Part 5

85K 2.8K 25
                                    


" Panas..Anjir " gerutu Nesya.

Saat ini mereka berlima sedang menjalani hukuman dari guru Bp karena mereka tertangkap bolos pelajaran.

" Aduh kasihan yayang gue kepanasan,sini sayang abang payungin."ujar Raka membuat Dozan dan Aldo tertawa.

" Diem lo!!!gue tabok mampus lo..eh Net,muka lo pucet banget. Kita istirahat yuk." ajak Nesya saat melihat wajah sahabatnya mulai pucat. Ucapan Nesya sontak membuat tawa Dozan berhenti dan menatap Neta khawatir.

" Gue ngga--"

" Neta...!!!" pekik Nesya saat tubuh mungil Neta limbung untung saja Dozan cepat menangkap dan menggendongnya ala bridal style dan berlari menuju ke Uks.

Dozan meletakkan tubuh Neta diatas brankar Uks dan meminta tolong kepada petugas PMR untuk membantu Neta.

" Tolongin Neta dong..dia pingsan." ucap Dozan masih ngos-ngosan. Petugas pmr yang bernama Dilla itu mengangguk dan memeriksa Neta.

" Magg Neta kambuh,sepertinya dia lupa sarapan pagi." ujar Dilla.

Dozan terkejut,bisa bisanya gadis didepannya ini tidak sarapan padahal dirinya tau kalau dia memiliki penyakit magg.

" Gue bisa minta tolong gak sama lo?."tany Dozan pada Dilla. Dilla mengangguk membuat Dozan tersenyum.

" Tolong beliin Neta bubur ayam sama teh hangat ya." perintah Dozan dan diangguki Dilla. Begitu Dilla hilang dibalik pintu,Dozan mendekati Neta dan menggenggam tangan Neta. Ada rasa perih saat Neta merasa sakit karna magg-nya itu.

" Eh bego !! Udah tau lo punya magg kenapa lo gak sarapan sih. Seharusnya lo makan jadi lo gak akan pingsan karna penyakit sialan lo itu." ucap Dozan dengan nada khawatir.

BRAKKK..

Duaghhh...

Suara pintu didobrak membuat Dozan terkejut dan melepas tangan Neta. Ia menengok kearah pintu dan menemukan Aldo dan Raka yang tersungkur,sedangkan Nesya menatapnya nyalang dengan wajah yang merah padam.

" Urus tu pembokat lo!!!semuanya gak becus...minggir lo,jauh jauh dari sahabat gue." bentak Nesya membuat Dozan berdiri dari duduk dan sedikit menjauh dari Neta.

"Aduhh...jidat indehoyy gue kejedot pintu sialan ini." gerutu Raka memegang dahinya yang benjol,sedangkan Aldo memegang perutnya yang perih karena tonjokkan Nesya.

" Woiyy Nes, lo apain temen gue hah?!" tanya Dozan sambil menatap Nesya,Raka dan Aldo bergantian.

" Salah sendiri mereka halangin gue buat masuk jadi gue tonjok sama gue jedotin ke tembok,kenapa lo juga mau?." ucap Nesya santai.

" Bagus deh.." ujar Dozan membuat Raka dan Aldo melotot kepadanya.

" Bangsat lo jadi temen." sungut Aldo.

" Diem deh..temen gue lagi pingsan juga!!" bentak Nesya membuat tiga lelaki itu kicep.

" Net..bangun dong,maafin gue karna gak ingetin lo buat makan tadi. Lo gak kasihan apa kalo gue dibunuh sama bang Al karna lo pingsan kayak gini." cerocos Nesya membuat tiga lelaki itu memutar bola mata malas.

"Lagian kenapa sih,orang Neta cuma pingsan bukan mati." ucap Raka.

Nesya mengalihkan pandangan dari Neta menjadi ke arah Raka dan menatapnya seperti ingin memangsanya.

" Diem atau lo gue pukul." ancam Nesya.

" Eh iya iya."

" Kenapa sih lo khawatir banget sama Neta? Dia cuma pingsan karna belum sarapan." ujar Dozan.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang