Part 14

71K 1.9K 6
                                    

Sory for typo

Dozan keluar dari mobil dan menatap bingung para murid yang berlari menuju ke arah lapangan basket.

" Pada kenapa coba? Semua kok pada lari ke lapangan?!" gumam Dozan.

Neta keluar dari mobil dengan kacamata hitam yang sudah menghiasi wajahnya membuat seulas senyum mekar dibibir manis Dozan.

" Kita gak akan tau kalau kita tidak melihatnya langsung."ujar Neta

Neta berjalan anggun ditengah tengah para siswa yang berlari mencari tau apa yang terjadi. Gadis itu tersentak kaget saat lengan besar melingkar di pinggangnya,dia melirik Dozan yang menatap kedepan dan tersenyum manis. Neta sungguh merutuki Dozan yang tampan menggunakan kacamata hitam yang bertengger manis dihidung mancungnya.

" Untung suami,mulai posesiv huh." cibir Neta dan Dozan hanya terkekeh pelan.

Dozan mengadahkan kepalanya melihat begitu banyaknya siswa yang memenuhi lapangan basket. Dozan berdehem keras sehingga membuat kerumunan itu membuka jalan untuknya.

Dozan melangkah masuk kelapangan dengan Neta yang masih dalam rengkuhannya. Dibelakang merekapun juga ada Raka yang menggandeng erat tangan Nesya. Suara jeritan keras para murid membuat Dozan terkekeh.

Double wow. Aldo si keren itu tak kalah mendapat jeritan pasalnya ia sekarang sedang menggandeng adik seorang pemilik sekolah mereka. Anita, yaps gadis itu sejak kapan sudah bergandengan tangan serta mengumbar senyum manis? What the fuck.

Dozan menatap lelaki yang membuat semua murid memenuhi lapangan serta jeritan yang menurutnya sangat alay.

Neta melepas kacamatanya dan menganga saat melihat tubuh lelaki itu yang telanjang dada dengan keringat yang mengucur diseluruh tubuhnya. Dozan yang melihat istrinya menatap lelaki itu dengan tampang mupeng langsung menutup matanya dan menariknya kebelakang punggungnya.

Neta berdecak sebal namun tak urung ia mencuri pandang dari belakang dengan senyum lebar yang bodoh.

"Buset dah , ganteng bener tu orang." gumam Neta yang bisa didengar jelas oleh Dozan karena ia bergumam tepat dibelakang telinga Dozan.

" Ck..!" decak Dozan sebal,ia melirik Nesya tajam.

Nesya yang merasa ada yang menatapnya langsung saja menoleh mendapati Dozan menatapnya tajam. Nesya paham dan langsung menarik Neta mundur dan ditutup matanya oleh Raka.

Neta meronta ingin dilepaskan namun cengkraman tangan Nesya sedikit kencang membuat Neta sulit bergerak.

"Whoa..! Jadi tontonan pagi hari huh?!" ujar Dozan menatap lelaki yang memunggunginya itu.

Lelaki itu tersenyum miring, lalu membalikkan badan serta menyisir rambutnya kebelakang sehingga membuat jeritan histeris semakin keras.

Dozan terkejut saat melihat lelaki itu berbalik karena yang pertama ia lihat adalah orang yang beberapa hari ini menjadi kakak iparnya.

" ALFAREZ.." pekik seorang gadis dengan manja.

Neta mencubit lengan Nesya dan memukul perut Raka saat mendengar seorang gadis menyebutkan nama kakaknya,sehingga membuat keduanya berteriak. Neta melotot saat gadis itu dengan manja mengelayut dilengan 'kakaknya' itu.

Dozan menggeram saat gadis itu masih berani menunjukkan wajahnya.

" Apaan sih lo bitch."sentak Neta mendorong tubuh gadis itu hingga hampir terjatuh.

Neta semakin geram saat Alfarez membantu gadis itu berdiri.

" Lo gak papa Ren?" tanya Alafrez.

" Gak papa kok , cuma Neta bikin ulah mulu sama aku." rajuknya manja.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang