Part 23

65.3K 1.7K 214
                                    


Sudah seperti keluarga kecil yang harmonis. Menggandeng anak manis di tengah tengah mereka dan tersenyum bahagia. Mereka adalah Dozan,Klara dan Neta.

" Anak manis, sekarang mau apa ?"

" Kembang gula." teriaknya girang.

Bukan ! Bukan Klara yang berteriak itu tetapi wanita yang menggandeng Klara yaitu Neta.

"Astaga..kamu ini ada ada aja. Kamu mau kembang gula,Klara?" tawar Dozan dan Klara mengangguk senang.

"Yeay. Ayo beli."

Mereka melangkah menuju penjual kembang gula. Klara mendapat satu batang kembang gula warna warni dan Dozan membawa kembang gula dengan rasa vanila. Dan--astaga Neta membawa kembang gula hampir satu kantong plastik besar dengan berbagai rasa.

Dozan awalnya tidak ingin membelikan kembang gula begitu banyak untuk Neta , tapi gadis itu hampir saja menangis dan membuat Dozan membelikannya.

" Ada ada aja kamu. Klara yang masih kecil saja tidak mau membeli begitu banyak kembang gula,tapi kamu yang umurnya tujuh belas tahun membeli banyak seperti itu." Dozan terkekeh geli melihat Neta yang semangat memakan kembang gulanya dengan lahap.

" Biar ! Aku memang menginginkannya."

" Aneh kaya orang ngidam aja."

Uhukk.

Ucapan Dozan tadi membuat kembang gula yang ia makan keluar lagi dari mulutnya.

" Aduh. Hati hati dong sayang." Dozan menepuk punggung Neta pelan.

" Anjirr , kamu kalo ngomong gak dikontrol."sungut Neta sebal.

" Ma-"

" Mama.." pekik Klara berlari meninggalkan Neta dan Dozan.

Dozan menatap kedepan dan menemukan seorang ibu yang menangis dipelukan suaminya. Sang ibu menghapus air matanya dan menatap nanar Klara.

" Klara .." pekik ibu itu. Seketika senyumnya mengembang namun tangisnya tidak kunjung berhenti. Langsung saja ia memeluk tubuh mungil anaknya itu.

" Ya ampun sayang ,kamu dari mana? Papa sama mama khawatir cariin kamu dari tadi." celetuk papa Klara.

" Klara jalan jalan sama om sama tante disana. Mereka baik banget ,Pa. Klara dibelikan permen kapas dan diajak main wahana yang seru." celoteh Klara membuat sang ibu berhenti menangis dan menatap sekelilingnya.

Merasa di cari, Neta melambaikan tangannya dan tersenyum. Ia memberikan kembang gula yang begitu banyak kepada Dozan sampai lelaki itu kualahan menerima kembang gula itu.

Neta berlari kecil menuju orang tua Klara.

" Kenalin nama saya Arneta." sapa Neta menjulurkan tangannya pada ibu Klara.

"Arini." jawab ibu Klara menyambut hangat tangan Neta.

" Maaf kalau tadi kami belum sempat mencari kalian. Kami sibuk menenangkan putri kalian yang menangis tadi." ujar Dozan yang baru datang membawa kembang gula Neta.

" Tidak masalah , kami justru berterimakasih kepada kalian karena sudah menjaga anak kami." ujar Papa Klara.

" Oh iya kami harus pergi sekarang. Kita harus pergi." ujar Arini dengan senyum manisnya. Dozan mengangguk ramah.

" Hati- hati lain kali kalian harus menjaga anak semanis Klara dengan baik." ujar Dozan lalu mereka pergi dari hadapan Neta dan Dozan.

" HUAAAAAAA...KLARA." teriak Neta sesudah Klara hilang dari pandangannya.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang