Part 9

62.5K 1.4K 14
                                    


Semua orang yang berada dikantin memasang wajah cengo serta pandangan takjub saat Dozan merangkul pinggang Neta posesif, diikuti Raka dan Nesya yang bergandengan erat. Tak terkecuali Aldo,walaupun berjalan seorang diri tapi mampu membuat semua yang menatapnya takjub wajah tampannya membuat semua gadis memekik girang.

"Dozan..gue malu dilihatin banyak orang kayak gini " bisik Neta pada Dozan yang hanya tersenyum melihat semua orang manatapnya. Tak terkecuali para pengikut Rena yang menatap Neta tajam. Saat ini Rena sedang tidak ada di sekolah karena ia sedang mengikuti acara keluarga di kota Semarang.

" Kamu pacar aku gak ada kata malu untuk jalan berdua denganku " gumam Dozan yang masih bisa didengar oleh Neta.

Bangku kantin sedang penuh sekarang,Dozan menatap Aldo dengan wajah meminta tolong. Aldo mengangguk ia berjalan menuju meja paling pojok dan menggebrak meja tersebut dan membuat orang yang duduk di meja itu mengundurkan diri. Dozan tersenyum lalu membawa Neta duduk dibangku itu.

" Damn!! BISA NGGAK MATANYA DIKONDISIKAN !! " umpat Nesya lalu teriak mengintrupsi para mata yang menatap Neta dan Dozan.

Neta terkekeh dan Dozan tertawa, Nesya terlalu protektif terhadap Neta.

" Err.. Baiklah mau pesen apa kalian?"

" jus strowberry dan siomay " ucap Neta dengan mata berbinar saat mengucapkan jus strowberry.

" Ashh baiklah..Woyy sini lo " panggil Dozan pada seseorang dengan cepat orang itu menghampiri Dozan.

" I-iya kak "

" Pesenin gue jus strowberry lima siomay lima. Sekarang " ucap Dozan dengan penekanan. Orang itu mengangguk dan melaksanakan tugas Dozan.

" Zan, lo beneran jadian sama Neta ?" tanya Aldo dengan raut penasaran.

" Yaps..gue memang jadian sama Ne--"

" Wait..kapan lo nembak gue?!seenak jidat bilang gue pacar lo " sungut Neta marah.

" Lo minta gue adain acara nembak lo gitu Net? Oke " ucap Dozan santai.

"Terserah lo deh..peduli apa gue"

Pesanan mereka datang dan mereka memakan dengan penuh canda dan tawa.

                                     ***

" Lah..itu bukannya adik lo,Zan ?" ujar Neta sembari menujuk gadis berambut coklat yang tengah berdiri didepan pintu ruang guru.

"Iya adik gue "

"Siapa namanya?aduh lupa gue " ucap Neta yang masih mengingat ingat nama adiknya Dozan.

"Anita sayang. "

" Nah.. Iya Anita,Ayo deh samperin." ucap Neta yang diangguki Dozan.

" Dek lo kok dis-"

" Aaa kak Neta..aku kangen sama kakak" pekik Anita sangat girang memeluk Neta.

Pletakk

" Kakak lo gue..kenapa yang lo peluk Neta bukan gue " ujar Dozan sedikit kesal dengan adiknya itu.

" Gue bosen sama lo bang, setiap ketemu pasti berantem. Enak punya kakak cewe yang bisa ngertiin gue,wleee"

" Eh ini bocah." Dozan hendak menjitak kepala Nita tapi sebelum itu ia sudah dihadiahi pelototan dan tangan yang mengepal oleh Neta,membuat ia mengundurkan diri dan bergidik ngeri.

"Lo jangan kasar deh sama adik lo,udah sana ke kelas dulu. Gue mau ngobrol sama Nita dulu."sentak Neta membuat Dozan cemeberut.

" Iya deh..jangan cabut gue tunggu di kelas." ucap Dozan.

" Iya ."

Setelah itu Dozan pergi meninggalkan adik serta pacarnya itu.

" Lo kenpa kesini Nit?." tanya Neta to the point.

"Ohh..gue emang pindah sekolah kesini besok gue udah masuk sekolah."

"Bagus deh jadi rame ntar ini sekolah."

Anita terkekeh dan Neta tertawa. Mereka berjalan ke arah bangku yang tersedia di pinggir lapangan dan duduk disitu.

"Rencananya sih gue mau bakar ini sekolah,tapi kasihan bonyok udah keluar uang banyak buat bangun sekolah ini." ucap Nita sembari tertawa.

"Lo badgril juga ternyata." ucap Neta sedikit terkejut.

" Begitulah,abang gue juga bad kan?!eh dan lo juga badgril?."

Neta mengangguk lalu nyengir.
"Bagus deh, banyak bad disini sekolah gue jadi rame" ucap Nita membuat Neta tertawa.

"WOYY ADIK DURHAKA!!BALIKIN PACAR GUE OGEB UDAH PELAJARAN NIH!!"teriak Dozan dari lantai tiga kelasnya.

"Yaudah gue duluan ya Nit,abang lo minta di gorok gara gara teriak!!" pamit Neta.

Nita terkekeh dan menganggukan kepala.

                                       ***

Neta berjalan menuju kelasnya dilantai tiga. Ia menghela nafas lelah.

" Gue protes ke Dozan deh,minta sekolahan dikasih lift khusus buat gue." gumam Neta yang merasakan nafasnya ngos ngosan karena berlari tadi.

Sampainya dikelas Neta melenggang masuk tanpa salam atau apapun sehingga membuat bu Gina menatapnya tajam.

" Arneta !!" sentak guru itu.

Neta menghela nafas,ia terus berjalan menghirauka bu Gina yang memanggilnya.Neta berjalan menuju bangku Dozan lalu duduk disebelahnya dan menyembunyikan wajahnya di balik punggung Dozan.

" ARNETA!!!" teriak bu Gina.

" Stststst..Ibu gak usah teriak teriak deh,budek telinga saya dengar ibu teriak." cerca Dozan yang tahu jika Neta malas untuk meladeni guru itu.

"Saya tidak bicara dengan kamu Dozan!!Saya bicara pada gadis nakal disampingmu!!" bentak bu Gina dengan mata berkilat.

"Diam dan lanjutkan saja pelajaran yang anda berikan !!" ujar Dozan dingin.

Bu Gina mengerti arti tatapan Dozan langsung kicep dan tak membentak Neta lagi.Neta tersenyum kepada Dozan lalu mengecup kilat pipi dan berbisik pada Dozan.

"Makasih."

Dozan terkejut matanya melotot tubuhnya menegang lalu seulas senyum tulus terukir di wajah tampannya.

" Sering sering deh.." bisik Dozan membuat Neta memutar bola mata malas.

" Dasar!!."

                                      ***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi tapi Neta dan Nesya masih asyik duduk di bangku sekolah yang sudah sepi.

"Lo taken Nes sama Raka ?."

" Belum."

"Nah belum,berarti akan." tebak Neta membuat pipi Nesya merah padam.

"Apaan sih..tau ah,yuk pulang lo udah ditunggu Dozan diparkiran."

" Nah loh..kok dia bilangnya ke elo sih,kagak langsung ke gue." ujar Neta marah.

" Tadi lo lagi ngobrol sama adiknya Dozan pe'ak!"

" Lo kok tau sih gue ngobrol sama adiknya Dozan?."

"Dozan tadi yang bilang,tenang aja deh gue gak akan cerita kalo Anita adiknya Dozan. Lagian cuma Raka sama Aldo yang tau secara dia temen Dozan." jelas Nesya membuat Neta menghela nafas lega.

" Ayo dah..Dozan bisa makan orang kalo kelamaan nunggu lo "

           

Holaaaaaahoop
Gimana sampai part ini??adakah cerita atau konflikk yang menyebalkan??ohh baiklahh gue butuh saran dan komen.. Jadi please Vote+komen.

Terimakasih

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang