuat.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang