Sory kalo typo masih suka nyempil diantara cerita ini.. Maafin typo ya.
" Dozan.." panggil Neta pada Dozan yang tengah duduk diatas motornya.
" Eh Neta..lo lama banget dikelas,yuk aku anter balik "
" Mampir makan dulu mau kan?gue laper." ucap Neta yang diangguki Dozan.
" Ayo deh.."
Dozan menaiki motornya diikuti Neta dibelakangnya.
" Pegangan sayang,aku takut kamu jatuh."ucap Dozan sembari terkekeh." Lebay lo..gue bukan anak kecil yang gampang jatoh." elak Neta dan detik selajutnya ia memekik saat motor Dozan melaju dengan sangat kencang dan kala itu pula ia memeluk perut Dozan dengan kencang.
" Akhirnya pegangan juga." ujar Dozan diiringi tertawa.
" Anjayy lo,kalo gue jatuh emang lo mau tanggung jawab hah!!" sentak Neta lalu memberi cubitan pada lengan Dozan.
" Waduhh tanggung jawab apa??gue gak hamilin lo kali."canda Dozan.
" Bangsat lo,Zan." ujar Neta marah.
" Iye iye maaf kali gue cuma bercanda."
" Iya ,ayo dah gue laper."
Dozan mengangguk lalu mengencangkan laju motornya agar mereka lebih cepat sampai di cafe yang kebetulan adalah langganan Neta. Kurang lima belas menit motor Dozan sudah berada di area parkir cafe tersebut,mereka turun dan masuk kedalam cafe dan mencari tempat duduk paling pojok. Sambil menunggu pesanan mereka datang Dozan tak henti hentinya menggoda Neta,alhasil membuat Neta tertawa.
"Hahaha..sumpah gue gak tahan,udah cukup perut gue sakit." ucap Neta sambil memengang perutnya.
Sedangkan Dozan menatap Neta dengan sangat intens. Neta yang merasa ditatap mengehentikan tawanya dan balik menatap Dozan dengan satu alis terangkat.
" Lo sadar gak sih,kalau kita udah lama musuhan dan anti buat ketawa bareng?."tanya Dozan masih setia manatap Neta.
" Engg..iya gue rasa juga gitu,tapi sekarang beda ya. Kita jadi lebih deket karna perjodohan konyol orang tua kita."
" Hahaha.. Iya aku sampai gak sadar kalo kita itu musuh bebuyutan." kekeh Dozan.
Sedang asyik berbincang,pesanan yang mereka pesan datang dan mereka menghabiskan makanan mereka tanpa sepatah katapun.
***
"Kerumah gue dulu ya,Net." ajak Dozan dengan senyum yang tak pernah luntur.
Neta mengangguk menyetujui ajakan Dozan. Mereka berdua akhirnya sampai dirumah megah yang bernuansa hitam putih. Dozan mematikan mesin motornya lalu membantu Neta turun dari motor dengan hati hati.
"Yuk masuk ."
Dozan membuka pintu dan membiarkan dirinya dan Neta duduk disofa yang empuk diruang tamunya.
" Eh iya lo mau minum apa?"
" Air dingin aja."
" Yaudah tunggu sekalian gue ganti baju dulu ya."ujar Dozan dan hanya mendapat anggukan dari Neta.
Neta sedari tadi hanya menatap takjub interior rumah Dozan yang sangat cantik hingga tidak menyadari kehadiran wanita paruh baya yang menatapnya dengan senyum mengembang.
" Arneta.." pekik wanita itu. Neta menoleh mendapati Diyah tengah tersenyum padanya.
"Haii tante." sapa Neta lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/109461478-288-k596346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy
Любовные романы" Gila sumpah ini gila !! gue hamil diusia gue yang masih 17 tahun ?? " pekik seorang gadis menatap tak percaya pada test pack yang menunjukkan hasil positif. " Udah gak papa kali , udah terlajur juga " ucap seorang laki laki yang sedari tadi menden...